Gelar Pahlawan Nasional
Soeharto jadi Pahlawan Nasional, AMPG: Warisan Terbesar Soeharto bagi Golkar adalah Budaya Politik
Di era Soeharto, Indonesia memasuki fase konsolidasi politik dan keamanan yang memberikan ruang bagi pembangunan ekonomi
Ringkasan Berita:
- Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto sebagai peneguhan atas kontribusi strategis Soeharto dalam membangun fondasi republik di berbagai sektor
- Di era Soeharto, Indonesia memasuki fase konsolidasi politik dan keamanan
- Bagi Partai Golkar, Soeharto merupakan figur historis yang memiliki peran besar dalam menata struktur politik Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Keputusan pemerintah memberikan gelah pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, H. M. Soeharto disebut bukan sekadar bentuk penghormatan simbolik.
Pemberian gelar pahlawan nasional tersebut sebagai peneguhan atas kontribusi strategis Soeharto dalam membangun fondasi republik di berbagai sektor.
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) sekaligus Ketua Umum GM FKPPI (Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri), Sandi Rahmat Mandela, SH., MH mengatakan Soeharto adalah salah satu arsitek utama stabilitas nasional Indonesia.
Baca juga: PDIP Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Pengamat: Parpol yang Jadi Lawan Orde Baru
Di era Soeharto, Indonesia memasuki fase konsolidasi politik dan keamanan yang memberikan ruang bagi pembangunan ekonomi berjalan secara terencana.
Tidak hanya itu, Soeharto juga dikenal berhasil menggerakkan lompatan besar melalui industrialisasi, swasembada pangan, pembangunan infrastruktur dasar, pemerataan pendidikan nasional, serta diplomasi yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan strategis kawasan.
“Indonesia hari ini berdiri di atas fondasi yang banyak dibangun pada masa Presiden Soeharto. Stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, hingga pendidikan massal adalah pencapaian nyata yang efeknya masih dirasakan sampai sekarang,” ujar Sandi.
Sandi menambahkan, bagi Partai Golkar, Soeharto merupakan figur historis yang memiliki peran besar dalam menata struktur politik Indonesia.
Pada masa Soeharto, Golkar mengalami pelembagaan yang kuat sebagai wadah teknokrat, birokrat, cendekiawan, dan unsur sosial lain yang bekerja bersama dalam pembangunan nasional.
Tradisi pengelolaan negara yang rasional dan bertumpu pada efisiensi menjadi salah satu warisan politik yang terus diinternalisasi Partai Golkar hingga kini.
“Warisan terbesar Soeharto bagi Golkar adalah budaya politik yang berorientasi pada karya dan pembangunan. Golkar menjadi rumah besar yang memfasilitasi profesionalisme, tertib organisasi, dan kohesi nasional. Kita menghormati beliau bukan semata sebagai tokoh Golkar, tetapi sebagai pemimpin pembangunan,” jelasnya.
Sandi menegaskan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto memiliki nilai penting bagi generasi muda.
Baca juga: Kris Tjantra Sebut Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Langkah Mundur Demokrasi Bangsa
Menurutnya, generasi muda perlu melihat sejarah secara objektif: menghargai jasa dan karya, memahami tantangan zaman, serta memetik pelajaran untuk masa depan.
Ia menekankan bahwa Soeharto telah menunjukkan contoh pengabdian yang konsisten, etos kerja yang tinggi, dan keberanian mengambil keputusan strategis bagi kepentingan nasional.
“Ini bukan soal glorifikasi. Ini tentang belajar dari sejarah. Keteladanan Soeharto terletak pada dedikasinya membangun institusi, memperkuat negara, dan memberikan arah yang jelas bagi pembangunan. Itu nilai yang harus kita ambil,” tegas Sandi.
Sandi Rahmat Mandela melihat penganugerahan ini juga relevan bagi keluarga besar TNI-Polri. Soeharto, dengan latar belakang dan visi militernya, terbukti mampu menjaga stabilitas keamanan dan ruang sosial yang kondusif bagi berlangsungnya pembangunan nasional.
Gelar Pahlawan Nasional
| Rumah Amir Biki Korban Tanjung Priok 1984 Kini Jadi TPQ: Luka Era Soeharto Belum Sembuh |
|---|
| Kris Tjantra Sebut Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Langkah Mundur Demokrasi Bangsa |
|---|
| Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Hetifah: Momentum Refleksi Perjalanan Bangsa secara Bijaksana |
|---|
| Bonnie Triyana Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Mengabaikan Nilai Reformasi |
|---|
| Politisi Muda Golkar Minta Publik Objektif dan Proporsional Respons Gelar Pahlawan untuk Soeharto |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.