Menhan Sjafrie Ungkap 2 Alternatif Kirim Pasukan Perdamaian RI ke Gaza: Jalur PBB Atau AS
Sjafrie Sjamsoeddin mengungkap dua alternatif untuk rencana pengiriman pasukan pemelihara perdamaian dari Indonesia ke Gaza, Palestina.
Ringkasan Berita:
- Menhan Sjafrie Sjamsoeddin ungkap dua alternatif pengiriman pasukan perdamaian RI ke Gaza: Di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau
- Melalui organisasi internasional yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat.
- Indonesia butuh dukungan negara-negara Arab sebelum mengirim pasukan, terutama dari Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
- Israel juga disebut sebagai pihak yang kompeten dalam persoalan Gaza.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengungkap dua alternatif untuk rencana pengiriman pasukan pemelihara perdamaian dari Indonesia ke Gaza, Palestina.
Sjafrie mengungkapkan alternatif pertama adalah pasukan pemeliharaan perdamaian Indonesia dikirim di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal itu diungkapkannya usai menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania Mayor Jenderal Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaiti di kantor Kementerian Pertahanan RI Jakarta pada Jumat (14/11/2025).
"Yang kedua adalah di bawah persetujuan organisasi internasional yang diinisiasikan oleh Presiden Amerika Serikat. Nah, ini yang memerlukan pembicaraan yang tentunya tidak dalam waktu singkat, tapi memerlukan satu kesepakatan bersama," ujar Sjafrie.
Namun, untuk itu Indonesia juga membutuhkan dukungan dari negara-negara Arab terkait rencana pengiriman pasukan pemelihara perdamaian tersebut.
Sjafrie mengungkapkan setidaknya ada lima negara.
"Bagi Indonesia, kita akan semua terlibat mendukung apabila semua negara-negara yang punya kompetensi itu setuju atas keterlibatan Indonesia, terutama bagi negara-negara Arab, yaitu Arab Saudi, Jordan, Mesir, Qatar, Emirat," ujar dia.
"Jadi ada lima yang kalau itu menyatakan silakan, maka Indonesia dengan senang hati akan melibatkan (diri). Tentu saja Israel, karena Israel adalah bagian yang sangat kompeten di dalam persoalan ini," lanjutnya.
Sjafrie mengatakan hal itu juga akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Raja Abdullah II dari Yordania yang rencananya digelar di Istana Negara Jakarta sore ini.
Indonesia, ujarnya, memiliki kepentingan dalam rangka perdamaian di Gaza, baik itu di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun atas inisiatif dari Presiden Amerika Serikat.
Hasil pembicaraan dari Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II di Istana Negara sore ini, tuturnya, juga akan menjadi bagian dari pedoman dalam rangka rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza.
"Kita tunggu apa yang akan dibahas oleh kedua pemimpin negara yang akan menjadi bagian dari pedoman kita di Indonesia di dalam rangka pengiriman pasukan perdamaian di Gaza dalam waktu dekat," pungkasnya.
| Momen Donald Trump Semprotkan Parfum ke Presiden Suriah, Sambil Tanya: 'Punya Istri Berapa?' |
|
|---|
| Sosok Mayjen TNI Maychel Asmi, Pimpin Upacara Apresiasi Pasukan PBB di Afrika, Eks Jenderal Kostrad |
|
|---|
| Houthi Tobat, Janji Setop Serangan ke Kapal Laut Merah dan Israel di Tengah Gencatan Senjata Gaza |
|
|---|
| Indonesia Disebut Punya Peran Vital dalam Tahap Rekonstruksi Ekonomi di Gaza |
|
|---|
| Dalih Awasi Gencatan Senjata, AS Siapkan Pangkalan Militer Senilai Rp8 Triliun di Dekat Gaza |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.