Mushola Ambruk di Sidoarjo
Ketua MUI: Robohnya Ponpes Al Khoziny Tragedi Kemanusiaan, Jangan Terlalu Mengarah Proses Hukum
Ketua MUI Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi menilai peristiwa ini sebagai tragedi kemanusiaan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan belasungkawa atas peristiwa robohnya sebuah bangunan di pondok pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan korban jiwa.
Ketua MUI Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi menilai peristiwa ini sebagai tragedi kemanusiaan.
Atas kejadian ini MUI meminta kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk memberikan perhatian terhadap pondok pesantren.
"Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam. Peristiwa ini menjadi peringatan kita semua untuk memberikan bantuan kepada pesantren di Indonesia yang rata-rata masih memiliki problem infrastruktur bangunannya," kata Masduki melalui keterangan tertulis, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, peristiwa ini jangan terlalu mengarah kepada proses hukum terlebih dahulu.
"Saya kira jangan terlalu mengarah proses hukum terlebih dahulu. Tragedi kemanusiaan ini saya kira harus diselesaikan terlebih dahulu. Kalau hal-hal yang berkaitan dengan masalah hukum saya kira urusan berikutnya," ungkapnya.
Masduki mengimbau kepada seluruh pondok pesantren di Indonesia untuk memperhatikan kondisi bangunannya.
Langkah ini, agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi.
"Mengimbau kepada seluruh ponpes di seluruh Indonesia yang rata-rata bangunannya belum permanen, belum kuat secara konstruksi, itu harus menjadi perhatian kita semua, sehingga tidak ada korban-korban berikutnya," tuturnya.
MUI mengimbau kepada pemerintah untuk memberikan perhatian terhadap nasib pesantren di Indonesia.
Pasalnya, pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka.
Kiai Masduki menilai pondok pesantren sudah ikut sebagaimana Pembukaan UUD 1945 mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Tapi tidak banyak mendapatkan afirmasi oleh negara, dalam hal ini pemerintah pusat, dari pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," pungkasnya.
Tragedi Ambruknya Pesantren
Gedung musala Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada 29 September 2025.
Saat kejadian ratusan santri sedang melaksanakan salat Asar berjamaah sekitar pukul 15.00 WIB di lantai 2.
Sementara di lantai tiga sedang dilakukan pengecoran atap.
Diduga beban cor semen membuat tiang penopang gagal menahan struktur.
Ratusan santri tertimpa reruntuhan, evakuasi berlangsung dramatis hingga pagi tadi.
Lebih dari 100 santri terdampak, 14 orang meninggal dunia, puluhan luka-luka (ringan hingga berat), dan ratusan lainnya berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan (Basarnas, BPBD, TNI-Polri, relawan).
Penyebab ambruknya bangunan diduga karena konstruksi tidak sesuai standar.
Mushola Ambruk di Sidoarjo
Buah Lantunan Surah Al-Kahfi dari Ayah, Santri Ini Ditemukan Selamat di Runtuhan Ponpes Sidorjo |
---|
Cerita Korban Selamat Ambruknya Ponpes di Sidoarjo, Posisi Salat di Barisan Belakang |
---|
Cerita Saidi Tunggu Kabar Cucu yang Hilang di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Ingat Pesannya ke Korban |
---|
Sepenggal Kisah Santri Ponpes Ambruk Sidoarjo: Haikal Ajak Salat di Reruntuhan, Rafi Pilih Berkorban |
---|
Upadate Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 103 Orang Terluka, 13 Meninggal |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.