Gelar Pahlawan Nasional
Anugerah Gelar Pahlawan Nasional Wujud Penghormatan atas Jasa Tokoh Bangsa
Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto, Presiden keempat RI, Gus Dur
Ringkasan Berita:
- Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto, Gus Dur, dan delapan tokoh lainnya pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2025.
- Dukungan penuh terhadap keputusan Presiden, menilai seluruh penerima gelar memiliki rekam jejak perjuangan.
- Prabowo disebut menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum meneladani semangat perjuangan para pahlawan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada Hari Pahlawan, Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto, Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur serta 8 tokoh lainnya di Istana Negara, hari ini, Senin (10/11/2025).
Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri (GIM) Heikal Safar, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Presiden Prabowo tersebut.
Dia juga menilai keputusan tersebut sudah sangat tepat, mengingat seluruh tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional memiliki rekam jejak perjuangan dan kontribusi luar biasa bagi bangsa dan negara.
“Rekam jejak ke-10 tokoh ini telah teruji dan sangat layak untuk dihormati sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Heikal, Senin.
Pemberian anugerah pahlawan nasional ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 116/TK/Tahun 2025 yang ditetapkan pada 6 November 2025.
Heikal menambahkan, gelar Pahlawan Nasional bukan sekadar penghargaan simbolik, melainkan bentuk pengakuan atas pengorbanan jiwa, raga, dan harta yang diberikan demi kepentingan bangsa.
Heikal pun menyoroti dua nama besar yang turut menerima penghargaan, yakni Soeharto dan Gus Dur.
“Keduanya memiliki jasa luar biasa bagi bangsa Indonesia. Meskipun dimakamkan di pemakaman keluarga, keduanya tetap sangat layak dan berhak menyandang gelar Pahlawan Nasional,” tegasnya.
Menurut Heikal, penghargaan ini juga mencerminkan komitmen Presiden sebagai negarawan yang adil dan tidak membeda-bedakan siapa pun dalam menilai jasa tokoh bangsa.
“Presiden Prabowo menunjukkan ketegasan dan jiwa kenegarawanan sejati. Jika seseorang memang layak diakui sebagai pahlawan, maka beliau tidak ragu untuk menegaskan keputusan itu,” ujarnya.
Heikal pun mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum mengenang dan mendoakan para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
“Berkat perjuangan para pahlawan, kita bisa menikmati kemerdekaan dan hidup dalam era modern menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Heikal.
Dia juga menegaskan pentingnya meneladani sikap kenegarawanan Presiden Prabowo, terutama dalam memperkuat ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat, salah satunya melalui program MBG (Mandiri, Berdaulat, Gotong Royong) yang digagas pemerintah.
“Indonesia membutuhkan lebih banyak negarawan seperti Presiden Prabowo, sosok patriot yang pantang menyerah dan selalu memikirkan kemakmuran rakyat,” tandas Heikal.
Daftar 10 Penerima Gelar Pahlawan Nasional 2025
Presiden Prabowo Subianto menetapkan 10 tokoh sebagai Pahlawan Nasional. Penetapan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025) bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Berikut daftar 10 tokoh yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, beserta jasanya:
1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Provinsi Jawa Timur
Gus Dur ditetapkan sebagai Pahlawan dengan perjuangan politik dan pendidikan Islam.
Dia merupakan tokoh bangsa yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme di Indonesia.
2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto dari Provinsi Jawa Tengah
Soeharto ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan yang sudah menonjol sejak masa kemerdekaan.
Sebagai wakil komandan BKR Yogyakarta, Soeharto memimpin pelucutan senjata di Jepang Kota Baru pada 1945.
3. Almarhumah Marsinah dari Provinsi Jawa Timur
Marsinal ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan sosial dan kemanusiaan
Dia menjadi simbol keberanian, moral, dan perjuangan HAM dari kalangan rakyat biasa.
Marsinah Lahir di Desa Mojo, Nganjuk, Jawa Timur dan tumbuh dalam keluarga petani miskin yang menanamkan nilai kerja dan keadilan sosial.
4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja dari Provinsi Jawa Barat
Mochtar ditetapkan sebagai Pahlawan dalam bidang perjuangan hukum dan politik.
Perjuangannya yang paling menonjol adalah gagasan Mochtar tentang konsep negara kepulauan yang digunakan oleh Djuanda Kartawidjaja dalam mendeklarasikan Djuanda tahun 1953.
5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah dari Provinsi Sumatera Barat
Rahmah El Yunusiyyah ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan pendidikan Islam.
Dia merupakan ulama, pendidik, dan pejuang kemerdekaan yang dedikasinya paling menonjol dalam mempelopori pendidikan perempuan Islam di Indonesia.
6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dari Provinsi Jawa Tengah
Sarwo Edhie ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan bersenjata.
Perjuangan militer Sarwo Edhie dimulai sebagai komandan kompi dalam TKR selama periode perang kemerdekaan 1945-1949.
7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat
Sultan Muhammad Salahuddin ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan pendidikan dan diplomasi.
Dia berperan besar di bidang pendidikan dan menjadikan HIS di Raba pada tahun 1920, sekolah kejuruan wanita tahun 1922, hingga sekolah agama dan umum tahun 1922.
8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil dari Provinsi Jawa Timur
Syaikhona Muhammad Kholil ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan pendidikan Islam.
Dia merupakan ulama karismatik yang menempuh jalur pendidikan kultural, sosial, dan agama.
9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dari Provinsi Sumatera Utara
Tuan Rondahaim Saragih ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan bersenjata.
Dia juga dikenal sebagai Napoleon dari Batak dan di bawah kepemimpinannya, pasukan rakyat di Simalungun mencatatkan riwayat perjuangan menonjol melawan kolonialisme Belanda dengan fokus pada pertahanan kemerdekaan yang berhasil. Kemenangan signifikan terutama setelah pertempuran Dolok Merawan dan Dolok Sagala.
10. Almarhum Zainal Abidin Syah dari Provinsi Maluku Utara
Zainal Abidin Syah ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan politik dan diplomasi.
Dia adalah Sultan Tidore ke-37 yang memimpin sejak tahun 1946 hingga wafatnya pada tahun 1967.
Gelar Pahlawan Nasional
| Daftar 5 Diktator Dunia yang Justru Dianggap Pahlawan oleh Rakyatnya |
|---|
| Mengintip Rumah Cendana: Tempat Soeharto Dulu Berkumpul, Kini Ditinggal Anak-anaknya |
|---|
| Pahlawan Nasional, Menteri HAM Tetapkan Nama Gedung Kementerian HAM Jadi Gedung KH Abdurrahman Wahid |
|---|
| Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Situasi di Ndalem Kalitan Sepi Ada Upacara di Astana Giribangun |
|---|
| Sarwo Edhie, Gus Dur hingga Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Golkar Sampaikan Ini kepada Prabowo |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.