Cerita Megawati Soal Pemerintah Tolak Bung Karno Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Keluarga saat itu sempat mengajukan permohonan agar Bung Karno dimakamkan secara layak di TMP
Ringkasan Berita:
- Keluarga saat itu sempat mengajukan permohonan agar Bung Karno dimakamkan secara layak di TMP
- Lokasi makam Bung Karno di Blitar awalnya adalah taman pahlawan prajurit Pembela Tanah Air (PETA)
- Bung Karno kata Megawati selalu mengingat dirinya untuk terus berjuang menjaga warisan pemikiran sang Proklamator
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengenang masa sulit saat keluarga berupaya memakamkan sang ayah, Soekarno atau Bung Karno di Taman Makam Pahlawan (TMP) setelah wafat pada 1970.
Megawati mengisahkan bahwa keluarga saat itu sempat mengajukan permohonan agar Bung Karno dimakamkan secara layak di TMP kepada pemerintah Orde Baru.
Namun, Presiden Kedua RI Soeharto menolak permintaan itu.
Baca juga: Hasto Kristiyanto: Jika Bung Karno Masih Hidup, Peristiwa di Gaza Tak Akan Terjadi Serta Merta
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato kunci seminar internasional bertema Commemorative Seminar Of The 70th Anniversary Of The 1995 Bandung Asian-African Conference ‘Bung Karno In A Global History’ di Auditorium Sukarno, di Kompleks Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).
“Hanya untuk dimakamkan saja susahnya bukan main. Makanya kenapa beliau tidak seperti biasanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tapi beliau dimakamkan di sini (Blitar),” ujar Megawati di hadapan para akademisi dan delegasi dari 32 negara.
Megawati mengatakan, lokasi makam Bung Karno di Blitar awalnya adalah taman pahlawan prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan.
Namun, tempat itu kemudian menjadi lokasi pemakaman Bung Karno setelah Presiden Soeharto menolak permintaan keluarga.
“Supaya sejawat saya yang dari luar negeri tahu, ini sebetulnya dulu taman pahlawan dari banyak prajurit kami, yang disebut PETA. Pada waktu dulu melawan Belanda, tempat ini kecil dan tidak terpelihara,” kata Megawati.
“Oleh Presiden Soeharto pada waktu itu, ketika keluarga meminta untuk bisa ditempatkan sewajarnya di taman makam pahlawan, beliau tidak setuju. Tapi ditaruh di sini,” sambung dia.
Megawati pun menyebut, keputusan itu menjadi simbol perjuangan tersendiri bagi dirinya bersama keluarga.
Pasalnya, Bung Karno kata Megawati selalu mengingat dirinya untuk terus berjuang menjaga warisan pemikiran sang Proklamator.
“Sehingga sampai akhir hayatnya pun beliau menuntut saya tetap berjuang bagi dirinya sendiri,” tegas Megawati.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri Sebut Dunia Hadapi Kolonialisme Digital: Hadir Lewat Algoritma dan Data
Meski berbagai perjuangan telah ditempuh, Megawati kini bersyukur bahwa makam Bung Karno kini menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah dan negara.
“Alhamdulillah, tempat ini sekarang menjadi sangat populer. Banyak orang datang ke sini, dan ini pun sekarang jadi aneh, taman makam pahlawan juga bukan, tapi lebih dikenal dengan makam proklamator bangsa, Bung Karno,” ungkap Megawati.
Sebelumnya, para delegasi dari 32 negara berziarah di makam Bung Karno sebelum acara dimulai. Mereka datang untuk memberikan penghormatan kepada tokoh proklamator yang menjadi penggagas utama Konferensi Asia Afrika.
Dalam rombongan peziarah tampak Hasto Kristiyanto dan eks Walikota Blitar Djarot Saiful Hidayat yang mendampingi para tamu delegasi.
Terlihat juga akademisi Connie Rahakundini diantara pemimpin delegasi. Suasana khidmat tampak saat para peserta meletakkan karangan bunga dan mengheningkan cipta di pusara Bung Karno.
| PDIP: Semangat 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika Titik Tatanan Dunia Baru, Bukan Sekadar Nostalgia |
|
|---|
| Hari Sumpah Pemuda, Megawati Soekarnoputri Minta Anak Muda Peduli Politik dan Lingkungan |
|
|---|
| Puncak Hari Sumpah Pemuda ke-97 Siap Digelar di GBK, Dimeriahkan Vierratale dan Idgitaf |
|
|---|
| Babak Akhir Sidang Hasto di MK, Pemerintah Tegaskan UU Tipikor Tidak Perlu Tafsir ‘Melawan Hukum’ |
|
|---|
| Catat! Ini Daftar Ruas Jalan yang Ditutup Selama Jakarta Running Festival Hari Ini, 26 Oktober 2025 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.