Senin, 25 Agustus 2025

Program Home Stay

SMA Tarakanita 1 Pulo Raya Jakarta Raih Program Home Stay Belajar 10 Hari ke Harima Jepang

Yayasan Tarakanita Indonesia dan Yayasan Suruga Jepang meningkatkan kualitas pendidikan di kedua Negara Asia

Penulis: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO/HO
Suster Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya, Sr. Pauletta, CB, M.Pd. bersama 10 Pelajar Putri SMA Tarakanita 1 Pulo Raya Jakarta yang meraih Program Home Stay belajar selama 10 Hari ke Harima Jepang, Minggu (2/4/2017) di Sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - “Akan datang juga kiranya keadaan baru dalam dunia Bumiputra, kalau bukan karena kami, tentu oleh karena orang lain, kemerdekaan perempuan telah terbayang-bayang di udara – sudah ditakdirkan.”

Cuplikan surat Kartini kepada sahabat penanya di negeri Belanda Stella Zeehandelaar, 9 Januari 1901,  dengan semangat yang menggebu-gebu dalam diri Kartini bagi kemajuan kaumnya.

Saat Kartini lahir di tahun 1879, dilahirkan menjadi perempuan sungguh bukanlah sesuatu yang menggembirakan. Di masa itu, usia 12 tahun hingga 17 tahun merupakan masa penyiksaan yakni masa pingitan, yang tidak memperbolehkan kaum perempuan untuk keluar rumah.

Suster Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya, Sr. Pauletta, CB, M.Pd. bersama 10 Pelajar Putri SMA Tarakanita 1 Pulo Raya Jakarta.
Suster Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya, Sr. Pauletta, CB, M.Pd. bersama 10 Pelajar Putri SMA Tarakanita 1 Pulo Raya Jakarta. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO/HO)

Bisa dibayangkan 5 tahun berada di dalam rumah tanpa bisa melihat dunia luar, menjadi sesuatu yang bisa jadi menjemukan meski banyak pekerjaan yang harus dikerjakan oleh para gadis di usia itu.

Beruntunglah Indonesia memiliki pahlawan-pahlawan perempuan di bidang pendidikan seperti Kartini dan Dewi Sartika. Seperti halnya Kartini, Dewi Sartika lahir tahun 1884 di Bandung dan pada tahun 1904 mendirikan Sakola Isteri (sekolah bagi para perempuan).

Dengan hadirnya dua pahlawan perempuan itu, para remaja perempuan Indonesia saat ini tidak perlu bersusah payah atau ketakutan bila ingin mengecap pendidikan baik itu pendidikan di dalam negeri maupun luar negeri.

Kegiatan 10 Pelajar Putri SMA Tarakanita 1 Pulo Raya Jakarta yang meraih Program Home Stay belajar selama 10 Hari ke Harima Jepang.
Kegiatan 10 Pelajar Putri SMA Tarakanita 1 Pulo Raya Jakarta yang meraih Program Home Stay belajar selama 10 Hari ke Harima Jepang. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO/HO)

Suster Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya, Sr. Pauletta, CB, M.Pd. menyampaikan cuplikan pronolog pahlawan perempuan pendidikan.

Kerja sama pendidikan di dunia internasional semakin berkembang mengingat perubahan dunia yang sangat dinamis.

"Demikian yang dilakukan oleh Yayasan Tarakanita Indonesia dan Yayasan Suruga Jepang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kedua Negara Asia itu, " kata Suster Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya, Sr. Pauletta, CB, M.Pd, saat ditemui, Minggu (2/4/2017) lalu di Jakarta.

Suster Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya, Sr. Pauletta, CB, M.Pd.
Suster Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya, Sr. Pauletta, CB, M.Pd. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO/HO)

"Dan masih kata Suster, SMA Tarakanita 1 Pulo Raya memberi kesempatan bagi 10 pelajar putri terbaik untuk dapat meraih Program Home Stay yang diadakan oleh Yayasan Suruga Jepang, mengikuti pendidikan di Sekolah Harima Hyogo, Jepang selama 10 hari, " jelas Suster.

Suster juga menjelaskan, ini merupakan program unggulan dari pihak SMA Tarakanita 1 Pulo Raya secara khusus dan Yayasan Tarakanita Indonesia secara umumnya.

