Gelar Pahlawan Nasional
Pimpinan Ponpes Buntet Harap Gelar Pahlawan Nasional Jadi Berkah bagi Indonesia
Pimpinan sekaligus sesepuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH Adib Rofi’uddin Izza berharap penetapan Pahlawan Nasional dapat memberikan kemaslahatan.
Ringkasan Berita:
- KH Adib Rofi’uddin Izza, pimpinan dan sesepuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon, berharap penetapan gelar Pahlawan Nasional membawa kemaslahatan dan keberkahan bagi bangsa.
- Penetapan gelar dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025), di Istana Negara.
- Dalam daftar penerima gelar terdapat nama mantan Presiden Soeharto.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan sekaligus sesepuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Adib Rofi’uddin Izza berharap penetapan Pahlawan Nasional dapat memberikan kemaslahatan untuk bangsa.
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan gelar Pahlawan Nasional pada Hari Pahlawan.
"Mudah-mudahan bisa ada manfaat dan berkah untuk kita semua sehingga kita semua diberikan keberkahan rahmat dari Allah SWT," kata Adib dalam pesannya, Selasa (11/11/2025).
Dalam penetapan gelar Pahlawan Nasional terdapat nama, mulai Sarwo Edhie Wibowo, Gus Dur hingga Presiden ke-2 RI Soeharto.
Adib juga angkat bicara soal polemik pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto, yang menurutnya telah memberikan kontribusi, memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan kepada bangsa Indonesia.
"Sudah selayaknya, beliau ditetapkan sebagai pahlawan nasional Republik Indonesia," katanya.
Pondok Pesantren Buntet Cirebon adalah salah satu pesantren tertua di Indonesia, berdiri sejak tahun 1750 M dan berlokasi di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Ponpes Buntet Cirebon didirikan oleh Mbah Muqoyyim, seorang Mufti Keraton Cirebon yang menolak kompromi dengan penjajah Belanda.
Ponpes ini merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah berusia lebih dari dua setengah abad, menjadikannya salah satu pesantren paling bersejarah di Tanah Air.
Ada yang menolak
Dalam pemberian gelar pahlawan terdapat pihak yang tidak setuju seperti masyarakat sipil, YLBHI, hingga jaringan Gusdurian.
Sejumlah aktivis reformasi 1998 pun membuat pernyataan bersama menolak keputusan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 Soeharto.
Pemberian gelar Pahlawan Nasional itu diberikan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Sebanyak 10 tokoh yang dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, berikut daftarnya:
1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
Gelar Pahlawan Nasional
| Al Muzzammil Yusuf: Soeharto Punya Peran Krusial Jaga Pancasila dari Ancaman G30S/PKI |
|---|
| Putri Gus Dur Tolak Penganugerahan Pahlawan kepada Soeharto: Akui Korban Sebelum Gelar Diberikan |
|---|
| Alissa Wahid: Tanpa Gelar, Gus Dur Sudah jadi Pahlawan Rakyat |
|---|
| Abdul Muthalib Sangadji Tak Jadi Pahlawan Nasional, Pemerintah Diminta Jelaskan Kriteria Penilaian |
|---|
| Fadli Zon Sebut Proses Hukum Soal Korupsi & Pelanggaran HAM Soeharto Sudah Tuntas dan Tidak Terbukti |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.