Jumat, 12 September 2025

Perusahaan Konsorsium Inggris Kembangkan ''Bajaj'' Listrik

sasis Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang telah dirancang D2H juga memikirkan standar keselamatan di segmen harga kendaraan tersebut.

Editor: Sanusi
ist
Prototipe Bajaj listrik yang dikembangkan perusahaan konsorsium Inggris 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan teknik yang berbasis di Inggris yakni D2H berencana meluncurkan kendaraan alternatif yang ramah lingkungan untuk menggantikan bajaj yang sudah lama eksis.

D2H memimpin perusahaan konsorsium Inggris untuk merancang sasis kendaraan listrik inovatif berbiaya rendah yang berpotensi menggantikan bajaj, Tuk tuk atau kendaraan sejenisnya.

Desain yang dibuat D2H tersebut memenuhi klasifikasi L7E Heavy Quadricycle EU, yang berarti saat ini dibebaskan dari penilaian pengujian kecelakaan.

Meski demikian, sasis Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang telah dirancang D2H juga memikirkan standar keselamatan di segmen harga kendaraan tersebut.

Untuk bentuknya yang sekarang, kendaraan listrik ini menggunakan suspensi, rem dan kemudi dari sasis prototipe yang mereka rancang.

Kendaraan ini menggunakan penggerak roda depan dari motor yang dipasang di depan dan baterai yang disimpan di antara roda belakang.

Direktur Teknik D2H, Matthew Hicks mengatakan bahwa berat desain kendaraan adalah 480 kg, tidak termasuk baterai.

"Kami merancang untuk menggunakan powertrain tegangan rendah, namun kami tidak memiliki solusi spesifik untuk hal ini. Kami membayangkan daya dan pendinginan yang cukup untuk penggunaan terus menerus selama 12 jam. Ini adalah kendaraan utilitas dan harus tetap digunakan untuk jangka waktu lama," tutur Hicks dikutip dari Carscoops, Kamis (2/7/2020).

Mitra konsorsium, Coventive Composites telah mengembangkan polimer termoplastik serat alami berbasis rami untuk panel yang dipasang pada sasis, dimana sebagian besar terikat satu sama lain.

Bahan yang telah dipilih itu sudah banyak tersedia di pasar, target sementara untuk kendaraan tersebut ialah ringan dan kuat.

Lebih lanjut, termoplastik yang diperkuat serat telah mengurangi waktu pembuatan dan kebutuhan energi.

Bahan ini juga memungkinkan untuk mendapat detail yang tinggi untuk dicetak dan biasanya membutuhkan lebih sedikit pemrosesan.

Idenya adalah agar sasis dibangun secara lokal untuk memenuhi pasar yang ditargetkan, sehingga memungkinkan LCEV ini untuk bersaing secara langsung dengan bajaj.

Saat ini, D2H berencana untuk pindah ke tahap pengujian prototipe dengan bantuan mitra.

"Pengembangan kendaraan akan membutuhkan powertrain dan penyedia baterai yang berpikiran sama dengan misi kendaraan ini, yang dapat memberikan alternatif yang kuat dan sangat murah untuk unit baterainya," jelas Hicks.

Selain D2H dan Coventive, konsorsium ini juga mencakup Warwick Manufacturing Group (WMG).

Proyek ini telah mendapatkan bantuan pendanaan dari skema IDP15 Innovate UK.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan