Rabu, 10 September 2025

Materi Sekolah

Mengenal Sistem Rangka Manusia: Struktur, Macam, dan Perkembangan Tulang

Berikut sistem rangka manusia, mulai dari struktur, macam, dan perkembangan tulang.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Miftah
Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id
Sistem rangka manusia - Berikut sistem rangka manusia, mulai dari struktur tulang, macam-macam tulang pada sistem rangka, dan perkembangan tulang. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sistem rangka manusia, mulai dari struktur tulang, macam-macam tulang pada sistem rangka, dan perkembangan tulang.

Dalam tubuh manusia, terdapat banyak sekali jenis tulang.

Misalnya, pada anggota tubuh bagian tangan terdapat 6 jenis tulang, yaitu:

- Tulang lengan atas (humerus);

- Tulang pengumpil (radius);

- Tulang hasta (ulna);

- Tulang pangkal telapak tangan (karpal);

- Tulang ruas jari (falang); dan

- Tulang telapak tangan (metakarpal).

Apabila dihitung, jumlah seluruh tulang tubuh manusia dewasa terdiri dari 206 tulang.

Baca juga: Manfaat Buah secara Umum dan Manfaat Pisang bagi Pencernaan

Secara umum, ada empat fungsi utama tulang bagi tubuh, yaitu:

- Memberikan bentuk pada tubuh dan menopang tubuh kita.

- Melindungi organ dalam, misalnya tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru, tulang tengkorak melindungi otak.

- Tempat menempelnya otot yang merupakan alat gerak aktif sehingga dapat menggerakkan tulang.

- Pada jenis tulang tertentu, seperti tulang paha (femur) tulang juga berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah.

Sel darah dibentuk di bagian sumsum tulang, yaitu jaringan lunak yang terdapat di bagian tengah tulang.

Berikut sistem rangka manusia, mulai dari struktur, macam, dan perkembangan tulang, dikutip dari repositori.kemdikbud.go.id:

1. Struktur tulang

Struktur tulang tidak halus, melainkan terdapat benjolan pada bagian ujungnya, berbentuk bulat serta terdapat titik-titik kasar pada bagian ujung, terdapat lekukan, tonjolan, dan lubang.

Masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Lekukan dan tonjolan berfungsi sebagai tempat menempelnya otot.

Kemudian lubang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya pembuluh darah dan saraf.

Permukaan tulang ditutupi oleh membran yang menempel dengan kuat, membran itu disebut periosteum.

Pada periosteum terdapat pembuluh-pembuluh darah kecil yang berfungsi membawa zat-zat makanan ke dalam tulang.

Membran ini juga penting dalam pertumbuhan dan perbaikan tulang.

Pada bagian bawah periosteum terdapat tulang kompak atau disebut juga tulang keras, yaitu suatu lapisan tulang yang keras dan kuat.

Tulang kompak mengandung sel-sel tulang, pembuluh-pembuluh darah, zat kapur dan fosfor, serta serabut elastis.

Kerasnya tulang disebabkan karena tulang mengandung zat kapur dan fosfor.

Sedangkan serabut-serabut elastis mempertahankan tulang agar tetap kuat, tidak mudah rapuh atau patah.

Tulang spons dalam tulang pipa atau tulang panjang terdapat di daerah ujung tulang.

Tulang spons kurang kompak dan mempunyai banyak ruang-ruang kecil terbuka yang membuat tulang menjadi ringan.

Tulang panjang mempunyai lubang atau saluran yang besar.

Saluran-saluran itu terdapat di tengah tulang panjang dan diisi oleh jaringan berlemak yang disebut sumsum.

Sumsum merah tulang berada di daerah tulang panjang bagian ujung di antara tulang spons, sedangkan sumsum kuning berada di tulang panjang bagian tengah dan sebagian besar berisi lemak.

Pada orang sehat, sumsum tulang merah menghasilkan sel-sel darah merah dengan kecepatan sampai tiga juta sel per sekon.

Sel-sel darah putih juga dihasilkan di dalam sumsum tulang, tetapi lebih sedikit jumlahnya.

Ujung tulang panjang ditutup dengan suatu lapisan jaringan tebal, lunak dan lentur, yang disebut dengan tulang rawan (kartilago).

Tulang rawan tersusun atas sel-sel yang dikelilingi oleh matriks protein yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut.

Selain di ujung-ujung tulang panjang, tulang rawan juga dapat ditemukan di ujung-ujung tulang rusuk, dinding saluran pernapasan, hidung, dan telinga.

2. Macam-Macam tulang pada sistem rangka

Bentuk dan ukuran tulang manusia tidaklah sama.

Bentuk tulang manusia dibedakan menjadi empat, antara lain:

- Tulang panjang, misalnya tulang lengan (humerus);

- Tulang pipih, misalnya tulang dada (sternum),

- Tulang pendek, misalnya tulang ruas jari (falang); dan

- Tulang tidak beraturan, misalnya tulang punggung (vertebra).

Macam tulang berdasarkan bentuk dan ukurannya.
Macam tulang berdasarkan bentuk dan ukurannya. (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

3. Perkembangan tulang

Tulang yang ada pada tubuh manusia merupakan suatu benda yang keras, meskipun demikian tulang bukan suatu benda yang memiliki ukuran tetap.

Beberapa bulan sebelum manusia dilahirkan, tulang tersusun dari kartilago (tulang rawan).

Secara bertahap, tulang rawan akan berkembang menjadi tulang keras.

Namun, pada perkembangannya tidak semua tulang rawan pada tubuh manusia menjadi tulang keras.

Contohnya adalah tulang pada daun telinga.

Tulang pada daun telinga dapat dilipat karena tulang yang terdapat pada daun telinga adalah tulang rawan.

Selain tulang pada daun telinga, tulang rawan juga terdapat pada tulang hidung.

Tulang hidung ataupun tulang rawan penyusun persendian adalah contoh tulang rawan.

Tulang-tulang tersebut akan tetap menjadi tulang rawan sampai manusia menjadi tua.

Pada saat janin (calon bayi yang masih ada di dalam kandungan), hampir semua tulang yang terdapat pada tubuhnya merupakan tulang rawan.

Seiring dengan perkembangan janin dan setelah kelahiran, tulang rawan tersebut berkembang menjadi tulang keras.

Proses pengubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut dengan penulangan atau osifikasi.

Proses osifikasi tulang.
Proses osifikasi tulang. (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Proses osifikasi berawal dari tulang rawan.

Tulang rawan bentuknya mirip dengan tulang dewasa.

Selain itu, tulang rawan memiliki rongga yang terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang).

Selanjutnya, osteoblas akan membentuk osteosit (sel-sel tulang).

Proses osifikasi dimulai dari bagian tengah tulang rawan dan kemudian meluas ke seluruh arah sesuai dengan pertumbuhan tulang rawan.

Di antara jaringan tulang yang terbentuk terdapat pembuluh darah.

Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium sehingga tulang yang terbentuk menjadi keras.

Selain mengalami osifikasi, tulang juga mengalami fusi atau penggabungan.

Pada saat manusia baru lahir, jumlah seluruh tulang yang ada pada sistem rangka manusia adalah 270 tulang.

Seiring bertambahnya usia, beberapa tulang akan mengalami fusi.

Misalnya, tulang tengkorak dan tulang ekor.

Oleh karena itu, ketika manusia sudah dewasa, jumlah tulang penyusun sistem rangka ada 206 tulang.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan