IIMS 2025
Mengenal Teknologi Suspensi FSD di Mobil BYD, Tak Andalkan Sistem Kontrol Elektronik
Sistem suspensi terbaru BYD dirancang untuk memberikan peredaman optimal di berbagai kondisi berkendara.
Penulis:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrikan mobil listrik BYD mengembangkan teknologi suspensi yang adaptif untuk beragam kondisi jalan. BYD mengembangkan teknologi suspensi yang adaptif untuk beragam kondisi jalan.
Teknologi ini disebut Frequency Selective Damping Shock Absorbers atau teknologi suspensi FSD. Sistem suspensi terbaru BYD dirancang untuk memberikan peredaman optimal di berbagai kondisi berkendara.
Sistem peredam hidrolik mekanis variabel (suspensi adaptif) adalah salah satu inovasi terbaru yang menawarkan berbagai keuntungan bagi pengemudi dan penumpang.
"Sistem ini mampu beradaptasi dengan berbagai rentang kecepatan dan kondisi jalan, memastikan kenyamanan dan stabilitas maksimal bagi pengemudi dan penumpang," ungkap Narendro Bawono Cahyo Laksono, Prpducy Planning Assitant Manager PT BYD Motor Indonesia di acara bedah teknologi mobil BYD di IIMS 2025, Senin, 17 Februari 2025.
Dia menjelaskan, desain suspensi ini tidak mengandalkan sistem kontrol elektronik yang seringkali membatasi responsivitas.
Sebagai gantinya, BYD menggunakan pendekatan inovatif di mana sirkuit minyak dan laju aliran disesuaikan secara langsung dengan gerakan suspensi.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan ketahanan yang diperlukan untuk pengalaman berkendara sporty, tetapi juga menjaga kenyamanan yang diharapkan dalam penggunaan sehari-hari.
Dengan kombinasi sempurna antara performa dan kenyamanan, suspensi BYD siap memenuhi kebutuhan pengemudi modern yang menginginkan kinerja terbaik di setiap perjalanan.
BYD juga memperkenalkan pengukuran tingkat daya cengkeram jalan yang dilakukan pada peredam BYD Seal Performance dan Premium.
Pengetesan ini menggunakan alat pengukur khusus yang dirancang untuk memberikan data akurat dan mendalam mengenai interaksi antara ban dan permukaan jalan.
Pengukuran ini melibatkan serangkaian uji coba di mana ban dikenakan getaran cepat dan lambat, bertujuan untuk mengkonfirmasi daya cengkramnya terhadap permukaan jalan.
Setiap ban diuji secara menyeluruh untuk memastikan bahwa kendaraan dapat beroperasi dengan optimal dalam berbagai kondisi berkendara.
Baca juga: BYD Luncurkan Sedan Sport Sealion 7 dalam 2 Varian di IIMS 2025, Segini Harganya
"Proses ini tidak hanya penting untuk menilai performa ban, tetapi juga untuk memahami efek peredaman yang mungkin sulit dipahami sebelumnya," ungkapnya.
Teknologi peredam canggih ini merupakan upaya menghadirkan inovasi yang meningkatkan pengalaman berkendara, baik dalam hal kenyamanan maupun performa.
IIMS 2025
Moncer di IIMS 2025 Hyundai Kantongi 2.012 SPK, Mobil Ini Paling Laku |
---|
500 Tiket Formula E 2025 Terjual di IIMS 2025 |
---|
Nilai TKDN SUV Xforce Capai 80 Persen, Begini Tanggapan Menteri UMKM |
---|
Ajang IIMS 2025, Jumlah Pengunjung Naik 3 Persen dan Telah Serap Pekerja Sebanyak 5 Ribu Orang |
---|
Mobil Suzuki yang Bebas PPN 12 Persen di IIMS 2025 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.