Sabtu, 4 Oktober 2025

Tenaga Endogen dan Eksogen dalam Proses Pembentukan Muka Bumi

Berikut penjelasan proses pembentukan muka bumi berdasarkan tenaga pembentuknya, yaitu tenaga endogen dan eksogen.

Penulis: Triyo Handoko
BMKG
Ilustrasi -- Simak proses pembentukan muka bumi berdasarkan tenaga pembentuknya, yaitu tenaga endogen dan eksogen 

TRIBUNNEWS.COM - Penjelasan proses pembentukan muka bumi berdasarkan tenaga pembentuknya, yaitu tenaga endogen dan eksogen

Permukaan bumi terdiri atas berbagai bentuk, antara lain dataran, gurun, danau, sungai, laut, bukit, hingga gunung.

Keragaman permukaan bumi tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui berbagai proses dan waktu yang sangat lama.

Berbagai bentuk tenaga bekerja untuk mengubah muka bumi, baik dari dalam bumi maupun luar bumi.

Baca juga: Karakteristik dan Perbedaan Peta, Atlas, dan Globe

Baca juga: Berbagai Macam Rumah Adat di Indonesia dari Pulau Jawa hingga Papua

Tenaga dari dalam bumi mengubah bentuk muka bumi sehingga muncul gunung, pegunungan, dan lain-lain.

Selanjutnya ada proses pembentukan muka bumi dari tenaga luar bumi seperti air, angin, es, dan organisme, lalu muncul lautan.

Sehingga terjadi keragaman muka bumi seperti yang kita lihat sekarang.

Mengutip buku Wawasan Sosial untuk kelas VII SMP, ada dua jenis tenaga yang membentuk permukaan bumi, yaitu tenaga endogen dan eksogen.

Baca juga: Kerajaan Majapahit: Sejarah, Masa Kejayaan hingga Peninggalan

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Bagaimana tenaga eksogen dan endogen membentuk ketampakan alam di bumi?

Simak penjalasanya berikut ini yang dirangkum dari buku Wawasan Sosial untuk kelas VII SMP:

Tenaga Endogen

Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi.

Berdasarkan penyebabnya, tenaga endogen dibagi dalam tiga bentuk, yaitu tenaga tektonik (diatropisme), vulkanik (vulkanisme), dan gempa (seisme).

Ketiga tenaga inilah yang membentuk permukaan bumi sehingga permukaan bumi tampak beragam.

- Diastropisme

Diastropisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi yang mengakibatkan pergeseran dan perubahan posisi lapisan batuan sehingga mengubah bentuk muka bumi.

Gerakan tersebut dapat dibedakan menjadi gerakan orogenesis dan epirogenesis.

Semua gerakan tersebut akan mengubah bentuk permukaan bumi berupa munculnya sesar dan pelipatan.

Sedangkan, epirogenesis adalah pengangkatan jalur kerak bumi sehingga membentuk pegunungan yang berlangsung sangat lambat dan meliputi daerah yang sangat luas.

Sementara, orogenesis adalah proses pembentukan pegunungan (mountain building) atau pengangkatan kerak bumi karena tumbukan lempeng.

- Vulkanisme

Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke luar permukaan bumi.

Aktivitas tersebut menghasilkan bentukan berupa kerucut atau kubah yang berdiri sendiri dan disebut gunung api.

Sementara, gunung api umumnya terbentuk pada pertemuan lempeng, terutama lempeng yang saling bertumbukan.

Pada pertemuan lempeng tersebut, lempeng samudera menunjam ke bawah dan lempeng benua terangkat.

Akibat sifatnya yang kaku lempeng benua mengalami retakan.

Magma yang cair kemudian masuk melalui retakan-retakan tersebut dan membentuk kantong-kantong magma.

Sebagian magma mampu mencapai permukaan bumi dan membentuk gunungapi.

- Seisme

Seisme atau gempa merupakan getaran yang terjadi karena gerakan batuan yang melewati batas kelentingan atau kelengkungannya.

Jika batas kelentingan tersebut terlampaui maka akan menghasilkan sebuah getaran.

Gempa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu gempa tektonik, vulkanik, dan longsoran.

Untuk gempa tektonik terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng litosfer.

Pada saat dua lempeng bertumbukan dan bergesekan, maka pada bidang batas lempeng tersebut terjadi pelengkungan dan terjadi tegangan.

Jika pelengkungan dan tegangan tersebut melampaui daya lentingnya, maka tenaga yang tersimpan pada saat terjadinya pelengkungan dan tegangan akan dilepaskan untuk mencapai keseimbangan.

Lalu untuk gempa vulkanik, terjadi karena adanya aktivitas gunung api.

Aktivitas gunung api menimbulkan getaran pada wilayah sekitarnya.

Getaran tersebut biasanya tidak seluas getaran yang ditimbulkan oleh gempa tektonik.

Terakhir untuk gempa longsoran, terjadi akibat longsor atau runtuhnya tanah perbukitan atau gua kapur.

Akibat volume tanah yang longsor terbatas maka getarannya pun relatif kecil dan tidak begitu berbahaya.

Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi.

Ada tiga jneis tenaga endogen yang mempengaruhi bentuk permukaan bumi.

Tiga proses tersebut, yaitu pelapukan, erosi, dan sedimentasi, berikut penjelasan masing-masing:

- Proses Pelapukan

Batuan yang telah terbentuk melalui berbagai proses akhirnya lama kelamaan akan mengalami proses penghancuran atau pelapukan.

Batuan yang berukuran besar akan terpecah menjadi batuan yang berukuran lebih kecil, bahkan sampai menjadi debu.

Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan fisika, kimia dan biologik-mekanik.

Di alam, ketiga proses tersebut seringkali terjadi secara bersamaan dalam proses pelapukan.

Namun, biasanya terdapat satu proses yang lebih dominan dibanding proses pelapukan lainnya.

- Proses Erosi

Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, es, angin, dan gravitasi.

Karena itu, berdasarkan penyebabnya erosi dapat disebabkan oleh air, gelombang air laut, es atau gletser, angin, dan gravitasi.

- Proses Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan materi-materi hasil erosi yang dibawa oleh tenaga pengangkut seperti air, angin, gelombang laut, dan gletser.

Materi-materi hasil erosi tersebut pada jarak tertentu akan mengalami penurunan kecepatan gerak atau berhenti sama sekali.

Materi yang lebih besar tentu akan diendapkan terlebih dahulu dibanding dengan materi yang lebih halus.

(Tribunnews/Triyo)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved