Jumat, 14 November 2025

Gelar Pahlawan Nasional

Anugerah Gelar Pahlawan Nasional Wujud Penghormatan atas Jasa Tokoh Bangsa

Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto, Presiden keempat RI, Gus Dur

Tribunnews/Jeprima
ANUGERAH PAHLAWAN NASIONAL - Presiden Prabowo Subianto menyalami anaknya almarhum K.H. Abdurrahman Wahid,Yenny Wahid dan Istrinya Sinta Nuriyah saat penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan pahlawan nasional kepada 10 tokoh di antaranya K.H. Abdurrahman Wahid, Jenderal Besar TNI Soeharto, dan aktivis buruh Marsinah sebagai upaya pemerintah dalam menghormati jasa para pendahulu dan pemimpin bangsa yang dinilai telah memberikan kontribusi besar bagi negara. Tribunnews/Jeprima 

 

Ringkasan Berita:
  • Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto, Gus Dur, dan delapan tokoh lainnya pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2025.
  • Dukungan penuh terhadap keputusan Presiden, menilai seluruh penerima gelar memiliki rekam jejak perjuangan.
  • Prabowo disebut menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum meneladani semangat perjuangan para pahlawan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada Hari Pahlawan, Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto, Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur serta 8 tokoh lainnya di Istana Negara, hari ini, Senin (10/11/2025).

Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri (GIM) Heikal Safar, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Presiden Prabowo tersebut.

Dia juga menilai keputusan tersebut sudah sangat tepat, mengingat seluruh tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional memiliki rekam jejak perjuangan dan kontribusi luar biasa bagi bangsa dan negara.

“Rekam jejak ke-10 tokoh ini telah teruji dan sangat layak untuk dihormati sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Heikal, Senin. 

Pemberian anugerah pahlawan nasional ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 116/TK/Tahun 2025 yang ditetapkan pada 6 November 2025.

Heikal menambahkan, gelar Pahlawan Nasional bukan sekadar penghargaan simbolik, melainkan bentuk pengakuan atas pengorbanan jiwa, raga, dan harta yang diberikan demi kepentingan bangsa.

Heikal pun menyoroti dua nama besar yang turut menerima penghargaan, yakni Soeharto dan Gus Dur.

“Keduanya memiliki jasa luar biasa bagi bangsa Indonesia. Meskipun dimakamkan di pemakaman keluarga, keduanya tetap sangat layak dan berhak menyandang gelar Pahlawan Nasional,” tegasnya.

Menurut Heikal, penghargaan ini juga mencerminkan komitmen Presiden sebagai negarawan yang adil dan tidak membeda-bedakan siapa pun dalam menilai jasa tokoh bangsa.

“Presiden Prabowo menunjukkan ketegasan dan jiwa kenegarawanan sejati. Jika seseorang memang layak diakui sebagai pahlawan, maka beliau tidak ragu untuk menegaskan keputusan itu,” ujarnya.

Heikal pun mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum mengenang dan mendoakan para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan dan kehormatan bangsa.

“Berkat perjuangan para pahlawan, kita bisa menikmati kemerdekaan dan hidup dalam era modern menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Heikal.

Dia juga menegaskan pentingnya meneladani sikap kenegarawanan Presiden Prabowo, terutama dalam memperkuat ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat, salah satunya melalui program MBG (Mandiri, Berdaulat, Gotong Royong) yang digagas pemerintah.

“Indonesia membutuhkan lebih banyak negarawan seperti Presiden Prabowo, sosok patriot yang pantang menyerah dan selalu memikirkan kemakmuran rakyat,” tandas Heikal.

Daftar 10 Penerima Gelar Pahlawan Nasional 2025

Presiden Prabowo Subianto menetapkan 10 tokoh sebagai Pahlawan Nasional. Penetapan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025) bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Berikut  daftar 10 tokoh yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, beserta jasanya:

1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Provinsi Jawa Timur 

Gus Dur ditetapkan sebagai Pahlawan dengan perjuangan politik dan pendidikan Islam. 

Dia merupakan tokoh bangsa yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme di Indonesia.

2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto dari Provinsi Jawa Tengah 

Soeharto ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan yang sudah menonjol sejak masa kemerdekaan.

Sebagai wakil komandan BKR Yogyakarta, Soeharto memimpin pelucutan senjata di Jepang Kota Baru pada 1945.

3. Almarhumah Marsinah dari Provinsi Jawa Timur 

Marsinal ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan sosial dan kemanusiaan

Dia menjadi simbol keberanian, moral, dan perjuangan HAM dari kalangan rakyat biasa. 

Marsinah Lahir di Desa Mojo, Nganjuk, Jawa Timur dan tumbuh dalam keluarga petani miskin yang menanamkan nilai kerja dan keadilan sosial.

4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja dari Provinsi Jawa Barat 

Mochtar ditetapkan sebagai Pahlawan dalam bidang perjuangan hukum dan politik. 

Perjuangannya yang paling menonjol adalah gagasan Mochtar tentang konsep negara kepulauan yang digunakan oleh Djuanda Kartawidjaja dalam mendeklarasikan Djuanda tahun 1953.

5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah dari Provinsi Sumatera Barat 

Rahmah El Yunusiyyah ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan pendidikan Islam. 

Dia merupakan ulama, pendidik, dan pejuang kemerdekaan yang dedikasinya paling menonjol dalam mempelopori pendidikan perempuan Islam di Indonesia.

6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dari Provinsi Jawa Tengah 

Sarwo Edhie ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan bersenjata. 

Perjuangan militer Sarwo Edhie dimulai sebagai komandan kompi dalam TKR selama periode perang kemerdekaan 1945-1949.

7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat 

Sultan Muhammad Salahuddin ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan pendidikan dan diplomasi. 

Dia berperan besar di bidang pendidikan dan menjadikan HIS di Raba pada tahun 1920, sekolah kejuruan wanita tahun 1922, hingga sekolah agama dan umum tahun 1922.

8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil dari Provinsi Jawa Timur 

Syaikhona Muhammad Kholil ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan pendidikan Islam.

Dia merupakan ulama karismatik yang menempuh jalur pendidikan kultural, sosial, dan agama.

9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dari Provinsi Sumatera Utara 

Tuan Rondahaim Saragih ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan bersenjata. 

Dia juga dikenal sebagai Napoleon dari Batak dan di bawah kepemimpinannya, pasukan rakyat di Simalungun mencatatkan riwayat perjuangan menonjol melawan kolonialisme Belanda dengan fokus pada pertahanan kemerdekaan yang berhasil. Kemenangan signifikan terutama setelah pertempuran Dolok Merawan dan Dolok Sagala.

10. Almarhum Zainal Abidin Syah dari Provinsi Maluku Utara 

Zainal Abidin Syah ditetapkan sebagai Pahlawan bidang perjuangan politik dan diplomasi.

Dia adalah Sultan Tidore ke-37 yang memimpin sejak tahun 1946 hingga wafatnya pada tahun 1967.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved