Ada Murid yang Amat Pendiam Hingga Siswa dan Pengajar Lain Menyerah, Guru ini Lakukan Hal Berbeda
Mengajar di kelas dengan berbagai macam tipe murid tidaklah mudah. Ada murid yang penurut, tapi ada pula murid yang membutuhkan perhatian lebih.
TRIBUNNEWS.COM - Mengajar di kelas dengan berbagai macam tipe murid tidaklah mudah.
Ada murid yang penurut, tapi ada pula murid yang membutuhkan perhatian lebih.
Hal serupa harus dihadapi oleh seorang guru asal SMK Puchong Utama, Malaysia bernama Amy Mistika.
Baca juga: Bisa Tebak? Siapa Perempuan Bergaya Michael Jackson Ini? Yang Pasti 'Mahmud' Beranak 2
Ketika mengajar di salah satu kelas, ada satu murid yang menarik perhatiannya.
Melalui akun Twitter-nya, sang guru mengungkapkan bagaimana ia menangani murid tersebut.
"Saya punya murid Chinese yang sangat pendiam dan pemalu.
Sulit untuk menyuruhnya berbicara saja.
Namanya Yip Kah Shzen."
Baca: Pengunjung Museum Bingung Lihat Jam ini Selalu Tertutup Kain, Langsung Kaget Saat Baca Keterangannya
"Ketika saya pertama kali masuk kelas 4Einstein, saya tidak menyadari murid ini sama sekali karena ia sangat diam sementara kelasnya berisik.
Kemudian saya mulai menanyakan satu per satu nama murid.
Ketika gilirannya, ia cuma diam dan memandangi meja.
Saya bertanya berkali-kali tapi tak ada jawaban.
Baca: Wanita ini Selalu Pakai Wig Bertahun-tahun, Akhirnya Ungkapkan Rahasia di Balik Rambut Palsunya itu
Temannya kemudian menjawab, 'Bu guru, ia sangat pemalu.'
Jadi namanya pun saya diberitahu teman sekelasnya.
Kemudian, saya mengambil inisitif untuk mengubah susunan duduk kelas.
Saya menempatkan Kah Shzen duduk di depan agar bisa saya pantau.
Sejak saat itu, saja membawa toples sebagai hukuman bagi siswa yang tidak membawa buku atau kalkulator."
Baca: Berkat Skill Fotografi, Foto-foto ini sebenarnya Diambil di Tempat Jelek, tapi Hasilnya Luar Biasa!
Ketika giliran Kah Shzen diperiksa, ia tetap diam dan melihat mejanya saja.
Teman sekalasnya yang lain berkata pada bu guru bahwa biasanya guru lain membiarkannya begitu saja.
Karena tidak peduli apapun, Kah Shzen tidak akan berbicara.
Semakin penasaran, Amy kemudian berkonsultasi pada guru matematika sebelumnya.
"Tidak ada yang bisa kita lakukan, biarkan saja dia," ungkap guru tersebut.
Amy melanjutkan:
"Menurut saya ini tidak adil.
Kemudian saya berbicara padanya dengan bahasa Mandarin, mungkin ia tidak paham bahasa Malaysia."
Diketahui bahwa Kah Shzen tidak punya buku atau kalkulator.
Amy kemudian merasa bersalah menjatuhi denda karena berpikir Kah Shzen mungkin mengalami kesulitan ekonomi.
Tapi di sisi lain, akan tidak adik jika Kah Shzen saja yang dihukum.
Akhirnya, Amy meminjam beberapa buku dan kalkulator untuk dipakainya tiap pelajaran.
Ketika sang guru memeriksa pekerjaan muridnya, ternyata Kah Shzen selalu mencatat apa yang tertulis di papan tulis.
"Ternyata Kah sama sekali bukan siswa yang malas."
Usaha Amy untuk mendekati Kah akhirnya terlihat ketika Kah mengirimkan Whatsapp menanyakan penggarisnya.
"Saya selalu membuat catatan di bukunya meminta ia selalu tersenyum.
Karena sangat sulit melihatnya membuka mulut saja."
Baca: Wanita Rela Berkorban Demi Selamatkan Anak-anak dari Kebakaran, Dapat Balasan Begini dari Si Ayah
Sayang, Amy harus meninggalkan sekolah itu.
Sebelum pergi, Kah Shzen meminta temannya untuk memberikan catatan pada sang guru.
"Saya membuka catatan itu dan ia menulis kalimat yang sederhana, 'Terima kasih bu guru.'
Meski singkat, tapi kalimat itu sangat berarti bagiku."
"Ketika kami berfoto-foto saat hari perpisahan, saya memintanya untuk tersenyum, dan ia mencobanya."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
VIRAL: 9 Orang Ini Bukan Artis Tapi Kematiannya di 2017 Sangat Viral, Padahal Penyebabnya Bisa Dicegah