Peran Musik Klasik dalam Pemulihan Trauma Perundungan dan Peningkatan Kognitif Anak
Musik klasik tak sekadar indah, tapi juga menyembuhkan—menenangkan jiwa anak korban perundungan dan menajamkan daya pikir mereka.
oleh Dindha Dwijayanti
Tim Penulisan Materi Ajar, Ganesha Operation (GO)
TRIBUNNEWS.COM - Perundungan (bullying) bukan hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga goresan mendalam pada sisi psikologis, terutama pada anak-anak.
Dalam masa perkembangan yang sangat krusial, anak-anak memerlukan dukungan emosional yang stabil serta stimulasi kognitif yang sehat.
Salah satu pendekatan yang mulai banyak diteliti adalah penggunaan musik klasik sebagai bagian dari pemulihan trauma sekaligus peningkatan fungsi otak anak.
Musik klasik, dengan sifatnya yang menenangkan, terbukti dapat memberikan dampak positif dalam membantu anak-anak yang mengalami trauma akibat perundungan serta meningkatkan kognitif mereka secara keseluruhan.
Hubungan Musik Klasik dan Pemulihan Trauma Akibat Perundungan
Musik klasik memiliki ritme dan struktur yang stabil, yang terbukti menenangkan sistem saraf dan mengurangi tingkat stres.
Melodi yang lembut dan harmonis mampu membawa pendengar ke dalam keadaan relaksasi mendalam, sehingga membantu anak yang mengalami trauma untuk merasa lebih aman secara emosional.
Efek menenangkan yang ditimbulkan oleh musik klasik berperan besar dalam pemulihan anak-anak yang terpapar perundungan, sebuah bentuk trauma emosional yang dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis mereka dalam jangka panjang.
Salah satu alasan musik klasik efektif dalam pemulihan trauma adalah kemampuannya untuk memengaruhi sistem limbik, bagian otak yang bertanggung jawab atas pengaturan emosi.
Bagian otak ini sangat aktif pada anak-anak yang mengalami stres atau trauma, dan musik klasik dapat membantu menurunkan aktivitas berlebihan pada sistem limbik, sehingga membuat anak lebih mudah mengontrol emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau kemarahan.
Anak-anak yang menjadi korban perundungan sering kali merasa kesulitan untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan.
Baca juga: Kedubes Prancis dan IFI Gandeng ASC Gelar Master Class Musik Klasik Bertaraf Dunia
Mereka mungkin merasa takut atau malu untuk berbicara tentang pengalaman mereka, dan ini dapat menyebabkan penurunan harga diri serta kesulitan dalam mengelola perasaan mereka.
Dalam hal ini, mendengarkan atau memainkan musik klasik bisa menjadi saluran alternatif bagi mereka untuk menyalurkan emosi yang tidak terucapkan.
Musik, dengan melodi yang lembut dan harmonis, mampu memberikan rasa kenyamanan dan memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengenali serta meresapi perasaan mereka secara lebih mendalam.
Penting untuk dicatat bahwa musik klasik bukanlah obat ajaib yang dapat langsung menyembuhkan trauma, tetapi dapat menjadi alat yang sangat efektif sebagai pendamping dalam proses pemulihan.
Seiring dengan terapi lain yang mungkin diberikan kepada anak-anak, musik klasik dapat memberikan rasa kedamaian yang sangat dibutuhkan, membantu anak untuk merasakan kembali kenyamanan dan kedamaian dalam diri mereka.
Musik Klasik dan Peningkatan Kognitif Anak
Selain peranannya dalam pemulihan trauma, musik klasik juga memiliki hubungan yang erat dengan peningkatan kognitif anak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik klasik, terutama karya-karya Mozart, dapat meningkatkan kemampuan berpikir spasial dan memori jangka pendek. Fenomena ini dikenal dengan sebutan Mozart Effect.
Penelitian ini menunjukkan bahwa musik klasik dapat memberikan dampak positif terhadap kemampuan berpikir dan daya ingat anak-anak, yang sangat penting untuk keberhasilan akademik mereka di sekolah.
Salah satu penjelasan mengenai Mozart Effect adalah bahwa musik klasik dapat membantu mengaktifkan kedua belahan otak secara simultan.
Otak manusia terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kiri yang lebih terkait dengan kemampuan logika dan analisis, serta belahan kanan yang berhubungan dengan kreativitas dan pemahaman visual.
Dengan mendengarkan musik klasik, kedua belahan otak ini dapat berfungsi secara sinergis, sehingga meningkatkan kemampuan kognitif secara keseluruhan, termasuk logika, kreativitas, bahasa, dan kemampuan pemecahan masalah.
Selain itu, musik klasik juga dapat membantu meningkatkan perhatian dan konsentrasi anak.
Beberapa sekolah di negara-negara maju telah menerapkan penggunaan musik klasik sebagai latar belakang saat belajar.
Anak-anak yang terpapar musik klasik saat belajar cenderung lebih fokus dan menunjukkan peningkatan hasil akademik.
Hal ini menunjukkan bahwa musik klasik bukan hanya bermanfaat bagi pemulihan trauma emosional, tetapi juga untuk mendukung perkembangan kognitif yang sehat.
Tips untuk Orang Tua dan Guru dalam Menggunakan Musik Klasik
Bagi orang tua dan guru, musik klasik dapat menjadi alat yang efektif untuk membantu anak-anak dalam berbagai aspek perkembangan mereka, baik dari segi emosional maupun kognitif.
Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan untuk memanfaatkan musik klasik dalam kehidupan sehari-hari anak:
1. Dengarkan Musik Klasik Bersama Anak
Cobalah untuk mendengarkan musik klasik bersama anak-anak, baik sebelum tidur maupun saat waktu belajar.
Kehadiran musik klasik dapat menciptakan suasana yang tenang dan membantu anak-anak merasa lebih rileks.
2. Jadikan Musik Klasik Sebagai Latar Saat Anak Beraktivitas
Musik klasik dapat digunakan sebagai latar saat anak beraktivitas, seperti belajar, membaca, menggambar, atau menulis.
Hal ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi anak dan memfasilitasi suasana belajar yang lebih kondusif.
3. Kenalkan Anak pada Alat Musik Klasik
Jika memungkinkan, kenalkan anak pada alat musik klasik, seperti piano atau biola.
Bermain musik klasik dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus serta kemampuan koordinasi tangan dan mata.
Selain itu, memainkan alat musik juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial anak.
4. Perhatikan Reaksi Anak terhadap Musik
Setiap anak memiliki preferensi yang berbeda terhadap jenis musik. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan reaksi anak terhadap musik yang didengarkan.
Beberapa anak mungkin lebih suka musik yang lembut, sementara yang lain mungkin lebih tertarik pada musik yang lebih bersemangat.
Menyesuaikan jenis musik dengan minat anak dapat membuat pengalaman lebih menyenangkan dan efektif.
Kesimpulan: Musik Klasik sebagai Pendamping dalam Proses Pemulihan dan Pertumbuhan Anak
Musik klasik bukanlah obat ajaib, tetapi dapat menjadi alat bantu yang lembut dan efektif dalam mendampingi anak-anak melewati luka batin akibat perundungan.
Melalui ritme dan melodi yang menenangkan, musik klasik dapat membantu anak-anak mengatasi trauma emosional, memberikan rasa kedamaian, dan memfasilitasi pemulihan dari stres.
Selain itu, musik klasik juga memiliki manfaat besar dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak, yang sangat penting untuk kesuksesan akademik mereka di masa depan.
Dengan menerapkan musik klasik dalam kehidupan sehari-hari anak-anak, baik di rumah maupun di sekolah, kita tidak hanya membantu mereka sembuh dari luka batin, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan kehidupan dengan lebih baik.
Oleh karena itu, mari jadikan harmoni musik klasik sebagai bagian dari proses pemulihan dan pertumbuhan anak-anak kita, agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang seimbang secara emosional dan cerdas secara kognitif. (*)
Kemenyan untuk Parfum? |
![]() |
---|
GO bersama Dikpora dan Kanwil Kemenag DIY Gelar Webinar untuk Siswa Kelas 12 |
![]() |
---|
Ancaman Ganja Sintetis di Jawa Barat: Awasi di Sekitar Kita! |
![]() |
---|
Ahmad Dhani Ungkap Perkembangan Kasus Lita Gading, Singgung Kondisi Putrinya |
![]() |
---|
Tak Berdoa Minta Jodoh saat Umrah, Ruben Onsu Ngaku Masih Trauma: Sudah Terlalu Dalam Luka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.