Sabtu, 15 November 2025

Diana Murni Payapo Pendukung Jokowi Minta Prabowo Beri Amnesti ke Silfester Matutina

Pendukung Jokowi, Diana Murni Payapo, mendesak Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti terhadap Silfester Matutina.

Tangkap layar KompasTV
DIANA MINTA AMNESTI - Pendukung Jokowi, Diana Murni Payapo, saat berbicara dengan awak media, Rabu (8/10/2025). Diana mendesak Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti terhadap Silfester Matutina. 

Sylvester dianggap melontarkan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap Jusuf Kalla atas orasinya. 

Namun, Sylvester menganggap ucapannya itu tak bermaksud memfitnah Kalla.
 
"Saya merasa tidak memfitnah JK, tapi adalah bentuk anak bangsa menyikapi masalah bangsa kita," ujar Sylvester dikutip dari Kompas.com, Senin (29/5/2017).

Dua tahun berselang atau pada 2019, Silfester divonis 1,5 tahun penjara atas kasus tersebut.

Namun, sampai saat ini Silfester belum menjalani vonis hukumannya yang diterimanya.

Sosok Diana Murni Payapo

Diana Murni Payapo merupakan Ketua Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4).

P4 adalah organisasi yang aktif menyuarakan dukungan terhadap nilai-nilai Pancasila dan pemerintahan Presiden Jokowi.

P4 juga aktif menyuarakan semangat persatuan dan nasionalisme, terutama dalam momen-momen penting seperti Hari Kesaktian Pancasila.

Baca juga: Penasihat Ahli Kapolri Sebut Roy Suryo Mestinya Sudah Ditersangkakan Polda Metro: Buktinya Banyak

Belakangan ini, P4 menjadi sorotan karena rencana aksi demonstrasi yang kontroversial, hanya pakai bra dan celana dalam.

Aksi tak biasa ini merupakan simbol protes terhadap lambatnya penanganan hukum terhadap Roy Suryo dan rekan-rekannya yang menuding ijazah Jokowi palsu. 

Aksi tersebut dikomandoi oleh Diana Murni Payapo.

Diana sempat viral mengeluarkan ultimatum, akan mengerahkan 500 perempuan untuk turun ke Mabes Polri dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam. 

Menurut Diana, aksi ini merupakan bentuk protes karena pihaknya merasa kecewa Jokowi terus-menerus dirundung di media sosial tanpa ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum. 

"Jadi, kalau bisa Mabes Polri cepat menyelesaikan ini, kalau tidak saya organisasi perempuan, kita lima ratus perempuan berencana akan turun memakai BH (Breast Holder) dan celana dalam untuk Mabes Polri. Kita marah karena Pak Jokowi tiap hari di-bully," kata Diana dalam sebuah konferensi pers, sebagaimana dikutip dari unggahan di akun media sosial Instagram, @kata_hati165 pada Minggu (5/10/2025) lalu.

Namun, beberapa hari setelah peringatan soal aksi mengerahkan perempuan dengan hanya memakai dalaman, Diana memberikan klarifikasi.

Ia mengaku bahwa seruan demo memakai Bra dan celana dalam ini hanya sekadar spontanitas.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved