Sabtu, 13 September 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 217 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi Aktivitas 4.1

Simak berikut ini kunci jawaban IPS kelas 10 halaman 217 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi. Siswa nanti akan dihadapkan pada Aktivitas 4.1.

Buku IPS Kelas 10 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
Kunci jawaban IPS kelas 10 halaman 217 buku Kurikulum Merdeka Edisi Revisi yang membahas Aktivitas 4.1, terdapat dalam artikel berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban IPS kelas 10 halaman 217 buku Kurikulum Merdeka Edisi Revisi.

Pada mata pelajaran IPS kelas 10 halaman 217, siswa diharuskan untuk membuat kelompok dan mengerjakan soal pada Aktivitas 4.1.

Aktivitas 4.1 ini terdapat pada Bab 4 yang berjudul Keragaman Sosial, Budaya, dan Ekonomi Masyarakat Indonesia.

Berikut kunci jawaban IPS kelas 10 halaman 217 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi:

Aktivitas 4.1

Menganalisis Masalah Kemiskinan di Indonesia

Jenis kegiatan: Tugas kelompok berpasangan

Petunjuk Pengerjaan:

1. Gunakan berbagai sumber sebagai referensi pengerjaan tugas.

2. Buatlah laporan dalam bentuk digital atau nondigital.

3. Presentasikan di kelas tentang temuan kalian.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Asesmen Bab 3 Halaman 201 202 203 204 205 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi

Pertanyaan:

1. Mengapa dalam masyarakat terdapat kemiskinan? Jelaskan pendapatmu!

Jawaban: Kemiskinan dalam masyarakat adalah masalah yang kompleks dan multifaset.

Ada beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap kemiskinan, dan mereka sering kali saling berinteraksi satu sama lain.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa kemiskinan ada dalam masyarakat:

  • Ketidakmerataan Ekonomi: Sistem ekonomi yang tidak merata sering kali menghasilkan kesenjangan yang besar antara kelompok yang kaya dan miskin. Ketidakmerataan ini dapat disebabkan oleh distribusi kekayaan yang tidak adil, di mana sebagian kecil populasi menguasai sebagian besar sumber daya ekonomi.
  • Kurangnya Akses terhadap Pendidikan: Pendidikan adalah kunci untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan meningkatkan taraf hidup. Di banyak tempat, akses ke pendidikan berkualitas masih terbatas, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga miskin.
  • Keterbatasan Kesempatan Kerja: Di beberapa daerah, terutama di negara berkembang atau daerah dengan perekonomian lemah, peluang kerja mungkin sangat terbatas. Ini bisa disebabkan oleh rendahnya investasi dalam infrastruktur, kurangnya industri, atau situasi politik yang tidak stabil.
  • Kesehatan dan Kesejahteraan: Masalah kesehatan dapat menjadi faktor besar dalam kemiskinan. Orang yang sakit atau tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang memadai mungkin tidak mampu bekerja secara produktif. Biaya kesehatan yang tinggi juga bisa menyebabkan keluarga terjebak dalam siklus kemiskinan.
  • Struktur Sosial dan Discriminasi: Diskriminasi berdasarkan ras, gender, etnisitas, atau latar belakang sosial dapat membatasi akses individu terhadap sumber daya dan kesempatan. Diskriminasi ini dapat memperburuk kemiskinan bagi kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat.
  • Kebijakan Pemerintah dan Ketidakstabilan Ekonomi: Kebijakan pemerintah yang buruk atau ketidakstabilan ekonomi dapat memperburuk kemiskinan. Misalnya, inflasi tinggi, defisit anggaran, dan korupsi dapat merusak kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
  • Faktor Lingkungan dan Geografis: Kondisi geografis seperti bencana alam, kekurangan sumber daya alam, dan perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kemiskinan. Daerah yang terkena bencana alam atau yang memiliki lingkungan yang tidak mendukung sering kali mengalami kesulitan ekonomi yang lebih besar.
  • Kondisi Keluarga dan Sosial: Keluarga yang besar atau struktur keluarga yang tidak stabil juga dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan. Masalah keluarga seperti perceraian atau kematian orang tua dapat meningkatkan risiko kemiskinan bagi anak-anak.
  • Setiap faktor ini tidak berdiri sendiri; mereka sering berinteraksi satu sama lain, menciptakan situasi di mana kemiskinan dapat terus berlanjut dan bahkan memburuk.
  • Upaya untuk mengurangi kemiskinan harus mempertimbangkan semua aspek ini dan berusaha untuk mengatasi akar masalah dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 178 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi Aktivitas 3.12

2. Bagaimana cara atau standar mengukur kemiskinan dalam masyarakat?

Jawaban: Mengukur kemiskinan dalam masyarakat melibatkan berbagai pendekatan dan standar yang dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang sejauh mana kemiskinan mempengaruhi individu dan komunitas.

Berikut adalah beberapa cara dan standar umum yang digunakan untuk mengukur kemiskinan:

- Garis Kemiskinan (Poverty Line)

Garis kemiskinan adalah ambang batas pendapatan atau konsumsi yang ditetapkan di bawahnya seseorang dianggap miskin. Terdapat dua jenis utama dari garis kemiskinan:

  • Garis Kemiskinan Absolut: Menetapkan batasan berdasarkan kebutuhan dasar minimum yang diperlukan untuk bertahan hidup. Misalnya, garis kemiskinan absolut mungkin ditentukan berdasarkan jumlah uang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan makanan, perumahan, dan pakaian.
  • Garis Kemiskinan Relatif: Menetapkan batasan berdasarkan pendapatan atau konsumsi dibandingkan dengan standar hidup rata-rata di masyarakat. Orang dianggap miskin jika pendapatannya jauh di bawah rata-rata atau jika mereka tidak mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi yang dianggap normal dalam masyarakat mereka.

- Indeks Kemiskinan Multidimensi (Multidimensional Poverty Index - MPI)

MPI adalah pendekatan yang lebih komprehensif dan tidak hanya mengukur kemiskinan berdasarkan pendapatan. MPI mempertimbangkan berbagai dimensi kemiskinan seperti:

  • Kesehatan: Akses ke layanan kesehatan dan tingkat kesehatan.
  • Pendidikan: Akses ke pendidikan dan tingkat pencapaian pendidikan.
  • Kehidupan: Kondisi tempat tinggal, akses ke air bersih, sanitasi, dan infrastruktur dasar.

MPI memberikan gambaran yang lebih holistik tentang kemiskinan dengan memperhitungkan berbagai aspek kehidupan yang mempengaruhi kesejahteraan.

- Indeks Kesejahteraan (Wellbeing Index)

Indeks ini sering kali mencakup berbagai indikator yang mencerminkan kualitas hidup, seperti:

  • Pendapatan dan Konsumsi: Jumlah uang yang dimiliki dan kemampuan untuk membeli barang dan jasa.
  • Kesehatan: Kondisi kesehatan dan akses ke layanan medis.
  • Pendidikan: Tingkat pendidikan dan keterampilan.
  • Lingkungan Sosial: Keterlibatan dalam komunitas dan jaringan sosial.

- Persentase Penduduk di Bawah Garis Kemiskinan

Ini adalah ukuran sederhana yang menghitung persentase populasi yang hidup di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan. Data ini sering diperoleh dari survei pendapatan dan pengeluaran rumah tangga.

- Koefisien Gini

Koefisien Gini adalah ukuran ketidakmerataan distribusi pendapatan dalam suatu masyarakat. Nilai koefisien ini berkisar antara 0 (kesetaraan sempurna) dan 1 (ketidaksetaraan maksimal). Semakin tinggi nilai koefisien Gini, semakin besar ketidakmerataan pendapatan dalam masyarakat.

- Indeks Kemiskinan (Poverty Index)

Ini mencakup berbagai ukuran kemiskinan yang mengukur intensitas kemiskinan, yaitu seberapa jauh pendapatan atau konsumsi individu di bawah garis kemiskinan, serta seberapa lama mereka berada di bawah garis kemiskinan.

- Indeks Kesejahteraan Sosial (Social Welfare Index)

Indeks ini menilai kesejahteraan sosial dengan mempertimbangkan berbagai indikator sosial seperti tingkat pengangguran, akses ke layanan sosial, dan kondisi perumahan.

- Survei dan Data Rumah Tangga

Mengumpulkan data melalui survei pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, serta data dari catatan pemerintah tentang bantuan sosial dan program kesejahteraan, juga penting untuk menilai kemiskinan.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 156 157 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi Aktivitas 3.7

3. Bagaimana cara mengatasi kemiskinan dalam masyarakat? Berikan tiga solusi mengatasi masalah kemiskinan dalam masyarakat!

Jawaban: Mengatasi kemiskinan adalah tantangan kompleks yang memerlukan pendekatan multifaset.

Berikut adalah tiga solusi utama yang dapat membantu mengurangi kemiskinan dalam masyarakat:

1. Peningkatan Akses ke Pendidikan dan Keterampilan

Deskripsi:

Pendidikan yang berkualitas dan pelatihan keterampilan yang relevan dapat membantu individu memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan meningkatkan taraf hidup mereka. Pendidikan juga memberikan alat untuk memecahkan siklus kemiskinan dan meningkatkan mobilitas sosial.

Langkah-langkah:

  • Investasi dalam Infrastruktur Pendidikan: Memperbaiki fasilitas pendidikan, menyediakan buku dan materi ajar yang memadai, dan meningkatkan pelatihan untuk guru.
  • Program Beasiswa dan Bantuan: Menyediakan beasiswa untuk siswa dari keluarga miskin dan bantuan finansial untuk pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan.
  • Pelatihan Keterampilan: Menawarkan pelatihan keterampilan teknis dan profesional yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal.

Contoh Implementasi:

  • Program pendidikan dan pelatihan di negara-negara seperti Finlandia yang menyediakan pendidikan gratis dan pelatihan keterampilan, membantu mengurangi kesenjangan pendidikan.

2. Peningkatan Akses ke Layanan Kesehatan dan Perlindungan Sosial

Deskripsi:

Kesehatan yang baik adalah fondasi untuk produktivitas dan kesejahteraan. Akses ke layanan kesehatan yang terjangkau dan perlindungan sosial yang memadai dapat mencegah kemiskinan dari memburuk akibat penyakit atau kecelakaan yang tidak terduga.

Langkah-langkah:

  • Penyediaan Layanan Kesehatan Universal: Mengembangkan sistem kesehatan yang menyediakan layanan medis dasar tanpa biaya atau dengan biaya yang terjangkau.
  • Program Perlindungan Sosial: Implementasi program seperti asuransi kesehatan, tunjangan pengangguran, dan bantuan sosial untuk membantu individu yang mengalami kesulitan ekonomi.
  • Kesehatan Preventif: Meningkatkan akses ke vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, dan program kesehatan preventif untuk mengurangi beban penyakit.

Contoh Implementasi:

  • Sistem kesehatan universal di negara-negara seperti Kanada dan Inggris yang menawarkan layanan kesehatan tanpa biaya langsung pada titik layanan, sehingga mengurangi beban biaya kesehatan bagi masyarakat miskin.

3. Pengembangan Ekonomi dan Penciptaan Peluang Kerja

Deskripsi:

Mengembangkan ekonomi lokal dan menciptakan peluang kerja dapat membantu mengurangi kemiskinan dengan memberikan pendapatan yang stabil dan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup. Investasi dalam sektor ekonomi yang tumbuh dan berkelanjutan penting untuk menciptakan lapangan kerja.

Langkah-langkah:

  • Stimulus Ekonomi dan Investasi Infrastruktur: Investasi dalam proyek infrastruktur dan sektor ekonomi yang dapat menciptakan lapangan kerja baru, seperti energi terbarukan, teknologi, dan pariwisata.
  • Dukungan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM): Menyediakan kredit, pelatihan, dan dukungan teknis bagi UKM yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
  • Kebijakan Ekonomi Inklusif: Menerapkan kebijakan ekonomi yang mendukung distribusi kekayaan yang lebih adil dan mengurangi ketidakmerataan pendapatan.

Contoh Implementasi:

  • Program pemberdayaan ekonomi di negara-negara seperti Korea Selatan yang mendorong pengembangan industri teknologi dan infrastruktur untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi secara keseluruhan.

*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan siswa dalam mengerjakan soal.

Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kesalahan dalam jawaban di atas.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan