Digitalisasi Jadi Pendorong Transformasi Kuat di Sektor Pendidikan
pandemi juga membuka mata bahwa masih ada jarak lebar antar masyarakat Indonesia dalam memperoleh pendidikan
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan teknologi digital di dunia pendidikan yang semakin kencang selama pandemi saat ini diyakini akan mendorong proses transformasi pendidikan.
Transformasi tersebut dalam jangka panjang bahkan dapat mengubah sistem pendidikan secara menyeluruh.
Guru dan siswa tak lagi perlu bertatap muka, bahkan sumber ilmu tak lagi melulu bersumber pada guru.
“Pendidikan akan bergeser. Dulu pendidikan berada di dosen, ilmu ada di dosen, sekarang tidak. Ilmu pengetahuan ada di mana-mana. Dosen bekerja sebagai pendamping, pembimbing,” ungkap Ketua Umum APTISI, Dr Budi Djatmiko pada Webinar Pre-Event Eduvex 2021 bertajuk “Digitalisasi dan Demokratisasi Pendidikan,” Selasa, (28/09/2021).
Budi memaparkan, pandemi juga membuka mata bahwa masih ada jarak lebar antar masyarakat Indonesia dalam memperoleh pendidikan. Mulai dari kesenjangan fasilitas pendidikan hingga keterampilan sumber daya manusia yang berbeda.
Budi menegaskan, digitalisasi dan demokrasi adalah dua hal yang saling mendukung di era modern. Dia menyampaikan, demokrasi dalam konteks pendidikan berarti kesempatan yang sama bagi semua orang memperoleh pendidikan tanpa membedakan ras, suku, kepercayaan, atau status sosial.
Baca juga: Upaya WEGE Dalam Membangun Digital Corporate Brand Diganjar Apresiasi
Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Dr. Ilham A. Habibie menyampaikan bahwa digitalisasi sejatinya merupakan upaya memudahkan kehidupan manusia.
“Dalam konteks pandemi corona, misalnya, digitalisasi menjadi jembatan untuk menggerakkan roda pendidikan. Hingga saat ini, hampir seluruh sekolah di Indonesia mengandalkan internet dalam proses belajar-mengajar,” jelas Ilham.
“Bagaimana pun digital adalah alat bantu. Tidak berarti dengan digitalisasi akan meniadakan dunia yang kita kenal saat ini, yang masih analog. Ini kelihatan di dunia pendidikan. Secanggih apapun online learning, dengan alat-alatnya, internet koneksi yang bagus. Tapi tetap perlu peran manusia,” tambah Ilham lagi.
"Dalam prosesnya pasti ada gejolak karena sesuatu yang baru, namun gejolak yang muncul dari digitalisasi pendidikan merupakan hal yang normal,” paparnya.
Mengantisipasi proses transformasi yang sedang berlangsung, Budi berpesan kepada semua pihak di dunia pendidikan agar mempersiapkan diri dan beradaptasi sebaik mungkin dengan proses digitalisasi yang masif terjadi.
Dengan demikian, proses transformasi yang terjadi benar-benar mampu meningkatkan kualitas pendidikan secara merata.
Menjawab tantangan tersebut, Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Dr. Ilham A. Habibie yang juga Co-founder Orbit360,akan menggelar Education Virtual Expo (Eduvex) 2021 sebagai salah satu upaya mendorong adaptasi dunia pendidikan dengan teknologi digital.
Eduvex merupakan pameran pendidikan virtual yang menggandeng 100 exhibitor perguruan tinggi terkemuka se-Indonesia serta mengundang lebih dari 50.000 siswa dan guru. Eduvex 2021 akan diselenggarakan secara online/virtual pada 19-21 November 2021.
Selain pameran virtual, Eduvex 2021 juga akan menghadirkan sesi-sesi webinar, talkshow, workshop guru, dan sesi-sesi menarik lainnya, dan seluruhnya dapat diikuti cukup melalui
perangkat terkoneksi internet.