Countdown Menuju TKA bagi 3,5 Juta Siswa

TRIBUNNEWS.COM - Setelah masa pendaftaran Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 resmi berakhir pada 5 Oktober 2025, suasana pasti lebih terasa semakin campur aduk. 

Berdasarkan data dari Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, sebanyak 3.518.167 calon peserta dari 43.918 satuan pendidikan siap mengikuti tes ini pada November mendatang.

Buku catatan mulai penuh coretan, stabilo mewarnai buku materi andalan, grup belajar mulai ramai dengan soal untuk latihan, motivasi tidak berhenti guru berikan, dan kamu mulai menghitung mundur hari demi hari menuju ujian penentu masa depan.

Karena bagi banyak siswa, TKA bukan sekadar tes, melainkan validator dalam seleksi masuk PTN impian jalur SNBP. 

Jadi kesempatan ini sebagai pembuktian atas kemampuan dalam melangkah lebih dekat menuju cita-cita.

Dari Jadwal hingga Antusiasme Nasional

Masih ingat pembahasan kita soal Tes Kemampuan Akademik (TKA) di artikel sebelumnya? Waktu itu kita sudah mengupas apa itu TKA, kenapa penting, hingga bagaimana ujian ini akan menjadi sistem evaluasi baru di dunia pendidikan Indonesia. 

Nah, kini tahap berikutnya sudah di depan mata. Pemerintah telah menetapkan jadwal pelaksanaan TKA untuk jenjang kelas 12 SMA sederajat yaitu digelar pada 1–9 November 2025.

Menariknya, semangat untuk mengikuti asesmen nasional ini datang dari seluruh penjuru negeri. 

Data dari Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) menunjukkan bahwa jumlah peserta TKA mencapai angka luar biasa, lebih dari 3,5 juta calon peserta dari berbagai jenjang. 

Jika dirinci, SMA menjadi penyumbang peserta terbanyak dengan sekitar 1,75 juta siswa, disusul SMK dengan 1,59 juta peserta, dan MA sebanyak 506 ribu peserta. 

Baca juga: Ancaman Ganja Sintetis di Jawa Barat: Awasi di Sekitar Kita!

Tidak ketinggalan, satuan pendidikan keagamaan dan khusus seperti SMTK, SMAK, SMAgK, serta SLB juga ikut ambil bagian, menunjukkan bahwa TKA benar-benar melibatkan seluruh lapisan sistem pendidikan.

Belajar Ala Pejuang Zaman Sekarang

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang harus membawa tumpukan buku ke mana-mana, siswa masa kini punya keunggulan besar dengan adanya dunia digital dalam genggaman. 

Persiapan menghadapi TKA kini tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Tidak heran, banyak siswa kini menjadikan smartphone bukan hanya alat hiburan, tapi juga “senjata” menghadapi ujian. 

Berbagai platform menyediakan latihan soal, simulasi ujian, dan analisis hasil belajar yang bisa membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing.

Namun, belajar di era digital juga punya tantangannya. Tidak semua sumber di internet relevan dengan bentuk ujian TKA yang sebenarnya. 

Karena itu, kamu perlu cermat memilih latihan yang bukan hanya mirip dari sisi materi soal, tetapi juga suasana dan atmosfer ujiannya. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan mengikuti TOBK Nasional dari GO.

Kalau kamu masih ragu dan berpikir “Memang sebagus apa sih TOBK Nasional GO?”, nah untuk kamu yang belum pernah mengikuti TOBK Nasional GO sekarang kamu bisa mencoba Teaser Soal di website Ganesha Operation (GO) terlebih dahulu.

Melalui Teaser Soal ini, siswa bisa merasakan pengalaman belajar ala GO yang terkenal dengan kurikulum adaptif dan bervariasi. 

Soal-soalnya dirancang mendekati bentuk ujian resmi, baik untuk UTBK-SNBT maupun TKA, sehingga siswa dapat berlatih sekaligus menyesuaikan diri dengan ritme sebenarnya. 

Menariknya lagi, latihan ini bisa diakses kapan pun tanpa harus menunggu jadwal tertentu.

Bagi mereka yang ingin belajar lebih fleksibel, tentu GO jadi pilihan terbaik buat kamu karena GO punya aplikasi keren bernama GO Expert. 

Aplikasi pembelajaran digital dari Ganesha Operation yang kini jadi favorit banyak siswa ini, membuat kamu bisa latihan soal di mana saja seperti ketika di sela waktu istirahat, saat menunggu jemputan, atau bahkan sambil antre di kedai kopi favorit.

Baca juga: Rentosertib: Terobosan Pengobatan Fibrosis Paru Idiopatik Berkat Kecerdasan Buatan

Belajar ala GO Style ini menunjukkan bagaimana generasi muda Indonesia beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan zaman. 

Mereka tidak lagi terpaku pada cara lama, tapi memanfaatkan teknologi untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin menuju ujian besar di bulan November nanti.

Tenang Bukan Berarti Tak Siap

Menjelang hari ujian, bukan cuma otak yang bekerja ekstra, tapi juga hati dan pikiran. Semakin dekat ke hari H, rasa cemas, gugup, dan khawatir sering kali muncul tanpa diundang.

Psikolog dari Universitas Gadjah Mada menjelaskan, rasa cemas menjelang ujian adalah hal yang wajar. Setiap orang pasti punya perasaan tegang ketika kemampuan mereka akan diuji. 

Justru sedikit kecemasan bisa membantu tubuh dan pikiran untuk lebih fokus. Namun, jika berlebihan, perasaan ini bisa berubah menjadi test anxiety yaitu kondisi di mana rasa takut menguasai hingga performa jadi menurun.

Itulah mengapa menjaga keseimbangan mental dan fisik menjadi sama pentingnya dengan mempersiapkan materi ujian. 

Beberapa hal sederhana bisa membantu menjaga fokus, seperti tidur cukup, menjaga pola makan, dan menghindari panik massal, karena, jujur saja, melihat teman panik itu biasanya menular dan bikin kamu jadi ikut panik juga, ya, kan?

Bagi yang merasa tegang berlebihan, relaksasi ringan atau meditasi singkat bisa jadi cara ampuh untuk menenangkan diri. 

Bahkan aktivitas sederhana seperti menarik napas dalam-dalam, mendengarkan musik tenang, atau sekadar berjalan santai bisa membantu menurunkan kadar stres.

Adu Strategi, Bukan Sekadar Adu Keberuntungan

Semakin mendekati TKA di bulan November nanti, detak waktu terasa makin cepat. Di fase ini, strategi jauh lebih penting daripada sekadar menambah jam belajar tanpa arah. 

Kamu perlu mulai melakukan review materi, mengulang kembali konsep-konsep yang masih samar, dan memperbanyak latihan simulasi agar terbiasa dengan tekanan waktu ujian. 

Lebih dari itu, yang tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi dari kesalahan karena dari situlah kemajuan nyata bermula.

Dan pada akhirnya, apapun hasil yang akan didapat nanti, perjuanganmu akan menjadi bekal berharga. 

Dan untuk 3,5 juta pejuang TKA di seluruh Indonesia, perjuangan kamu bukan sekadar soal nilai atau peringkat. 

Kamu sedang menjadi bagian dari perubahan besar dalam sistem pendidikan negeri ini. 

Setiap latihan, setiap jam belajar, dan setiap lembar catatan yang kamu isi adalah bukti nyata dari semangat generasi yang siap menghadapi masa depan dengan percaya diri. (*)