Kamis, 11 September 2025

Calon Presiden 2014

Jokowi Tegaskan Pentingnya Konversi BBM ke Gas

"Harus dikerjakan pemipaan gas dengan hitungan tiga tahun. Kecepatan tinggi, ini sangat menyedot banyak energi," tutur Jokowi.

Editor: Hasanudin Aco
KOMPAS.TV/KOMPAS.TV
Suasana Acara Debat Capres ke Lima antara calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dengan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014) malam. Debat kali ini membahas Kedaulatan Energi Lingkungan dan Ketahanan Pangan. (KOMPAS.TV) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah harus berani memutuskan konversi BBM ke Gas. Pasalnya ketersediaan gas yang melimpah serta harga yang murah.

"Sebetulnya energi yang kita punya melimpah minyak, gas dan panas bungi dan juga energi terbarukan banyak kesempattan yang kita kelola, yang menyangkut minyak, gas, dan panas bumi," kata Jokowi dalam debat capres-cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014).

Jokowi mengatakan dibutuhkan infrastruktur berkaitan dengan gas. Ia mencontohkan program pemipaan gas ke industri dan perumahan.

"Harus dikerjakan pemipaan gas dengan hitungan tiga tahun. Kecepatan tinggi, ini sangat menyedot banyak energi," tuturnya.

Selain itu, Jokowi memperhatikan peningkatan transportasi massa. Hal itu dilakukan agar energi dapat digunakan seefisien mungkin.

Jokowi juga menyebut energi terbarukan dapat dibangun dengan menggunakan lahan marjinal.

"Sorgum, bisa ditanam. Tapi tidak ada riset yang baik, tidak ada yang memulai, orang tidak masuk, tidak ada pasar. Kalau ada insentif BBM harus juga intensif energi terbarukan," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan