Prakiraan Cuaca
Prakiraan Cuaca BMKG 14–20 November 2025: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Indonesia sepekan ke depan.
Ringkasan Berita:
- BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat dan angin kencang di Indonesia selama periode 14 hingga 20 November 2025.
- Peningkatan intensitas hujan ini disebabkan oleh perpaduan fenomena atmosfer seperti Gelombang Rossby, Kelvin, MJO, dan sirkulasi siklonik yang membuat atmosfer sangat labil.
- Wilayah dengan hujan lebat–sangat lebat mencakup secara luas Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua selama periode tersebut.
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Indonesia.
Peringatan dini ini untuk periode satu minggu ke depan, mulai dari 14 hingga 20 November 2025.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang berisiko memicu bencana hidrometeorologi,
Peringatan ini menyusul catatan BMKG dalam 3 hari terakhir.
Di mana sejumlah wilayah telah mengalami hujan intensitas tinggi.
Seperti, di Majalengka dan Cirebon (Jawa Barat) dengan curah hujan melebihi 120 mm/hari, serta di Tangerang Selatan, Balikpapan, dan Yogyakarta.
Faktor Penyebab
Mengutip dari laman bmkg.go.id, peningkatan intensitas hujan ini disebabkan oleh perpaduan kompleks fenomena atmosfer dari skala global, regional, hingga lokal, yang membuat atmosfer Indonesia berada dalam kondisi sangat labil:
-
Aktivias Gelombang Atmosfer
Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin diprediksi aktif di sebagian besar wilayah, termasuk Sumatra, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Fenomena ini bekerja sama dengan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada di Fase 6 (Pasifik Barat) namun secara spasial aktif di Jawa, Bali, dan NTT, yang semuanya mendukung pembentukan awan hujan masif.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Bogor Jumat, 14 November 2025, Hujan Disertai Petir Siang Ini
-
Sirkulasi Siklonik dan Kovergensi
Terpantau beberapa sirkulasi siklonik di Samudra Hindia dan utara Kalimantan yang membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi), menarik massa udara basah ke berbagai wilayah di Indonesia.
-
Dampak Global
Indeks seperti Dipole Mode Index (DMI) yang tercatat sebesar −1.57 dan Southern Oscillation Index (SOI) sebesar +13.1 mengindikasikan adanya suplai massa udara dan uap air yang signifikan.
Baik dari Samudra Hindia maupun Samudra Pasifik, sehingga menambah labilitas atmosfer.
Kombinasi faktor-faktor ini secara signifikan meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif yang membawa hujan lebat.
Peringatan Dini Cuaca Sepekan
Berdasarkan analisis BMKG, wilayah Indonesia dibagi menjadi dua periode potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai.
BMKG membagi potensi peringatan dini cuaca ekstrem dengan tingkat Siaga (Hujan Lebat–Sangat Lebat) dan potensi Angin Kencang menjadi dua periode utama:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.