Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Prakarya Kelas 10 Semester 2 Halaman 106: Pengolahan Makanan Awetan dari Hewani
Berikut soal dan kunci jawaban buku Prakarya kelas 10 semester 2 halaman 106 tentang pengolahan makanan awetan dari hewani.
Penulis:
Linda Nur Dewi R
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Berikut kunci jawaban buku Prakarya kelas 10 semester 2 halaman 106.
Pada buku Prakarya kelas 10 halaman 106, siswa diminta untuk mencari informasi mengenai makanan awetan dari hewani.
Siswa juga diminta untuk mencari informasi tentang bahan baku, cara pembuatan, dan tantangannya.
Lantaran soal termasuk esai, siswa tidak perlu terpaku dengan jawaban berikut ini.
Sebelum melihat kunci jawaban berikut, ada baiknya siswa dapat mengerjakan dan mendiksuikan sendiri untuk melatih pengetahuannya.
Kunci jawaban ini juga bisa digunakan oleh guru atau orang tua siswa.
Berikut soal beserta kunci jawaban buku Prakarya kelas 10 semester 2 halaman 106:
Soal

Baca juga: Kunci Jawaban Prakarya Kelas 10 Semester 2 Halaman 103: Peluang Bisnis Makanan Awetan dari Hewani
Baca juga: Kunci Jawaban Prakarya Kelas 10 Semester 2 Halaman 79: Cara Perbanyakan Tanaman Hias
Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara maupun dari literatur tentang makanan awetan dari bahan hewani yang ada di daerahmu atau daerah lain di Nusantara.
• Diskusikan dengan teman tentang sumber dan jenis bahan bakunya, jenis pengolahannya, dan tantangan yang ada saat ini.
• Tuliskan data dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini.
• Buat presentasi yang informatif dan menarik dengan memanfaatkan.
Jawaban
- Ikan Asin
Ikan asin menjadi salah satu jenis makanan awetan berbahan hewani yang cukup populer. Berbahan dasar ikan, untuk bisa menjadi makanan awetan maka dalam proses pengawetan ikan harus direndam gram dan dijemur.
Meskipun memiliki rasa yang dominan asin, ikan asin menjadi salah satu lauk favorit masyarakat di tanah air.
Bahan baku ikan asin: teri asin, ikan bulu ayam, jambal. garam.
Proses pengawetan: Untuk membuat ikan asin, biasanya dengan cara melumuri ikan dengan garam dan dijemur.
Tantangan: Proses pengolahan ikan asin memiliki tantangan yakni saat cuaca hujan, produsen akan terkendala untuk mengeringkan bahan baku jika tidak memiliki mesin pengering khusus.
- Udang Ebi
Udang ebi juga masuk dalam jejeran makanan awetan berbahan hewani yang cukup banyak peminatnya.
Udang ebi ini memiliki rasa yang cenderung asin dan cocok menjadi campuran sayur lodeh hingga sayur pedas.
Bahan baku: udang rebon.
Proses pengawetan: Udang ebi diolah dengan cara dikeringkan.
Biasanya udang ebi harus kamu goreng terlebih dahulu.
Tantangan: Sama halnya dengan ikan asin, jika proses pengeringan masih menggunakan cahaya matahari, maka saat musim hujan proses produksi bisa terganggu.
- Kerupuk Kulit
Krupuk rambak dari kulit sapi atau biasa disebut dengan rambak kerbau (rambak dari bahan baku kulit kerbau) memiliki cita rasa yang khas, renyah, kriuk, gurih.
Makanan ini ternyata merupakan produk awetan dari hewani.
Bahan baku: kulit kerbau, kulit sapi.
Proses pengawetan: Biasanya untuk membuatnya, kulit butuh dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari atau mesin.
Tantangan: Tidak jauh berbeda dengan ikan asin dan ebi, tantangan yang dihadapi juga memiliki kesamaan.
- Telur Asin
Selanjutnya makanan awetan dari bahan hewani yaitu telur asin.
Bahan panganan ini sangat lezat menjadi teman makan soto atau rawon.
Bahan baku: bahan pembuatan telur asin adalah telur bebek.
Proses pembuatan: Cara mengasinkan telur bebek adalah dengan dua teknik yaitu perendaman dalam larutan garam dan menggunakan batu bata.
Tantangan: Pada proses pembuatan ikan asin memiliki tantangan tersendiri yakni membutuhkan waktu yang lama agar telur asin matang dengan baik.
Bahkan produsen membutuhkan waktu berminggu-minggu.
- Abon
Abon merupakan jenis makanan awetan berasal dari daging sapi, ikan laut, atau kerbau yang berbentuk suwiran-suwiran.
Sangat enak menjadikannya lauk bersama nasi panas.
Bahan baku: Daging sapi, daging ayam
Proses pembuatan: Caranya sangatlah mudah, yaitu dengan merebus daging bersama bumbu hingga lunak, lalu suwir-suwir.
Kemudian goreng dengan minyak panas, lalu tambahkan kecap agar lebih sedap.
Proses pengawetannya terletak saat daging sudah matang, kemudian dikeringkan menggunakan mesin khusus yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan air atau minyak pada abon tersebut.
(Tribunnews.com/Linda)