Selain sebagai program unggulan dan peningkatan kualitas pendidikan, pihak Yayasan Tarakanita juga berharap bahwa dengan Program Home Stay ini para pelajar putri yang dikirim ke Jepang mampu memberi dampak positif dalam perkembangan proses belajar mengajar di SMA Tarakanita 1 Pulo Raya khususnya, " kata Suster yang akan ikut mendampingi ke Jepang.

Suster Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya, Sr. Pauletta, CB, M.Pd.
Suster Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya, Sr. Pauletta, CB, M.Pd. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO/HO)

"Proses belajar yang mereka peroleh selama 10 hari di Harima Hyogo, Jepang diharapkan juga mampu mengembangkan minat dan potensi bagi rekan-rekan di SMA Tarakanita 1 Pulo Raya melalui proses transfer ilmu pengetahuan sepulangnya mereka dari Jepang, " terang Suster yang didampingi ke-10 pelajar terbaik.

Ke-10 pelajar putri yang berhasil meraih program Home Stay di Harima Jepang ini melalui tahap yang cukup sengit.

Tidak kurang ada 3 tahap yang perlu mereka capai yakni.

Tahap 1- Pendaftaran Administrasi dan Penyaringan
Dalam tahap ini apabila berkas-berkas administrasi yang dibutuhkan tidak sesuai, calon peserta otomatis gugur. Dari 79 yang mengambil formulir administrasi, yang mengembalikan ada 51 siswi. Dan dari 51 siswi ini yang dapat melanjutkan proses selanjutnya ada 39 orang. Penyaringan ini berdasarkan nilai rapor di atas nilai rata-rata KKM, sertifikat/piagam yang menunjukkan prestasi siswi baik dari sisi akademik maupu non-akademik, dan tulisan berupai esai.

Tahap 2 – Wawancara
Esensi penilaian dari tahap Wawancara selain prestasi akademik difokuskan pada karakter, kepercayaan diri, kemampuan menyampaikan pendapat, daya tangkap (nalar), keterampilan, dan sikap. Dari 39 siswi yang masuk tahap 2 ini, yang lolos masuk tahap 3 sebanyak 25 siswi.

Tahap 3 – Karantina
Karantina ini dilakukan di sekolah SMA Tarakanita 1 Pulo Raya. Seluruh siswi yang lolos tahap 2 atau sebanyak 25 siswi menginap di sekolah untuk uji keterampilan dalam hal berpidato/orasi/public speaking, berpendapat, menghargai pendapat, percaya diri, ketangguhan dan kemandirian, serta unjuk kebolehan/keterampilan seperti mendongeng, menari, bela diri, musik, menyanyi.
Dan dari tahap 3 Karantina tersebut, diputuskan 10 siswi yang berhasil lolos untuk mengikuti program

Home Stay di Harima Jepang (18-28 April 2017) yakni:
1. Ardela Michellina Prabowo (kelas X)
2. Eugenia Putri Ayuningtyas (kelas X)
3. Andini Yuvita Putri (kelas X)
4. Maria Ba’u Hasiholan (kelas XI)
5. Kresensia Chilia Ika Bulan (kelas XI)
6. Liony Maria Datu (kelas XI)
7. Diva Ananti (kelas XI)
8. Natasha Davina (kelas XI)
9. Rania Ameera Moeljono (kelas XI)
10. Mulia Setyowati (kelas XI)

Berikut ini cuplikan kegiatan persiapan anak-anak yang lolos meraih program Home Stay selama 10 hari di Harima Jepang.
Selama 8 (delapan) minggu setiap hari Sabtu dari pukul 08.00 – 12.00 WIB para peserta program Home Stay mengikuti berbagai pelatihan.

Pelatihan yang terbanyak jamnya yakni belajar bahasa Jepang. Selain pelatihan bahasa Jepang dan mengenal berbagai budaya Jepang, peserta juga mengupas tentang pentingnya pendidikan Wawasan Kebangsaan yang materinya diberikan oleh Tim Korem 051/WKT Kodam Jaya. Juga tema kepemimpinan serta public speaking yang dibawakan oleh tim YLead menjadi topik yang diikuti oleh para peserta ini. (*)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan