Pemerintah Siapkan Anggaran Jumbo Rp 30 Triliun Tempatkan Lulusan SMK Berkarir di Luar Negeri
Pemerintah siapkan anggaran sebesar Rp 30 triliun di tahun 2026 untuk melakukan percepatan program SMK Go Global.
Ringkasan Berita:
- Pemerintah siapkan anggaran Rp 30 triliun untuk melakukan percepatan program SMK Go Global tahun 2026
- Cak Imin menyebut anggaran itu sudah disetujui oleh Presiden Prabowo
- Ada sekitar 500 tenaga kerja lulusan SMK yang akan mulai ditempatkan bekerja di luar negeri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 30 triliun di tahun 2026 untuk melakukan percepatan program SMK Go Global.
SMK Go Global merupakan program terbaru dari pemerintahan Prabowo-Gibran dalam meningkatkan kualitas dan kapabilitas siswa sekolah kejuruan agar bisa bersaing di industri kerja mancanegara.
Baca juga: Cak Imin Ingatkan WNI Tak Asal Kerja di Luar Negeri, Khususnya Kamboja
SMK Go Global bukan sekadar program belajar di dalam negeri, tapi juga membuka jalur agar lulusan SMK memiliki daya saing internasional.
Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, Presiden RI Prabowo Subianto menaruh perhatian khusus program ini.
"(Anggaran disiapkan) Rp 30an triliun untuk tahun 2026," kata Cak Imin saat ditemui di SMAK Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/11/2025).
Ketua Umum DPP PKB tersebut menegaskan, anggaran jumbo itu sudah disetujui oleh Presiden Prabowo.
Bahkan, dia menegaskan kalau Prabowo sendiri yang memberikan perintah untuk mengalokasikan anggaran tersebut.
"Itu perintah Presiden langsung," kata Cak Imin.
Perihal dengan target peserta lulusan SMK yang bakal bekerja di luar negeri kata Cak Imin, saat ini pemerintah masih melakukan kalkulasi.
Tak hanya itu pengembangan skill dan kemampuan terhadap para siswa juga masih terus ditingkatkan dari masing-masing sekolahnya.
"Masih dihitung untuk tahun depan pesertanya," beber dia.
Meski begitu kata Cak Imin, pemerintah akan memulai program SMK Go Global tersebut di akhir tahun 2025 ini.
Dipastikan Cak Imin, akan ada sekitar 500 tenaga kerja lulusan SMK yang akan mulai ditempatkan bekerja di luar negeri.
Mereka akan mengisi berbagai sektor pekerjaan di antaranya seperti perawat, petugas kebersihan hingga sopir.
"Jumlah 500 orang yang berangkat akhir tahun ini," ucap Cak Imin.
Sebagai bentuk pembekalan, pemerintah telah menyiapkan pelatihan skill melalui tenaga pengajar di SMK masing-masing.
Pelatihan yang dimaksud seperti halnya, kemampuan berbahasa asing, hingga keahlian teknis sesuai dengan sektor yang diminati oleh siswa.
"Ada yang sama sekali tidak punya skill sama sekali tidak punya bahasa, berangkat pelatihan dulu, berangkat," ucap dia.
Adapun khusus untuk pelaksanaan program SMK Go Global di tahun ini, anggaran yang telah disiapkan pemerintah yakni sebesar sebesar Rp 2,6 Miliar.
"Anggarannya Rp 2.600.000.000 (tahun ini), (tahun 2026) itu lebih besar lagi, perintah Presiden kalau bisa 500.000 (peserta) sampai sebanyak-banyaknya," kata dia.
Negara penempatan untuk para pekerja lulusan SMK itu kata Cak Imin, termasuk ke Jepang, Jerman, Turki hingga ke Arab Saudi.
"Insya Allah dengan perintah dan arahan Presiden ini akan ada program akhir tahun dan program tahun 2026 menempatkan lulusan SMK dan SMA yang berminat dengan skill khusus apakah welder, apakah hospitality, apakah caregiver dan lain-lain untuk bisa bekerja lebih baik dengan gaji yang bagus di luar negeri termasuk ada juga peluang di Jerman, di Turki termasuk ada juga di Jepang," kata Cak Imin usai rapat tingkat menteri di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.