Gelar Pahlawan Nasional
Sosok Pengusul Pertama Soeharto Terima Gelar Pahlawan, Mulai Digaungkan pada 2008
Sejak 2008 atau sesaat setelah meninggal, Soeharto sudah diusulkan agar menerima gelar pahlawan nasional. Namun berujung ditolak.
Namun, keputusan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang baru diangkat oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memutuskan Soeharto tidak masuk sebagai sosok yang menyandang pahlawan nasional.
Kala itu, ditetapkan dua pahlawan nasional yakni Johannes Leimena dan Johanes Abraham Dimara berdasarkan Keppres Nomor 52/TK.
Setahun berselang, Priyo pun masih berharap agar Soeharto memperoleh gelar pahlawan nasional. Namun, kala itu, harapan yang sama juga diberikan terhadap Gus Dur.
"Entah pada suatu hari tokoh-tokoh yang tidak mendapatkan akan mendapatkan gelar juga terutama Soeharto dan Gus Dur pasti akan mendapatkan gelar pahlawan nasional walaupun permintaan ini belum ya paling tidak di hati rakyatlah atau menunggu pemerintahan yang lain," ujar Priyo pada 8 November 2011.
Wacana Serupa di Era Jokowi
Saat Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Presiden ke-7 RI, wacana Soeharto dianugerahi gelar pahlawan nasional kembali muncul, tepatnya pada tahun 2016.
Menteri Sosial (Mensos) saat itu, Khofifah Indar Parawansa menyebut, nama Soeharto sudah masuk ke Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
Ketika itu, Khofifah menyebut usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional bersamaan dengan Gus Dur yang turut diusulkan.
Baca juga: Sarwo Edhie, Gus Dur hingga Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Golkar Sampaikan Ini kepada Prabowo
Lagi-lagi, menurut Khofifah, nama Soeharto diusulkan oleh Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Hanya saja, akhirnya nama Soeharto bersama dengan Gus Dur tidak masuk dalam sosok yang dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi pada 9 November 2016 lalu.
Adapun tokoh yang diberi gelar pahlawan saat itu yakni KH Raden As'ad Syamsul Arifin yang merupakan putra dari ulama besar sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Syamsul Arifin.
Penganugerahan gelar ini tertuang dalam Keppres Nomor 91/TK Tahun 2016.
Tahun 2025 Diusulkan Lagi, Kini oleh Ahmad Luthfi
Pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Soeharto pun kembali muncul pada tahun 2025.
Adapun sosok pengusulnya yakni Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang menyebut meneruskan masukan dari bupati/walikota dan masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Mensos, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pada 20 April 2025 lalu.
"Tentu awalnya adalah masukan dari gubernur. Gubernur mendapatkan masukan dari bupati, wali kota, yang sebelumnya bupati dan wali kota itu adalah masukan dari masyarakat lewat seminar dan lain sebagainya," ujar Gus Ipul di Jakarta pada 20 April 2025.
Baca juga: Respon Jusuf Kalla Atas Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.