Masih Banyak Santri Inspiratif Belum Terjangkau Penghargaan, Lembaga Negara Diharapkan Hadir
Aly Taufiq mengatakan masih banyak santri dan pesantren inspiratif di berbagai daerah yang belum terjangkau penghargaan.
Ringkasan Berita:
- Direktur INC, Dr. Aly Taufiq, menyatakan masih banyak santri dan pesantren inspiratif di berbagai daerah yang belum terjangkau penghargaan.
- Keterbatasan cakupan menjadi tantangan dalam mengangkat kontribusi nyata mereka terhadap pembangunan bangsa.
- Hingga kini, hanya sedikit lembaga yang secara konsisten memberikan penghargaan kepada santri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Islam Nusantara Center (INC) Aly Taufiq, menyoroti masih banyaknya santri dan pesantren inspiratif di berbagai daerah yang belum terjangkau dan belum mendapat apresiasi yang layak.Â
Menurutnya, keterbatasan cakupan penghargaan menjadi tantangan tersendiri dalam mengangkat kontribusi nyata para santri terhadap pembangunan bangsa.
“Masih banyak santri dan pesantren inspiratif di berbagai daerah yang belum kami jangkau. Kami sadar penghargaan ini belum sepenuhnya bisa mengapresiasi semuanya. Ke depan, kami berharap cakupan penghargaan bisa lebih luas dan variatif,” ujar Aly Taufiq dalam sambutannya di Gedung Nusantara IV, DPR/MPR RI, Senin (10/11/2025).
INC adalah sebuah lembaga kajian dan advokasi yang berfokus pada penguatan nilai-nilai Islam Nusantara, terutama melalui pendidikan, kebudayaan, dan pemberdayaan santri serta pesantren.Â
INC dikenal sebagai penggagas ajang tahunan Santri of The Year, yang memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh santri inspiratif dari berbagai bidang.
Aly melanjutkan, pihaknya mencatat bahwa hingga saat ini masih sangat sedikit lembaga yang secara konsisten memberikan penghargaan kepada santri.Â
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKB DPR RI sekaligus Pendiri Islam Nusantara Center (INC) Jazilul Fawaid, menegaskan bahwa masa depan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari keberadaan pesantren dan generasi santri.
“Saya yakin Indonesia akan makmur apabila santrinya makmur. Saya yakin Indonesia akan berkah kalau menghargai perjuangan kiai dan pesantren,” kata pria yang akrab disapa Gus Jazil.
Menurut Wakil Ketua Banggar DPR RI itu, pesantren merupakan kekuatan sosial historis yang telah membangun peradaban bangsa jauh sebelum negara berdiri.
“Sebelum Indonesia merdeka, pondok pesantren itu dibangun oleh santrinya, oleh kiainya, tanpa negara,” ucap Wakil Ketua MPR periode 2019–2024 tersebut.
Dia meminta keberpihakan negara untuk lebih nyata dan bukan hanya simbolik.
Dalam catatan INC, hanya terdapat dua penghargaan nasional yang pernah diberikan kepada santri, yakni Santri of The Year yang diinisiasi oleh INC secara swadaya, dan Pesantren Award yang digelar oleh Kementerian Agama pada 25 September 2025.
“Kami berharap Santri of The Year ini bisa menjadi inspirasi bagi lembaga negara untuk ikut memberikan penghargaan kepada santri-santri inspiratif yang berperan dalam pembangunan bangsa,” tambahnya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap apresiasi tersebut, Islam Nusantara Center kembali menggelar ajang penghargaan Santri of The Year 2025.Â
"Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penilaian kali ini dilakukan melalui riset dan kajian selama enam bulan oleh dewan pakar yang terdiri atas para guru besar dan tokoh nasional, bukan lagi melalui polling publik," ujarnya.
Tahun ini, INC juga menambahkan empat kategori baru, yakni Santri Bhayangkara Inspiratif, Santri Dhyaksa Inspiratif, Santri Nayaka Inspiratif, dan Santri Diplomat Inspiratif. Dengan tambahan tersebut, total penghargaan yang diberikan mencapai 19 kategori.
Siapa saja yang menerima penghargaan?
Dalam kategori seni dan budaya, penghargaan diberikan kepada Didin Sirojuddin AR, maestro kaligrafi asal Sukabumi yang dikenal luas melalui kiprahnya di PP Darussalam Gontor.Â
Di bidang dakwah, Gus Muwafiq dinilai sebagai figur inspiratif yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan pendekatan khasnya.Â
Sementara itu, Prof. Dr. Muhammad Ishom Elsaha, Rektor UIN Sultan Hasanuddin Banten, dinobatkan sebagai santri inspiratif di bidang pendidikan atas dedikasinya dalam pengembangan akademik berbasis nilai-nilai pesantren.
Di sektor wirausaha, Said Aqil, pengusaha kapal asal Tegal, Jawa Tengah, menerima penghargaan sebagai santri inspiratif bidang entrepreneur.Â
Untuk kepemimpinan pemerintahan nasional, penghargaan diberikan kepada Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.Â
Cucun Ahmad Syamsurijal juga masuk daftar penerima sebagai santri legislator inspiratif, menunjukkan kiprah santri dalam ranah politik parlemen.
Di bidang keamanan dan pertahanan, Komjen Pol Ahmad Dofiri dari Indramayu dan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dudung Abdurachman dari Bandung masing-masing menerima penghargaan sebagai Santri Bhayangkara dan Santri Nayaka Inspiratif.Â
Tak hanya individu, sejumlah pesantren juga mendapat apresiasi. PP Asadiyah Pusat di Wajo, Sulawesi Selatan, dinobatkan sebagai pesantren salaf inspiratif.Â
Pesantren Bina Insan Mulia (BIMA) di Cirebon meraih penghargaan sebagai pesantren modern inspiratif, sementara PP Darul Fallah di Bogor diakui sebagai pesantren entrepreneur inspiratif.
| Majelis Masyayikh Dorong Kesetaraan Hak Lulusan Pesantren dalam Sistem Pendidikan Nasional |
|
|---|
| Tegaskan Komitmen Lestarikan Tradisi Pesantren, FPTP Gelar Final MQKN 2025 |
|
|---|
| Santri di Aceh Bakar Pesantrennya Sendiri karena Sering Dibully, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara |
|
|---|
| Santri di Aceh Bakar Pondok Pesantren Karena Jadi Korban Bully: Pelaku Disebut Idiot |
|
|---|
| Wakil Ketua Umum PBNU: Pesantren Pilar Utama Ketahanan Bangsa |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.