Selasa, 23 September 2025

GIIAS 2025

Tren Nasabah Leasing Minta Perlindungan Ormas Saat Cicilan Macet, Pengamat: Industri Bisa Kolaps

Kini muncul tren nasabah kredit kendaraan meminta perlindungan ormas agar mobilnya tidak ditarik leasing saat cicilan macet.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Lita Febriani
NASABAH LEASING MINTA PERLINDUNGAN ORMAS - Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu. Dia menilai praktik nasabah leasing minta perlindungan ormas bisa menimbulkan efek domino yang merugikan banyak pihak, terutama industri pembiayaan. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Fenomena nasabah kredit kendaraan yang meminta perlindungan organisasi masyarakat (ormas) agar mobilnya tidak ditarik leasing saat mengalami kredit macet atau cicilan menunggak kini jadi perbincangan di masyarakat.

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menyebut, praktik semacam itu justru bisa menimbulkan efek domino yang merugikan banyak pihak, terutama industri pembiayaan (leasing).

"Itu mengganggu dong. Terutama kelompok mendang-mending yang belinya harus kredit. Itu pasti ganggu," tutur Yannes ditemui di pameran GIIAS 2025, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (31/7/2025).

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sekitar 70-80 persen pembeli mobil penumpang menggunakan skema kredit.

Yannes menilai, meski sekilas tampak menguntungkan bagi nasabah, praktik meminta perlindungan ormas untuk menghindari penarikan unit kendaraan yang gagal bayar justru mengganggu ekosistem pembiayaan otomotif secara keseluruhan, terutama perusahaan pembiayaan atau leasing.

"Yang paling terganggu bukan kita (konsumen/nasabah) sebenarnya, perusahaan leasingnya bisa collapse (runtuh)," jelasnya.

Yannes memperingatkan bahwa jika fenomena ini dibiarkan berlarut-larut, bisa memicu krisis kepercayaan pada sistem pembiayaan kendaraan bermotor.

Bila leasing tidak bisa menagih kewajiban dari nasabah, maka mereka akan kesulitan menyalurkan pembiayaan baru. Ujungnya, hal ini akan berdampak pada harga kendaraan secara keseluruhan.

Baca juga: Polri Ringkus 13 Ribu Preman Pengganggu Investasi dalam 2 Bulan

"Kita ngga mau mobil diambil tinggal bayar. Tentu akan membuat harga mobil juga makin mahal," ungkap Yannes.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan