Kamis, 11 September 2025

Mudik Lebaran 2023

Antisipasi Bus Rem Blong di Musim Mudik, Begini Saran Daimler untuk Pengusaha Transportasi

Medan jalan yang dilewati armada bus yang bervariasi seperti tanjakan dan turunan membuat peranti pengereman bus bekerja ekstra keras.

Penulis: Choirul Arifin
Tribunnews/Choirul Arifin
Pemberangkatan rombongan mudik Lebaran gratis dari kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 April 2023. Merawat sistem pengereman bus penting bagi pengusaha transportasi untuk mencegah insiden kecelakaan akibat bus mengalami rem blong di momentum arus mudik dan balik Lebaran. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendaraan niaga mengalami rem blong menjadi isu serius di dunia transportasi di Indonesia, tidak hanya di angkutan barang atau truk tapi juga di angkutan orang atau bus antar kota dan bus pariwisata.

Nah, momentum mudik Lebaran identik dengan melonjaknya volume kendaraan di jalan serta tingginya mobilitas bus untuk hilir mudik mengangkut pemudik.

Kondisi tersebut berpotensi membuat kendaraan niaga seperti bus mengalami rem blong karena lemahnya perawatan oleh mekanik dan perusahaan operator atau perusahaan otobus.

Pemerintah memprediksi bahwa pemudik pada tahun 2023 akan mencapai 123,8 juta orang, dan sebesar 22,77 persen pemudik akan menggunakan bus sebagai alat transportasi melewati tol trans Jawa, trans Sumatera ataupun non-tol.

Jalanan yang akan dilewati oleh armada bus yang bervariasi seperti tanjakan atau turunan di beberapa titik membuat peranti pengereman bus bekerja ekstra keras.

Faustina, Head of Product Management and Marketing PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) menekankan, bus yang akan digunakan sebagai transportasi mudik sebaiknya memiliki kondisi prima.

”Pemilik bus harus melakukan servis rutin untuk menghadapi musim ini, mulai dari pengecekan performa mesin, kekuatan rem, fungsi elektrikal dan fungsi lainnya,” ujar Faustina dikutip Selasa, 18 April 2023.

Faustina juga menegaskan pentingnya pengetahuan dari pengemudi terhadap bus yang dikendarai, terutama dalam penggunaan rem.

Selain memiliki fitur rem utama (service brake), bus juga memiliki rem tambahan yang bisa dipergunakan untuk membantu mengurangi laju kendaraan. Bus juga dilengkapi fitur-fitur lain untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya kecelakaan.

Faustina menyatakan, perusahaannya memberikan pelatihan kepada pengemudi untuk menambah pengetahuan mereka seperti pengenalan produk, pelatihan cara berkendara yang ekonomis, dan juga pelatihan cara berkendara yang aman.

Baca juga: Diduga Rem Blong, Truk Tronton Tabrak 7 Kendaraan di Tanjakan Cijambe Subang

“Kami selaku Agen Pemegang Merek rutin melakukan pelatihan setiap unit baru dikirim atau jika ada pengemudi baru di perusahaan otobus," ujarnya.

"Pengetahuan produk dan cara berkendara akan menjadi hal yang bermanfaat bagi para pengemudi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan.,” lanjutnya.

Untuk mencegah terjadi rem blong, Faustina menyarankan kepada pengusaha bus agar melakukan ramp check sebelum bus digunakan mengangkut penumpang.

Pentingnya Memperhatikan Sistem Rem

Mengutip data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT, 90 persen dari seluruh kasus kecelakaan dengan bus dan truk terjadi karena masalah di sistem rem.

Menurut Faustina, hal ini sejatinya juga bisa diantisipasi sejak dengan melakukan perawatan rutin, seperti pengecekan rem yang merupakan aspek penting yang harus berfungsi dalam berkendara.

Head of Product and Marketing PT DCVI Faustina
Head of Product and Marketing PT DCVI Faustina (dok. DCVI)

"Tanpa rem dalam kondisi prima, kendaraan akan kesulitan untuk menghentikan lajunya. Saat pengendara menginjak pedal rem dan laju kendaraan tidak berhenti, maka rem dapat dikatakan mengalami 'rem blong'," ujarnya.

