Sabtu, 23 Agustus 2025

Penanganan Covid

Pesan Doni Monardo Soal Kebijakan Belajar Tatap Muka Saat Pandemi Covid-19

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyatakan dukungan terkait kebijakan pembelajaran tatap muka

Editor: Hendra Gunawan
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
SIMULASI - Simulasi pembelajaran tatap muka di SMP 17 Agustus 1945, Selasa (4/8/2020). Simulasi proses pembelajaran tatap muka yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Surabaya dilakukan seminggu setelah pertemuan kepala SMP negeri dan Swasta bersama Wali Kota Surabaya. Sebanyak 10 sekolah swasta dari 21 sekolah pilot project pembelajaran tatap muka ditunjuk mewakili wilayahnya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyatakan dukungan terkait kebijakan pembelajaran tatap muka yang tidak ditentukan lagi berdasarkan zonasi di tahun 2021.

Oleh karena itu ia meminta pada pemerintah daerah dapat memberikan keputusan yang tepat dalam pemberian izin pembukaan kembali satuan pendidikan di wilayahnya.

“Sebagai pihak yang paling memahami kondisi daerahnya perlu mengambil peran lebih dan kewenangan penuh, untuk menentukan model pembelajaran yang dinilai paling sesuai dan selaras dengan kebijakan sektor lainnya,” kata Doni dalam konferensi pers, Jumat (20/11/2020).

Selama ini kebijakan untuk menentukan dimulainya sekolah tatap muka berdasarkan peta zonasi dari satgas covid setiap minggunya.

Namun dari data yang tadi disampaikan Kemendikbud, masih adanya daerah dengan zonasi hijau dan kuning yang belum sepenuhnya menyelenggarakan sekolah tatap muka, walaupun sudah diizinkan, dan presentasinya relatif cukup besar.

Sedangkan daerah dengan zonasi resiko tinggi yaitu merah dan resiko sedang yaitu oranye, ada juga yang menyelenggarakan sekolah tatap muka walaupun persentasenya kecil walaupun belum ada izin.

Kebijakan untuk menyerahkan kegiatan pembelajaran tatap muka kepada pemerintah daerah menurut Doni merupakan salah satu langkah yang sangat bijaksana.

“Situasi di daerah memang harus kita akui adalah lebih dipahami dan lebih dimengerti oleh pimpinan di daerah,” ujarnya

Doni berujar pembelajaran tatap muka tidak harus serentak, tapi bisa bertahap di tingkat kecamatan/kelurahan/desa dengan tetap menekankan pada penekanan laju penularan virus covid dengan protokol kesehatan yang sangat ketat

Namun, karena ancaman penyebaran covid ini masih terjadi diharapkan pemerintah daerah untuk mempertimbangkan secara matang sebelum memberikan izin dan memperhatikan mekanisme pemberian izin dan daftar periksa yang telah ditentukan pusat

“Kami juga mengharapkan sebelum kegiatan ini dimulai semua pihak harus bisa memahami betul SOP yang telah dibuat oleh kemendikbud, baik itu para pejabat di tingkat provinsi kabupaten kota,” ujar Doni

Doni menegaskan agar para kepala dinas dan juga orang tua, harus mendapatkan informasi yang utuh.

Termasuk perlu dilakukannya simulasi sebelum kegiatan pembelajaran tatap muka ini dimulai,

“Kita masih punya waktu satu bulan lebih dan diharapkan penataran ini untuk bisa menjadi bagian dari simulasi agar semua aturan yang ada itu diketahui untuk dilakukan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” kata Doni

Tak lupa ia menegaskan manakala terdapat perkembangan yang menjurus kepada resiko keamanan terutama menyangkut masalah kesehatan keamanan dan keselamatan murid dan guru, Doni memohon agar kebijakan tersebut bisa dilakukan pemberhentian sementara sampai situasi menjadi lebih baik lagi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan