Penerimaan Mahasiswa Baru
Kupas Tuntas Tes Karakteristik Pribadi/TKP: Bentuk Soal hingga Strategi Menjawabnya
Simak penjelasan mengenai bentuk soal hingga strategi menjawab Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang diujikan dalam seleksi Sekolah Kedinasan.
Editor:
Sri Juliati
oleh Lia Yulianti
Manajer Produksi Materi Pelajaran, Ganesha Operation (GO)
TRIBUNNEWS.COM - Seleksi masuk Perguruan Tinggi Kedinasan (PT Kedinasan) pada tahun 2024 menjadi ajang kompetisi yang sangat ketat.
Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN tercatat sebagai sekolah kedinasan dengan jumlah pendaftar terbanyak, yaitu 40.247 orang, disusul oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan 42.882 pendaftar.
Meskipun animo pendaftar sangat tinggi, daya tampung masing-masing institusi sangat terbatas sehingga tingkat kelulusannya sangat rendah, hanya sekitar 2 persen dari total pendaftar.
Satu di antara tantangan terbesar yang dihadapi peserta adalah Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang diujikan sebagai bagian dari Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Banyak peserta yang gagal pada tahap ini meskipun memiliki kemampuan akademik yang memadai.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan intelektual saja tidak cukup; sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan juga menjadi penilaian penting.
Apa Itu SKD dan TKP? Bagaimana Skoring pada TKP?
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) merupakan tahapan penting dalam proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan seleksi Perguruan Tinggi Kedinasan.
Selain Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), satu di antara tes yang juga menjadi sorotan adalah Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
Tes ini bertujuan untuk menilai kualitas karakter, sikap, dan perilaku peserta dalam situasi yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab pekerjaan.
Tes Karakteristik Pribadi (TKP) digunakan untuk menilai kepribadian peserta melalui sejumlah soal yang mencerminkan sikap dan karakter di tempat kerja.
Pada tes ini, peserta akan dihadapkan dengan situasi yang memerlukan penilaian terhadap sikap, etika, kemampuan beradaptasi, serta cara peserta menghadapi masalah dalam konteks dunia kerja.
Baca juga: Tahapan Seleksi Jalur Mandiri Sekolah Kedinasan Kemenhub PTDI-STTD 2025 dan Biayanya
Format Soal dan Penilaian
Tes Karakteristik Pribadi (TKP) merupakan tes yang "gampang-gampang susah". Gampang dijawab tapi susah untuk lulus.
Dalam TKP tidak ada jawaban salah, semua jawaban bernilai benar. Jadi, siapa pun pasti bisa menjawab soal TKP dengan benar tapi tidak dengan nilai yang tinggi.
Inilah yang sering terjadi. Banyak peserta dengan prestasi akademik mumpuni—bahkan lulus dari universitas dengan predikat cum laude—justru tersingkir dalam persaingan memperebutkan formasi yang jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding jumlah peserta.
- Jumlah soal: TKP terdiri dari 45 butir
- Sistem penilaian: Setiap soal memiliki skor antara 1 hingga 5, dengan skor 1 menunjukkan pilihan yang kurang tepat dan skor 5 menunjukkan pilihan yang paling tepat. Oleh karena itu, dalam soal TKP, tidak ada jawaban benar atau salah, tetapi skor diberikan berdasarkan kedekatannya dengan sikap profesional yang diharapkan.
- Tidak menjawab: Jika peserta tidak menjawab suatu soal, maka nilai yang diperoleh adalah 0.
Mengapa TKP Penting?
Pentingnya TKP dalam seleksi CPNS maupun perguruan tinggi kedinasan tidak hanya terletak pada kemampuan peserta dalam menjawab soal, tetapi juga pada kepribadian yang mereka tunjukkan.
Dalam dunia kerja, terutama untuk pegawai negeri dan pegawai instansi pemerintah, memiliki sikap yang baik, integritas tinggi, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim adalah kunci keberhasilan dalam melaksanakan tugas.
Oleh karena itu, TKP berfungsi untuk memastikan bahwa peserta memiliki karakter yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang akan dijalani, seperti kemampuan untuk bekerja sama, beradaptasi, mengelola stres, serta membuat keputusan yang tepat.
Fenomena Terkini: Ketatnya Persaingan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Kedinasan dan Tantangan pada TKP
TKP digunakan dalam berbagai seleksi, baik untuk CPNS, Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), maupun program beasiswa.
Selain itu, TKP juga digunakan dalam seleksi Perguruan Tinggi Kedinasan, yaitu lembaga pendidikan yang mempersiapkan calon pegawai negeri sipil atau pegawai pemerintah sesuai dengan tuntutan pekerjaan di sektor publik.
Berikut ini adalah jumlah pendaftar dan kuota penerimaan di beberapa PT Kedinasan 2024
Perguruan Tinggi Kedinasan | Jumlah Pendaftar | Kuota Penerimaan | Rasio Penerimaan |
PKN STAN | 40.247 | 722 | 1 diterima : 56 pendaftar |
IPDN | 42.882 | 721 | 1 diterima : 59 pendaftar |
Akpol | 490 | 325 | 1 diterima : 1,5 pendaftar |
STMKG | 9.821 | 120 | 1 diterima : 81 pendaftar |
AAU | 1.465 | 754 | 1 diterima : 1,9 pendaftar |
STIS | 19.793 | 355 | 1 diterima : 56 pendaftar |
STIN | 11.237 | 400 | 1 diterima : 28 pendaftar |
Poltek SSN | 3.183 | 105 | 1 diterima : 30 pendaftar |
Poltekip | 12.390 | 200 | 1 diterima : 62 pendaftar |
Poltekim | 11.607 | 200 | 1 diterima : 58 pendaftar |
Apa saja yang diukur pada TKP?
TKP mengukur sejumlah aspek penting dari kepribadian peserta, di antaranya:
No | Jenis Soal | Ciri |
1 | Pelayanan Publik | Kepedulian dan kesediaan seseorang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan sikap ramah, tanggap, dan empatik, termasuk memahami kebutuhan publik; |
2 | Profesionalisme | Konsistensi dalam menjunjung nilai-nilai etika kerja, tanggung jawab terhadap tugas, penegakan aturan, serta kemampuan bekerja secara objektif dan sesuai standar; |
3 | Jejaring kerja/kemitraan | Kemampuan membangun dan menjaga hubungan kerja yang produktif dengan pihak lain demi mencapai tujuan organisasi; |
4 | Integritas Diri | Kejujuran, ketulusan, dan konsistensi antara perkataan dan perbuatan; |
5 | Semangat Berprestasi | Motivasi dan komitmen individu untuk mencapai hasil terbaik, bekerja keras, serta pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas dengan hasil optimal; |
6 | Kreativitas dan Inovasi | Kemampuan untuk menghasilkan gagasan baru, berpikir out of the box, serta memberikan solusi yang efektif terhadap berbagai permasalahan kerja; |
7 | Orientasi pada Pelayanan | Sikap proaktif dalam memberikan kepuasan kepada pemangku kepentingan, termasuk menanggapi kritik dan keluhan secara positif; |
8 | Anti Radikalisme | Sikap menolak ekstremisme, kekerasan, serta ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI; |
9 | Kemampuan Beradaptasi | Kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan kerja, teknologi, atau struktur organisasi dengan cepat dan efektif; |
10 | Kemampuan Mengendalikan Diri | Kematangan emosi dalam menghadapi tekanan, kritik, konflik, dan situasi tak terduga tanpa bersikap reaktif atau merugikan orang lain; |
11 | Kemampuan Bekerja Mandiri dan Tuntas | Disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan secara mandiri, akurat, dan tidak menunda-nunda; |
12 | Kemampuan Bekerjasama dalam Kelompok | Keterbukaan dalam menerima pendapat, kontribusi aktif, serta kemampuan menempatkan kepentingan tim di atas kepentingan pribadi; |
13 | Kemampuan Menggerakkan dan Mengoordinasikan Orang | Kepemimpinan, kemampuan memberi instruksi, memotivasi, serta mengorganisasi tim untuk mencapai tujuan bersama secara efisien. |
Perbedaan TKP Lama dan TKP Baru: Penambahan Unsur Penalaran
Sebelumnya, soal-soal TKP lebih berfokus pada pengukuran sikap dan karakter peserta dalam menghadapi situasi yang sederhana.
