Gelar Pahlawan Nasional
Profil Syaikhona Kholil Bangkalan, Guru Bangsa dari Madura yang Kini Ditetapkan Sebagai Pahlawan
Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan akhirnya dinobatkan negara sebagai pahlawan nasional.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan akhirnya dinobatkan negara sebagai pahlawan nasional.
Hari ini, Senin 10 November 2025, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh yang dianggap berjasa bagi bangsa dan negara semasa hidupnya.
Profil Syaikhona Muhammad Kholil
Syaikhona Muhammad Kholil lahir pada malam Kamis, 9 Safar 1225 H atau bertepatan dengan 25 Mei 1835 M, di Kampung Senenan, Kemayoran, Bangkalan, Madura.
Keturunan dari Said Sulaiman, cucu Sunan Gunung Jati, ini tumbuh dalam tradisi keilmuan yang kuat. Ia merupakan keturunan Said Sulaiman, cucu Sunan Gunung Jati, yang nasabnya bersambung hingga Rasulullah SAW.
Tanggal kelahirannya dikonfirmasi melalui manuskrip tulisan tangan beliau sendiri, sebagaimana diungkap dalam Seminar Nasional bertema Pejuang Kultural, Guru Besar Pahlawan Nasional di Gedung Nusantara V DPR/MPR RI.
Jejak intelektual Syaikhona Muhammad Kholil dimulai dari pesantren-pesantren besar di Jawa Timur: Langitan Tuban, Cangaan Bangil, Sidogiri Pasuruan, hingga Stail.
Pada 1843, ia menimba ilmu ke Makkah dari para ulama besar seperti Syaikh Nawawi Al-Bantani dan Syaikh Ahmad Zayni Dahlan.
Dari sana, ia pulang membawa semangat keilmuan dan kebangsaan yang kelak menjadi ruh perjuangan para santri.
Banyak muridnya yang kemudian menjadi tokoh-tokoh besar bangsa. Sebut saja mulai Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah, hingga KH As’ad Syamsul Arifin adalah di antara santri yang telah dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional.
Pantas menjadi pahlawan nasional
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, menyatakan Syaikhona Kholil memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar pahlawan.
Tak hanya Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, ketika itu, pada Maret 2021, menegaskan bahwa usulan pemberian gelar pahlawan kepada Syaikhona Kholil merupakan kepantasan.
"Ini adalah merupakan bentuk penghormatan atas jasa-jasanya terhadap bangsa Indonesia," ujar Abdul Halim, seraya menambahkan, Syaikhona Kholil telah diakui sebagai guru bangsa dan guru dari para pahlawan nasional.
Pun demikian dengan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu..
Menurutnya, Syaikhona Muhammad Kholil al-Bangkalani sangat layak dianugerahi gelar tersebut.
"Beliau adalah guru dari dua ulama besar Indonesia yang melahirkan organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di negeri ini, yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah," kata Syaikhu, di pertengahan tahun 2022.
Pemberian gelar pahlawan
Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional tahun 2025 kepada 10 tokoh.
Penganugerahan tersebut dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Penganugerahan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
"Marilah kita sejenak mengenang arwah dan jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban untuk kemerdekaan kedaulatan dan kehormatan bangsa Indonesia yang telah memberi segala-galanya agar kita bisa hidup merdeka dan kita bisa hidup dalam alam yang sejahtera," ujar Presiden saat mengheningkan cipta.
Kesepuluh tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional dalam rangka Hari Pahlawan Tahun 2025 tersebut adalah:
- Abdurachman Wahid (Jawa Timur)
- Jenderal Besar TNI Soeharto (Jawa Tengah)
- Marsinah (Jawa Timur)
- Mochtar Kusumaatmaja (Jawa Barat)
- Hajjah Rahma El Yunusiyyah (Sumatera Barat)
- Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Jawa Tengah)
- Sultan Muhammad Salahuddin (NTB)
- Syaikhona Muhammad Kholil (Jawa Timur)
- Tuan Rondahaim Saragih (Sumatera Utara)
- Zainal Abisin Syah (Maluku Utara).
Gelar Pahlawan Nasional
| Sosok Tuan Rondahaim Saragih, Tokoh Pejuang Bersenjata yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional |
|---|
| Suasana Istana Jelang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional: Ada Foto Soeharto Hingga Gus Dur |
|---|
| Gubernur Sherly Tjoanda ke Istana Hadiri Penganugerahan Sultan Zainal Abidin Syah Pahlawan Nasional |
|---|
| IM57+ Institute Kritik Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Ini Pengaburan Sejarah Koruptif |
|---|
| Pandangan Muhammadiyah dan MUI soal Soeharto-Gus Dur Sandang Gelar Pahlawan |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.