Wawancara Eksklusif
VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Alissa Wahid: Tujuan Utama Kami Gus Dur Pahlawan di Hati Rakyat
“Pahlawan di hati rakyat itulah yang menjadi tujuan utama kami. Karena itu menunjukkan fitrah beliau memang dirasakan oleh rakyat,” tutur Alissa.
“Beliau termasuk yang paling terdepan dalam membuka dunia pesantren agar lebih terbuka terhadap dunia luar, dan sebaliknya, dan dunia luar juga lebih mengenal pesantren. Itu melanjutkan perjuangan kakeknya dan ayahnya, dari Hadratusyekh Hasyim Asy'ari, kemudian Kyai Wahid Hasyim. Jadi, ini saja sudah menunjukkan spektrum perjuangan Gus Dur atau spektrum fithrah-nya Gus Dur itu lebar sekali,” kata Alissa Wahid.
Keteladanan yang Hidup di Tengah Rakyat
Gus Dur dikenal luas sebagai bapak toleransi Indonesia.
Namun, menurut Alissa Wahid, nilai-nilai yang diajarkan sang ayah bukan hanya ucapan, melainkan tindakan nyata.
“Beliau tidak pernah membedakan orang dari latar belakang agamanya, suku, atau derajat sosial. Kacamatanya selalu nilai-nilai luhur,” ujarnya.
Alissa masih ingat kisah seorang keluarga Pangeran Jati dari Sunda Wiwitan yang pernah menceritakan perjuangan Gus Dur memperjuangkan hak perkawinan mereka di mata hukum negara.
“Kasusnya kelihatannya kecil, mungkin hanya satu dua orang. Tapi bagi Gus Dur, itu penting, benar-benar diperjuangkan. Nah, karena itu, bagi beliau, berada di manapun, itu harus membawa nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Begitu. Itu penting sekali,” katanya.
Dari sanalah, kata Alissa Wahid, lahir kebijakan-kebijakan berani yang menjadi tonggak sejarah.
"Makanya, mudah untuk mengembalikan nama Papua, misalnya, kepada warga Papua," ujarnya.
"Atau kemudian mencabut Inpres terkait dengan pelarangan penggunaan identitas budaya Tiongkok bagi warga Tiongkok di Indonesia—warga negara Indonesia yang beretnis Tiongkok, misalnya. Itu dicabut oleh Gus Dur. Itu karena berangkat dari prinsip-prinsip itu. Bukan karena hitung-hitungan, "ini kan kelompok minoritas," atau "saya tidak akan dapat keuntungan dari sini." Itu tidak ada. Bagi Gus Dur, itu tidak ada." (*/Malau)
Saksikan wawancara eksklusif lengkapnya bersama Alissa Wahid hanya di kanal YouTube Tribunnews.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.