Namun, dengan adanya perubahan dalam sistem seleksi, TKP kini lebih melibatkan unsur penalaran dan pengambilan keputusan dalam situasi yang lebih kompleks.
Hal ini membuat soal-soal TKP lebih menantang dan lebih menggambarkan situasi dunia kerja yang sesungguhnya.
Contoh Soal TKP Lama (Fokus pada Sikap dan Karakter):
"Anda berada dalam rapat tim, dan satu di antara rekan Anda memberikan ide yang bertentangan dengan ide Anda. Apa yang akan Anda lakukan?"
A. Menyela dan mengoreksi ide tersebut
B. Menerima ide tersebut dengan terbuka
C. Menunggu pertemuan selesai untuk menyatakan ketidaksetujuan
D. Mengabaikan ide tersebut dan melanjutkan pembahasan
E. Mengkritik ide tersebut dengan tegas
Contoh Soal TKP Baru (Penalaran dengan Narasi Situasional):
Anda adalah seorang pegawai di Dinas Pelayanan Masyarakat. Suatu hari, seorang warga bernama Pak Budi datang untuk mengurus izin usaha kecil di wilayah Anda. Pak Budi terlihat kesal karena telah bolak-balik selama dua minggu, tetapi belum mendapatkan kejelasan. Ia mengeluhkan bahwa staf di loket pelayanan sering memberikan informasi yang tidak konsisten. Bahkan, dokumen yang sudah diserahkan beberapa hari lalu dikatakan hilang, sehingga Pak Budi harus melengkapinya ulang. Di sisi lain, Anda juga mengetahui bahwa staf di loket pelayanan sedang menghadapi kendala teknis berupa sistem komputer yang sering bermasalah dan beban kerja yang terlalu tinggi.
Pak Budi mulai meninggikan suara di kantor dan menarik perhatian warga lain. Anda mendengar keluhannya saat sedang menangani pekerjaan administratif lain yang mendesak dan sudah memiliki tenggat waktu yang ketat. Apa yang akan Anda lakukan?
A. Meminta Pak Budi menunggu hingga pekerjaan administratif Anda selesai, lalu menyelesaikan masalahnya secara langsung.
B. Menenangkan Pak Budi, mendengarkan keluhannya, lalu memprioritaskan penyelesaian dokumennya terlebih dahulu sebagai bentuk tanggung jawab instansi.
C. Menyampaikan bahwa sistem pelayanan sedang bermasalah, lalu meminta Pak Budi bersabar dan kembali beberapa hari lagi setelah sistem diperbaiki.
D. Menghubungi atasan atau kepala loket untuk membantu menyelesaikan masalah Pak Budi karena Anda sedang sibuk dengan pekerjaan lain.
E. Membiarkan staf loket menangani masalah ini, meskipun Anda tahu staf tersebut sedang kewalahan dan kemungkinan masalah akan terus berlarut-larut.
Perbedaan utama antara TKP lama dan baru terletak pada pendekatan yang lebih kompleks dan mencakup unsur penalaran dalam pengambilan keputusan yang efektif. Soal-soal TKP kini memerlukan kemampuan untuk menganalisis situasi, berpikir kritis, dan memilih langkah yang paling rasional berdasarkan nilai-nilai yang diinginkan dalam dunia kerja.
Strategi untuk Menjawab Soal TKP
Strategi utama dalam mengerjakan soal TKP adalah menunjukkan sikap profesional, peduli terhadap orang lain, dan berpikir rasional dalam situasi yang ada.
Jangan terburu-buru, baca soal dengan seksama, dan pilih jawaban yang sesuai dengan *nilai moral yang mengarah pada kepentingan bersama, kolaborasi, dan integritas.
Berikut adalah strategi yang dapat diterapkan untuk menjawab soal TKP
1. Pahami Tujuan TKP
Tujuan Utama: TKP dirancang untuk mengukur karakteristik kepribadian dan perilaku peserta tes yang relevan dengan tugas jabatan di instansi pemerintah atau sekolah kedinasan. Tes ini berfokus pada penilaian sikap, cara berpikir, dan interaksi sosial yang akan Anda tunjukkan dalam berbagai situasi yang mungkin terjadi di tempat kerja.
2. Baca dengan Teliti dan Pahami Konteks
- Baca soal dengan hati-hati: Pastikan Anda memahami situasi yang digambarkan dalam soal. Beberapa soal mungkin memberikan konteks yang mengarah pada keputusan moral atau situasi yang melibatkan etika kerja.
- Kenali situasi sosial: Biasanya soal TKP juga menguji kepedulian terhadap keberagaman sosial. Pilihlah jawaban yang mencerminkan toleransi, rasa hormat terhadap perbedaan, dan kemampuan bekerja dalam kelompok yang majemuk.
3. Jawab dengan Sikap Positif dan Proaktif
- Pelayanan Publik: Dalam soal yang menguji pelayanan publik, pilihlah jawaban yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain, keramahtamahan, dan efisiensi. Fokus pada cara-cara yang menunjukkan Anda peduli pada orang yang dilayani dan berusaha menyelesaikan masalah mereka.
- Jejaring Kerja: Jawaban yang menunjukkan kemampuan bekerja sama dan membina hubungan yang baik dengan kolega atau pihak lain dalam organisasi akan lebih dihargai. Pilihlah jawaban yang menunjukkan kolaborasi dan komunikasi yang efektif.
- Integritas dan Profesionalisme: Pilihlah jawaban yang menampilkan kepatuhan terhadap aturan dan komitmen untuk bekerja dengan jujur. Hindari jawaban yang menunjukkan ketidakjujuran atau penghindaran tanggung jawab.
4. Gunakan Pendekatan Logis dan Rasional
- Pertimbangkan Pilihan yang Paling Seimbang: Beberapa soal mungkin mengandung pilihan yang terkesan ekstrim. Hindari jawaban yang berlebihan (misalnya, terlalu pasif atau terlalu agresif). Pilihlah jawaban yang menunjukkan penyelesaian masalah yang seimbang dan berpikir jernih dalam kondisi yang penuh tekanan.
- Cermati Pilihan Jawaban yang Menggambarkan Pemikiran yang Rasional: Pilih jawaban yang menunjukkan bahwa Anda dapat mengambil keputusan yang berdasarkan pada data atau fakta, bukan hanya berdasarkan emosi atau impuls.
5. Fokus pada Konsistensi dalam Jawaban
- Jaga Konsistensi Sikap: Cobalah untuk menunjukkan konsistensi dalam sikap dan perilaku Anda di setiap soal. Misalnya, jika dalam soal pertama Anda menunjukkan sikap yang peduli terhadap orang lain, pastikan bahwa sikap tersebut juga tercermin di soal berikutnya.
- Perhatikan Pesan Moral: Beberapa soal berisi pertanyaan dengan pilihan yang hampir mirip, namun dengan nilai moral yang berbeda. Pilihlah jawaban yang mendukung nilai positif seperti kerja sama dan kepedulian terhadap orang lain.
6. Berlatih dengan Soal Simulasi
Latihan Soal: Berlatih dengan soal-soal TKP simulasi akan sangat membantu. Dengan berlatih, Anda dapat merasakan jenis soal yang akan keluar dan mempersiapkan diri untuk membuat keputusan yang cepat dan tepat.
Evaluasi Jawaban Anda: Setelah berlatih, evaluasi jawaban Anda untuk mengetahui pola jawaban mana yang lebih sesuai dengan nilai yang ingin diuji. Jangan ragu untuk memperbaiki dan memperkuat sikap yang perlu ditonjolkan dalam menjawab soal. (*)
Penerimaan Mahasiswa Baru
Pengumuman SNPMB 2026 Diundur Pukul 4 Sore, Ini Link Live Streamingnya |
---|
Universitas Pertamina Masih Buka Pendaftaran UM Gelombang 3, Cek Jadwalnya |
---|
TKA Wajib Diikuti atau Tidak oleh Siswa SMA/MA/SMK dan Sederajat? Simak Pengaruhnya terhadap SNBP |
---|
Cara Cek dan 2 Link Pengumuman Hasil SKD STIS 2025, Ini Tahap Selanjutnya bagi yang Lolos |
---|
Aturan Baru SNBP 2026, Ini Daftar Mapel Pendukung Prodi yang Wajib Kamu Tahu |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.