Materi Sekolah
Pengertian Puisi, Jenis, Ciri-Ciri, Unsur, dan Contohnya
Berikut adalah pengertian puisi, jenis-jenis, ciri-ciri, unsur-unsur, dan contohnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa SD.
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah pengertian puisi, jenis, ciri-ciri, unsur, dan contohnya.
Puisi merupakan suatu karya tulis yang indah dan menarik dari buah pikiran hingga perasaan manusia.
Sebelum mengarang teks puisi, alangkah baiknya mengetahui pengertian puisi, jenisnya, dan unsur-unsur pembentuknya.
Artikel ini berkaitan dengan materi tentang pengertian puisi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SD.
Selain pengertian puisi, artikel ini juga memuat materi tentang jenis-jenis teks puisi, unsur-unsur dalam puisi, hingga ciri-ciri puisi.
Lantas apa pengertian puisi?
Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Adapun puisi disebut padat karena ketika menuliskannya tidak memenuhi kertas dengan tulisan, tetapi tulisan tersebut berbentuk bait-bait padat, namun indah.
Mengenal pengertian istilah dalam puisi:
- Bait adalah kumpulan baris dalam puisi,
- Larik adalah baris dalam puisi
- Rima adalah bunyi vokal akhir pada baris-baris puisi.
Perhatikan contoh teks puisi berikut:
Suara indah alat musik
Alunannya tenang mendayu
Seakan selalu berbisik
Aku selalu ada untukmu
Aku suka alat musik itu
Karena itu aku ingin menjadi pemainnya
Inilah cita-citaku
Menjadi pemain biola
Teks puisi tersebut terdiri dari 2 bait dan 8 baris.
Kemudian puisin yang berima terdapat pada bait 1 baris 1 dan 3 serta 2 dan 4.

Jenis-Jenis Puisi
Adapun jenis-jenis puisi terdiri dari puisi lama (Pantun, Karmina, Gurindam, Syair), dan puisi bebas, lebih jelasnya sebagai berikut:
A. Pantun
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b).
Ciri-Ciri Pantun:
- Terdiri dari empat baris dalam satu bait
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi
- Bersajak a-b-a-b
- Satu baris terdiri dari 8—12 suku kata
Jenis-Jenis Pantun
- Pantun jenaka (Pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan)
- Pantun nasihat (Pantun yang berisi pesan moral atau bermakna untuk mendidik)
- Pantun teka-teki (Pantun yang mengajak pembaca/pendengarnya untuk berpikir)
- Pantun agama (Pantun yang berisi tuntutan agama)
Contoh-Contoh Pantun
Berikut contoh jenis-jenis pantun tersebut:
1. Contoh Pantun jenaka:
Buah pisang buah tomat
Disimpan dalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya kau belum mandi
2. Contoh Pantun nasihat:
Kalau ada si kumbang baru
Bunga kenanga dilepas jangan
Kalau ada kawan baru
Kawan lama dibuang jangan
3. Contoh Pantun teka-teki:
Jikalau tuan tajuk cendana,
Ambil gantang jemurkan pala,
Jikalau tuan bijak laksana,
Binatang apa ekor di kepala?
4. Contoh Pantun agama:
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Terkenang badan tak sembahyang
B. Karmina
Pengertian karmina adalah pantun dua seuntai atau pantun kilat yang baris pertamanya adalah sampiran dan baris kedua adalah isi berupa sindiran atau nasihat dengan rumus rima a-a.
Ciri-Ciri Karmina:
- Karmina hanya terdiri atas dua larik
- Bersajak atau berirama a-a
- Larik pertama berupa sampiran dan larik kedua berupa isi
Contoh Karmina:
Cepat-cepat engkau taubat
Agar kelak engkau selamat
C. Gurindam
Gurindam adalah salah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri atas dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama (a-a-a-a).
Ciri-Ciri Gurindam:
- Memiliki dua baris tiap baitnya.
- Tiap baris terdiri dari 10-14 kata.
- Setiap baris saling terkait satu sama lain dan memiliki hubungan sebab akibat.
- Bersajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
- Isi gurindam berada pada baris kedua.
- Pada isi gurindam biasanya berisikan kata-kata mutiara, filosofi hidup, dan nasihat-nasihat.
Jenis-Jenis Gurindam
- Gurindam berangkai (mempunyai kata yang sama di tiap baris pertama baitnya.)
- Gurindam Berkait (berkaitan dengan bait selanjutnya.)
Contoh Gurindam:
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tidak berhati lurus (c)
Istri pun kelak akan kurus (c)
D. Syair
Pengertian syair adalah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama.
Ciri-Ciri Syair:
- Setiap bait terdiri atas empat baris.
- Setiap baris terdiri atas delapan sampai 14 suku kata.
- Semua baris merupakan isi. Jadi, tidak ada sampiran seperti di pantun.
- Syair bersajak a-a-a-a.
Jenis-Jenis Syair
- Syair panji: menceritakan tentang kehidupan di dalam istana.
- Syair romantis: membahas tentang percintaan.
- Syair kiasan: bercerita tentang kisah cinta ikan, burung, bunga, atau buah-buahan.
- Syair sejarah: bercerita berdasarkan pada cerita sejarah.
- Syair agama: syair yang berisi ajaran agama dan nasihat bijak.
Contoh Syair:
Ingatlah ini ananda
Rajinlah belajar sepanjang masa
Karena ilmu tiada habisnya
Sampai kau tutup usia

E. Puisi Bebas
Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh aturan penyusunan, seperti jumlah baris, suku kata, atau persajakan.
Puisi bebas lebih mengedepankan isi puisinya, bukan pada bentuk atau susunannya.
Ciri-Ciri Puisi Bebas:
- Tidak terikat bunyi
- Tidak terikat baris
Contoh Puisi Bebas:
Doa
(Karya Chairil Anwar)
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Unsur-Unsur Puisi
Berikut unsur-unsur dalam puisi yang perlu diperhatikan:
1.Diksi
Diksi adalah pilihan kata dalam puisi yang mempunyai keindahan.
Contoh penggunaan diksi dalam puisi:
Untuk menambahkan nilai makna, kata pagi dapat diganti dengan fajar.
Kata bunga dapat diganti dengan kata sukma atau puspa.
2.Pengimajian
Pengimajian atau daya bayang adalah kata- kata penyair yang mampu membawa pembaca seolah-olah ikut melihat, mendengar, dan merasakan apa yang digambarkan penyair.
Contoh pengimajian dalam puisi:
Perahu Kertas
(Karya Sapardi Djoko Damono)
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas
dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu
bergoyang menuju lautan.
Puisi tersebut menggunakan pengimajian visual atau citra penglihatan.
3.Rima
Rima adalah pengulangan bunyi pada akhir kata di setiap baris puisi.
Rima sebagai pola persajakan dalam puisi lama terbagi atas rima sejajar (a/a/a/a), rima silang (a/b/a/b), rima kembar (a/a/b/b) dan rima berpeluk (a/b/b/a).
Contoh rima dalam puisi:
Kalau ada jarum yang patah (a)
Jangan disimpan di dalam peti (b)
Kalau ada salah sepatah (a)
Jangan simpan di dalam hati (b)
4.Tema
Tema adalah gagasan pokok atau ide yang menjiwai puisi.
5.Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis dalam puisinya kepada pembaca.
Cara menganalisis tema dan amanat dalam puisi adalah sebagai berikut:
- Baca dan pahami teks puisi!
- Untuk menentukan tema, buatlah suatu kata kunci yang bisa mewakili isi puisi!
- Sementara itu, untuk menentukan amanat, ambillah nilai atau pelajaran yang terkandung dalam isi puisi!
Mau belajar lebih lanjut? Aplikasi Skolla akan membantu kamu untuk belajar tentang puisi dalam materi Bahasa Indonesia dengan lebih mudah dan menyenangkan.
Dengan Aplikasi Skolla, kamu juga bisa mempelajari cara mengerjakan soal-soal untuk memperdalam pemahaman materi Bahasa Indonesia.
Video pembelajaran pengertian puisi, jenis-jenisnya, hingga contohnya di Aplikasi Skolla akan menjadi teman belajarmu yang bisa kamu akses kapan pun dan di mana pun.
Buruan unduh dan berlangganan Aplikasi Skolla sekarang juga!
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.