Baca juga: Diduga Rem Blong, Truk Sampah Milik Pemprov DKI Jakarta Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas

Kondisi semacam itu dapat menyebabkan kecelakaan di jalan.

"Kendaraan niaga adalah kendaraan berat, maka sistem rem yang digunakan umumnya adalah rem tromol dengan sistem udara tekan atau biasa disebut dengan sistem rem angin," ujarnya menekankan.

Faktor-faktor Pemicu Rem Blong

Faustina mengatakan, terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan rem blong. Kondisi rem blong bisa terjadi jika tekanan udara pada sistem rem habis.

"Sehingga kanvas rem atau sepatu rem sudah aus dan diameter dalam tromol yang sudah melebihi limit maksimumnya," jelasnya.

Selain itu, rem blong juga dapat terjadi karena adanya penyumbatan dan atau kebocoran pada selang angin pada sistem rem.

Untuk mengantisipasi kondisi rem blong, pengemudi dapat melakukan pemeriksaan berkala setelah kendaraan menempuh jarak 10.000 km.

Baca juga: Terungkap Detik-detik Bus Masuk Jurang di Magetan yang Menewaskan 7 Orang, Sopir Teriak Rem Blong

Maka itu, penting sekali membawa kendaraan ke pusat pelayanan otomotif seperti bengkel resmi secara berkala untuk memastikan rem berfungsi dengan baik.

Pada sesi pemeliharaan ini, bengkel resmi dapat pula mengidentifikasi kondisi keseluruhan kendaraan yang berpotensi menurunkan performa lajunya.

Antisipasi Rem Blong di Bus Mudik 2023

Untuk mudik Lebaran 2023 kali ini, pemerintah secara masif melakukan ramp check atas bus-bus yang akan digunakan pada mudik Lebaran ini.

Apabila bus sudah ditempel stiker khusus Inspeksi Keselamatan LLAJ, maka bus tersebut sudah layak pakai dan sesuai dengan ketentuan Ramp Check.

Calon penumpang dimohon untuk memperhatikan bus yang akan dinaiki pada saat pulang kampung untuk mengamati apakah stiker tersebut sudah ada atau belum, atau mengeceknya di aplikasi MitraDarat milik Kementerian Perhubungan.

Selain itu, penumpang dalam perjalanan juga berhak menegur sopir bus apabila sopir bus mengemudi tidak dengan benar di jalanan ekstrem, ataupun melaporkannya kepada perusahaan otobus yang bersangkutan.

Baca juga: Diduga Rem Blong, Truk Kontainer Tabrak 30 Orang dan Tower di Bekasi, 10 Orang Tewas di TKP

Di program Lebaran Rescue 2023 yang diselenggarakan DCVI dan terintegrasi dengan program pemerintah “Mudik Aman Berkesan” dari Kementerian Perhubungan. Melalui program ini, DCVI akan memberikan dukungan penuh bagi bus Mercedes-Benz yang digunakan sebagai transportasi pemudik.

Faustina menyatakan, DCVI menyediakan 11 titik layanan selama program ini berlangsung dari 17-29 April 2023, sehingga apabila terjadi masalah dengan bus Mercedes-Benz di jalanan, sopir bisa memutuskan service-point terdekat untuk dituju.

Menurutnya bus-bus Mercedes-Benz sudah memiliki antisipasi pencegahan kecelakaan rem blong dengan sistem pengereman full air brake empat sirkuit di setiap unitnya.

Selain itu, bus Mercedes-Benz juga telah dilengkapi dengan rem tanpa keausan (engine brake) yang terdiri dari katup pembocor kompresi (constant throttle) dan katup rem gas buang (exhaust brake flap).

Khusus di beberapa model Bus Mercedes-benz dilengkapi dengan rem tambahan yang disebut Retarder dan juga teknologi pengereman yang terbaru yaitu sistem rem elektronik atau EBS (Electronic Brake System) yang sudah dilengkapi dengan sistem ABS (anti-lock Braking System) dan ASR (Anti Skid Regulation).

“Keselamatan pengemudi dan penumpang merupakan fokus utama Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) untuk terus berinovasi dalam memajukan transportasi di Indonesia,” pungkas Faustina.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan