Kamis, 13 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Terduga Pelaku Ledakan Masjid SMAN 72 Gunakan Bom yang Diaktifkan Pakai Remote

Polisi menyebut ada dua bom yang diledakan terduga pelaku di masjid SMAN 72 Kelapa Gading. Adapun cara mengaktifkannya menggunakan remote.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LEDAKAN - Suasana tempat kejadian perkara (TKP)?ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Ledakan yang berasal dari sekitar Masjid SMA Negeri 72 Jakarta tersebut menyebabkan korban luka mencapai 54 orang dan Tim gabungan dari TNI, Polri dan Gegana masih melakukan penyelidikan dan penyisiran di area tersebut. Polisi menyebut ada dua bom yang diledakan terduga pelaku di masjid SMAN 72 Kelapa Gading. Adapun cara mengaktifkannya menggunakan remote. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, membeberkan cara terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara yang dilakukan pada Jumat (7/11/2025).

Ternyata, terduga pelaku merakit bomnya sendiri dan mengaktifkannya dengan menggunakan remote.

Sementara, beberapa material yang digunakan terduga pelaku yakni empat baterai AAA, sakelar rocker, remote, hingga potasium klorida.

Henik menuturkan potasium klorida itu digunakan sebagai bahan peledak. Selain itu, terduga pelaku turut memasukkan beberapa bahan lainnya seperti paku seng dan paku baja.

"Dari beberapa barang bukti, kita analisis bahwa power yang digunakan oleh terduga dengan menggunakan empat baterai AAAA, kemudian inisaitornya electric mass, kemudian eksplosifnya menggunakan potasium klorida."

"Kemudian switching-nya menggunakan receiver yang dikendalikan dengan remote. Tapi, remote tidak kita temukan di dalam masjid. Kemudian, casing-nya jeriken plastik satu liter dan kemudian ada paku," katanya dalam konferensi pers di Kantor Polda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).

Baca juga: Nasib Korban Ledakan SMAN 72: Ada Diamputasi Jarinya, Gendang Telinga Pecah, hingga Cangkok Kulit

Henik menjelaskan bom tersebut meledak di dalam masjid SMAN 72 Kelapa Gading.

Selain itu, tim gabungan dari Tim Penjinak Bom (Jibom) Polri serta Gegana turut menemukan dua kawah ledakan atau crater di dalam masjid.

Dia mengungkapan bom rakitan yang dibuat terduga pelaku mengakibatkan puluhan orang mengalami luka imbas terlontarnya paku ketika ledakan terjadi.

"Kemudian dampak ledakan adalah over pressure dan paku yang mengakibatkan banyak korban terluka. Kalau untuk over pressure, mengakibatkan banyak kendala di gendang telinga korban," katanya.

Selain di masjid, Henik mengatakan tim turut menemukan bom lainnya di kawasan tong sampah serta taman baca SMAN 72.

Adapun bom yang berada di taman baca memiliki casing penutup yang terbuat dari kaleng minuman bersoda dan terpasang sumbu.

Henik mengatakan bom masih dalam kondisi aktif dan di sampingnya ditemukan remote.

"Berdasarkan analisa kami, bahwa posisi terduga pelaku meledakan tidak berada di dalam masjid karena remote kami temukan di Taman Baca," katanya.

Sementara, di tong sampah, ditemukan empat bom di mana dua masih aktif.

"Bom yang berada di Bank Sampah menggunakan casing pipa ukuran tiga perempat milimeter dengan panjang 20 cm. Dua sudah meledak tapi tidak sempurna meledaknya."

"Jadi tutup casing yang meledak tetapi casing pipanya tetap utuh," katanya.

Berbeda dengan bom sebelumnya, bom yang ditemukan di Bank Sampah harus dipicu terlebih dahulu dengan api agar meledak.

"Untuk power-nya sumber api, inisiatornya sumbu bakar atau firework. Jadi kalau tidak dibakar, bom itu tidak meledak. Tapi yang dua bom itu dibakar oleh terduga pelaku," jelasnya.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan, ditemukan tujuh bom di mana empat sudah meledak. Hanya saja, dua bom tidak meledak dengan sempurna.

Selain itu, adapula bom yang masih aktif ketika tim gabungan melakukan olah TKP.

Geledah Rumah Terduga Pelaku, Ditemukan Bahan Peledak 

Pada kesempatan yang sama, Kabid Balistik Metalurgi Forensik (Balmetfor) Mabes Polri, Kombes Pol Ari Kurniawan Jati, mengatakan bom yang diledakan oleh terduga pelaku masuk dalam kategori berdaya ledak rendah atau low explosive.

Hal ini diketahui setelah tim dari Puslabfor Polri melakukan olah TKP di dua lokasi penemuan bom yakni di masjid dan tong sampah.

"Dari olah TKP yang kami laksanakan, baik di TKP 1, TKP 2, maupun rumah anak yang berkonflik dengan hukum, didapatkan hasil bahwa di TKP 1 terdapat residu bahan peledak dengan kekuatan rendah atau low explosive," ujarnya.

"Kemudian pada TKP 2 maupun bahan yang didapat dari bom yang belum meledak kita analisa di laboratorium forensik kita mendapatkan hasil bahan peledak yang memiliki kekuatan rendah atau low explosive," sambung Ari.

Selain itu, Ari juga membeberkan hasil penggeledahan rumah terduga pelaku di kawasan Cilincing, Jakarta Utara di mana turut ditemukan bahan peledak.

Setelah diselidiki, bahan peledak tersebut identik dengan bom yang digunakan terduga pelaku.

"Kemudian selanjutnya kita juga memeriksa di rumah ABH, di sana kita juga mendapatkan bahan-bahan peledak yang memiliki kekuatan ledak yang rendah atau low explosive," katanya.

"Dengan kata lain bahwa bahan di TKP 1 di mesjid atau di TKP 2 di samping bank sampah itu ada kesesuaian dengan bahan-bahan yang ada di rumah anak yang berkonflik dengan hukum," sambungnya.

Baca juga: Mengenal Dark Web, Sisi Gelap Internet yang Diakses Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta

Sebelumnya, insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat lalu mengakibatkan 96 orang mengalami luka-luka.

Adapun terduga pelaku memiliki sifat pendiam dan jarang bergaul dengan lingkungan sekitar.

Selain itu, terduga pelaku juga kerap mengakses situs gelap atau dark web. Terduga pelaku disebut belajar secara otodidak cara merakit peledak melalui internet.

Kini, terduga pelaku yang juga merupakan salah satu siswa SMAN 72 Kelapa Gading masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia disebut dalam kondisi yang terus membaik.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved