Minggu, 2 November 2025

Cerita Megawati Soal Pemerintah Tolak Bung Karno Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Keluarga saat itu sempat mengajukan permohonan agar Bung Karno dimakamkan secara layak di TMP

Fransiskus Adhiyuda
70 TAHUN KAA - Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dalam seminar internasional bertema Commemorative Seminar Of The 70th Anniversary Of The 1995 Bandung Asian-African Conference ‘Bung Karno In A Global History’ di Auditorium Sukarno, di Kompleks Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Keluarga saat itu sempat mengajukan permohonan agar Bung Karno dimakamkan secara layak di TMP
  • Lokasi makam Bung Karno di Blitar awalnya adalah taman pahlawan prajurit Pembela Tanah Air (PETA) 
  • Bung Karno kata Megawati selalu mengingat dirinya untuk terus berjuang menjaga warisan pemikiran sang Proklamator

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengenang masa sulit saat keluarga berupaya memakamkan sang ayah, Soekarno atau Bung Karno di Taman Makam Pahlawan (TMP) setelah wafat pada 1970.

Megawati mengisahkan bahwa keluarga saat itu sempat mengajukan permohonan agar Bung Karno dimakamkan secara layak di TMP kepada pemerintah Orde Baru.

Namun, Presiden Kedua RI Soeharto menolak permintaan itu.

Baca juga: Hasto Kristiyanto: Jika Bung Karno Masih Hidup, Peristiwa di Gaza Tak Akan Terjadi Serta Merta

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato kunci seminar internasional bertema Commemorative Seminar Of The 70th Anniversary Of The 1995 Bandung Asian-African Conference ‘Bung Karno In A Global History’ di Auditorium Sukarno, di Kompleks Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

“Hanya untuk dimakamkan saja susahnya bukan main. Makanya kenapa beliau tidak seperti biasanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tapi beliau dimakamkan di sini (Blitar),” ujar Megawati di hadapan para akademisi dan delegasi dari 32 negara.

Megawati mengatakan, lokasi makam Bung Karno di Blitar awalnya adalah taman pahlawan prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan. 

Namun, tempat itu kemudian menjadi lokasi pemakaman Bung Karno setelah Presiden Soeharto menolak permintaan keluarga.

“Supaya sejawat saya yang dari luar negeri tahu, ini sebetulnya dulu taman pahlawan dari banyak prajurit kami, yang disebut PETA. Pada waktu dulu melawan Belanda, tempat ini kecil dan tidak terpelihara,” kata Megawati.

“Oleh Presiden Soeharto pada waktu itu, ketika keluarga meminta untuk bisa ditempatkan sewajarnya di taman makam pahlawan, beliau tidak setuju. Tapi ditaruh di sini,” sambung dia.

Megawati pun menyebut, keputusan itu menjadi simbol perjuangan tersendiri bagi dirinya bersama keluarga. 

Pasalnya, Bung Karno kata Megawati selalu mengingat dirinya untuk terus berjuang menjaga warisan pemikiran sang Proklamator.

“Sehingga sampai akhir hayatnya pun beliau menuntut saya tetap berjuang bagi dirinya sendiri,” tegas Megawati.

Baca juga: Megawati Soekarnoputri Sebut Dunia Hadapi Kolonialisme Digital: Hadir Lewat Algoritma dan Data

Meski berbagai perjuangan telah ditempuh, Megawati kini bersyukur bahwa makam Bung Karno kini menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah dan negara.

“Alhamdulillah, tempat ini sekarang menjadi sangat populer. Banyak orang datang ke sini, dan ini pun sekarang jadi aneh, taman makam pahlawan juga bukan, tapi lebih dikenal dengan makam proklamator bangsa, Bung Karno,” ungkap Megawati.

Sebelumnya, para delegasi dari 32 negara berziarah di makam Bung Karno sebelum acara dimulai. Mereka datang untuk memberikan penghormatan kepada tokoh proklamator yang menjadi penggagas utama Konferensi Asia Afrika.

Dalam rombongan peziarah tampak Hasto Kristiyanto dan eks Walikota Blitar Djarot Saiful Hidayat yang mendampingi para tamu delegasi. 

Terlihat juga akademisi Connie Rahakundini diantara pemimpin delegasi. Suasana khidmat tampak saat para peserta meletakkan karangan bunga dan mengheningkan cipta di pusara Bung Karno.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved