Kamis, 28 Agustus 2025

Materi Sekolah

Mengenal Apa Itu Revolusi Bumi, Revolusi Bulan, dan Rotasi Bumi, serta Rincian Waktu Terjadinya

Mengenal mengenai apa itu revolusi bumi, revolusi bulan, serta rotasi bumi, lengkap dengan rincian waktu terjadinya

Penulis: Faishal Arkan
Nasa.gov
Mengenal Apa itu Revolusi Bumi, Revolusi Bulan, dan Rotasi Bumi 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan mengenai revolusi Bumi, revolusi Bulan, serta rotasi Bumi.

Bumi merupakan planet ketiga dalam sistem tata surya bila dihitung dari Matahari.

Terdapat dua paham yang membahas mengenai pusat tata surya, yakni paham geosentris, yang menganggap Bumi adalah pusat peredaran benda-benda langit, dan paham heliosentris, yang menganggap bahwa Matahari adalah pusat peredaran benda-benda langit.

Adapun orang yang berhasil membuktikan kebenaran paham heliosentris yakni Nicolaus Copernicus.

Terdapat beberapa peristiwa Bumi berputar yang perlu diketahui.

Beberapa peristiwa tersebut adalah, revolusi Bumi, revolusi Bulan, serta rotasi Bumi.

Lalu, bagaimana penjelasan mengenai 3 peristiwa Bumi berputar tersebut?

Baca juga: Mengenal Gerhana Matahari, Proses Terjadinya, Lima Jenis Gerhana, dan Dampaknya terhadap Bumi

Mengenal Apa itu Revolusi Bumi, Revolusi Bulan, dan Rotasi Bumi
Mengenal Apa itu Revolusi Bumi, Revolusi Bulan, dan Rotasi Bumi (Tangkap layar buku IPA SD/MI Sekolah Dasar Kelas 6)

Baca juga: Apa itu Ragam Hias? Simak Pengertian, Motif, Pola, dan Teknik Menggambar

Dikutip dari Buku IPA Kelas VI, berikut penjelasan mengenai revolusi Bumi, revolusi Bulan, serta rotasi Bumi:

Revolusi Bumi

Revolusi Bumi merupakan peristiwa Bumi berputar mengelilingi Matahari.

Waktu yang diperlukan untuk berevolusi yakni 365 1⁄4 hari (1 tahun).

Kemiringan Bumi pada saat mengitari Matahari adalah 23,5° dari garis tegak lurus.

Revolusi Bumi dapat menyebabkan terjadinya perubahan musim di Bumi.

Berikut rincian waktunya:

1. Tangggal 22 Maret-21 Juni

Kutub utara Bumi lebih condong ke Matahari, dan mengalami musim semi.

Sedangkan kutub selatan Bumi menjauh dari Matahari dan mengalami musim gugur.

2. Tanggal 21 Juni-23 September

Dari tanggal 21 juni–23 September, kutub utara Bumi mulai menjauh dari Matahari, pada saat itu terjadi musim panas.

Sedangkan kutub selatan mulai mendekati Matahari dan mengalami musim dingin.

3. Tanggal 23 September-22 Desember

Kutub utara Bumi semakin jauh dari Matahari dan mengalami musim gugur.

Sedangkan kutub selatan Bumi makin condong ke Matahari, pada saat itu kutub selatan mengalami musim semi.

4. Tanggal 22 Desember-21 Maret

Dari tanggal 22 Desember-21 Maret, kutub utara Bumi mulai mendekat ke arah Matahari, pada saat itu terjadi musim dingin.

Sedangkan kutub selatan mulai menjauhi Matahari dan mengalami musim panas.

Proses revolusi tersebut berlangsung terus sepanjang tahun.

Selama berevolusi, kedudukan Bumi terhadap Matahari berubah-ubah.

Titik terdekat Bumi dengan Matahari disebut perihelium.

Sedangkan titik terjauh Bumi dengan Matahari disebut aphelium.

Revolusi Bulan

Bulan merupakan satelit Bumi.

Jarak rata-rata Bumi ke Bulan adalah 380.000 km.

Bulan tidak memiliki atmosfir, akibatnya tidak ada kehidupan dan peredaran air.

Bunyi tidak dapat merambat karena tidak ada udara.

Suhu Bulan yang menghadap Matahari adalah 110°C.

Bagian belakangnya bersuhu -173°C. Gravitasi Bulan lebih kurang 1/6 kali gravitasi Bumi.

Revolusi Bulan merupakan perputaran Bulan mengelilingi Bumi.

Kala rotasi Bulan = kala revolusinya yakni 27,3 hari.

Hal tersebut menyebabkan bagian Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama.

Karena gerakannya, bagian Bulan yang memantulkan cahaya ke Bumi ukurannya berubah-ubah.

Rotasi Bumi

Rotasi Bumi merupakan peristiwa Bumi berputar pada porosnya.

Rotasi Bumi dapat menyebabkan terjadinya siang dan malam.

Waktu (kala) rotasi Bumi yaitu 23 jam lebih 56 menit 3 detik (dibulatkan 24 jam).

Bumi berputar dari arah barat ke timur.

Oleh sebab itu, bagian timur lebih dahulu mengalami siang.

Gerakan Matahari disebut gerak semu harian.

Bagian Bumi yang terkena Matahari akan mengalami siang.

Sedangkan bagian Bumi yang tidak terkena Matahari akan mengalami malam.

Baca juga: Apa Itu Benda Tiga Dimensi? Inilah Pengertian, Ciri, Jenis dan Teknik Menggambarnya

(Tribunnews.com/Arkan)

Berita lainnya seputar materi sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan