Kamis, 4 September 2025

Materi Sekolah

Mengenal 4 Struktur Lapisan Bumi dan Karakteristiknya, Lapisan Kerak Bumi hingga Inti Bagian Dalam

Bumi terdiri dari 4 struktur lapisan, yaitu kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam. Berikut ini karakteristik dan rincian 4 lapisan Bumi.

Editor: Daryono
geography-revision.co.uk
Struktur lapisan bumi: kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam. Berikut ini karakteristiknya. 

TRIBUNNEWS.COM - Bumi memiliki beberapa lapisan, mulai dari lapisan permukaan hingga inti Bumi.

Menurut National Geographic, struktur bumi dibagi menjadi empat komponen utama yaitu kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam.

Setiap lapisan memiliki komposisi kimia yang unik, keadaan fisik, dan dapat mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.

Pergerakan di lapisan mantel yang disebabkan oleh variasi panas dari inti, menyebabkan lempeng bergeser.

Pergeseran lempeng dapat menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Bencana alam ini kemudian mengubah lanskap permukaan Bumi.

Jika pergeseran lempeng di lapisan mantel cukup kuat, maka dapat mengancam nyawa dan harta benda.

Selengkapnya tentang lapisan struktur Bumi, simak rangkuman materi berikut ini.

Baca juga: Mengenal 7 Benua di Dunia dan Karakteristiknya, Benua Amerika Utara hingga Benua Antartika

Struktur Lapisan Bumi

Struktur lapisan bumi.
Struktur lapisan bumi. (science4fun.info)

Dikutip dari National Geographic, berikut ini penjelasan tentang struktur lapisan Bumi:

1. Kerak Bumi (Crust)

Lapisan kerak bumi merupakan bagian terluar dari Bumi.

Kerak bumi adalah lapisan yang tipis, yaitu hanya 40 kilometer, lebih tipi dari lapisan lainnya.

Lapisan ini terbentuk dari batuan padat dan mineral.

Di bawah lapisan kerak bumi terdapat mantel bumi, yang juga berbentuk batuan dan mineral padat.

Namun, perbedaan yang mencolok dari kerak bumi adalah mantel bumi memiliki area lunak magma semi-padat.

Lapisan kerak dan mantel bumi terus berinteraksi sebagai satu unit geologi yang disebut litosfer.

Kedalaman litosfer bervariasi, dan diskontinuitas Mohorovicic (Moho) tidak ada pada kedalaman yang seragam.

Mohorovic adalah batas antara mantel dan kerak.

Terdapat perbedaan fisik, kimia, dan mekanik antara mantel dan kerak.

Jika digambarkan, kemungkinan kerak bumi seolah "mengambang" di lapisan mantel yang lebih lunak.

Sehingga, tidak semua wilayah di Bumi seimbang.

Hal ini tergantung pada kepadatan, ketebalan kerak, dan gaya dinamis yang bekerja di dalam mantel.

Perbedaan ini juga berlaku pada suhu kerak bumi yang bervariasi.

Kerak bagian atas tahan terhadap suhu sekitar atmosfer atau laut, misalnya panas di gurun yang gersang dan air yang membeku di samudra.

Sedangkan, di dekat Moho, suhu kerak berkisar dari 200° hingga 400 ° Celcius.

Baca juga: Mengenal Ancaman Perubahan Iklim Global, Dampaknya Terhadap Bumi dan Upaya Penanggulangan

2. Mantel Bumi (Mantle)

Mantel adalah bagian paling padat dari struktur lapisan Bumi.

Lapisan Mantel terletak di antara inti Bumi yang padat serta panas dan kerak Bumi yang tipis.

Ketebalan lapisan Mantel sekitar 2,9 ribu kilometer dan memiliki volume 84 persen dari total volume Bumi.

Batuan yang membentuk mantel bumi sebagian besar adalah silikat, yaitu berbagai macam senyawa yang berbagi struktur silikon dan oksigen.

Umumnya, Silikat ditemukan di mantel termasuk olivin, garnet, dan piroksen.

Jenis batuan utama lainnya yang ditemukan di mantel adalah magnesium oksida.

Selain itu juga terdapat elemen mantel lainnya, yaitu besi, aluminium, kalsium, natrium, dan kalium.

Suhu mantel sangat bervariasi, mulai dari 1000° Celcius di dekat batasnya dengan kerak, hingga 3700° Celcius di dekat batasnya dengan inti.

Semakin dalam lapisan mantel, maka semakin panas.

Perpindahan panas dan material dalam mantel membantu menentukan lanskap Bumi.

Aktivitas di lapisan mantel mendorong lempeng tektonik, berkontribusi pada gunung berapi, penyebaran dasar laut, gempa bumi, dan orogeni (pembentukan gunung).

3. Inti Luar Bumi (Outer Core)

Inti luar memiliki ketebalan sekitar 2,2 ribu kilometer, yang sebagian besar terdiri dari besi cair dan nikel.

Gabungan besi dan nikel dari inti luar bumi sangat panas, yaitu antara 4.500° hingga 5.500° Celcius.

Logam cair inti luar memiliki viskositas yang sangat rendah, yang berarti mudah berubah bentuk dan mudah dibentuk.

Adapun logam yang berputar di inti luar dapat menciptakan dan menopang medan magnet Bumi.

Bagian terpanas inti luar sebenarnya adalah diskontinuitas Bullen, di mana suhu mencapai 6.000° Celcius atau sepanas permukaan matahari.

Baca juga: Mengenal Galaksi di Alam Semesta: Pengertian, Berbagai Bentuk Galaksi, dan Jenis-jenis Galaksi

4. Inti Dalam Bumi (Inner Core)

Inti bagian dalam adalah bola panas dan padat yang sebagian besar mengandung besi.

Ketebalan inti dalam bumi mencapai 1.220 kilometer (758 mil).

Sedangkan suhu di inti bagian dalam adalah sekitar 5.200 ° Celcius dan tekanannya hampir 3,6 juta atmosfer (atm).

Suhu inti dalam jauh di atas titik leleh besi.

Namun, tidak seperti inti luar, inti dalam tidak cair atau bahkan cair.

Tekanan kuat di lapisan inti dalam mencegah besi meleleh.

Inti dalam mempunyai tekanan dan densitas yang terlalu besar untuk atom besi berpindah ke keadaan cair.

Beberapa ahli geofisika menafsirkan inti dalam bukan sebagai benda padat, namun sebagai plasma yang berperilaku sebagai benda padat.

Inti luar cair memisahkan inti bagian dalam dari bagian Bumi lainnya.

Akibatnya, inti bagian dalam berputar ke timur dengan kecepatan yang lebih cepat dan membuat rotasi ekstra setiap seribu tahun.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan