Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Fikih Kelas 7 Halaman 227 Kurikulum Merdeka Bab 9: Mari Kita Temukan
Berikut ini kunci jawaban Fikih Kelas 7 Halaman 227 Kurikulum Merdeka Bab 9: Mari Kita Temukan.
Penulis:
Rinanda DwiYuliawati
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Fikih kelas 7 Halaman 227 Kurikulum Merdeka.
Halaman tersebut terdapat pada Bab 10 yang berjudul Shalat Sunnah Muakkad dan Ghairu Muakkad.
Kunci jawaban Fikih kelas 7 Halaman 227 terdapat pada buku Guru Fikih untuk MTS Kelas 7 Kurikulum Merdeka karangan Mashuri dkk. yang diterbitkan Kementerian Agama tahun 2020.
Pada halaman 227 siswa diminta untuk mengerjakan soal Mari Kita Temukan.
Kunci Jawaban Fikih Kelas 7 Halaman 227
Baca juga: Kunci Jawaban Fikih Kelas 7 Halaman 15 Kurikulum Merdeka Bab 1: Mari Belajar Menganalogikan!
Ayo kita lakukan penelusuran di perpustakaan maupun sumber-sumber lainnya untuk menemukan tentang persamaan dan perbedaan shalat tahajjud dengan shalat hajat.
Perbedaan dan persamaan berkaitan dengan: 1) waktu pelaksanaan shalat, 2) jumlah rekaat, dan 3) surat yang dibaca setelah membaca Al-Fatihah.
Lalu buatlah laporan kelompok tentang jawaban atas tiga pertanyaan tersebut berdasarkan hasil penelusuran kita.
Presentasikan laporan yang telah kita susun di hadapan guru dan temanteman kalian untuk menguji data yang kita peroleh dan mendapatkan saran-saran perbaikan!
Perbaiki kembali rumusan temuan kita bersama anggota kelompok dan hasilnya berikan kepada guru!
Kunci Jawaban
Tidak ada yang salah dengan pernyataan tersebut secara umum.
Membandingkan shalat tahajud dan shalat hajat berdasarkan waktu, jumlah rekaat, dan surat yang dibaca adalah cara yang baik untuk memahami perbedaan dan persamaannya.
Namun, pernyataan ini kurang spesifik.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang pernyataan tersebut:
Pernyataan tersebut secara umum benar:
Waktu pelaksanaan shalat:
Shalat tahajud dilakukan setelah tidur di malam hari, sementara shalat hajat bisa dilakukan kapan saja, terutama di malam hari.
Jumlah rekaat:
Shalat tahajud minimal dua rekaat, tanpa batas maksimal. Shalat hajat juga minimal dua rekaat.
Surat yang dibaca setelah Al-Fatihah:
Perbedaan yang mungkin terjadi adalah pada pilihan surat yang dibaca setelah Al-Fatihah, meskipun tidak ada surat tertentu yang wajib dibaca.
Pernyataan tersebut kurang spesifik:
Waktu:
Shalat tahajud memiliki waktu yang lebih terbatas (malam hari setelah tidur), sedangkan shalat hajat lebih fleksibel (kapan saja, kecuali waktu terlarang untuk shalat).
Jumlah rekaat:
Shalat tahajud bisa dilakukan lebih dari dua rekaat, sementara shalat hajat bisa dilakukan dalam jumlah yang sama dengan shalat tahajud atau lebih, sesuai kebutuhan.
Surat:
Tidak ada surat khusus yang wajib dibaca dalam shalat tahajud atau shalat hajat. Yang penting adalah membaca surat-surat yang dianjurkan dalam ajaran Islam setelah Al-Fatihah.
Kesimpulan:
Pernyataan tersebut adalah langkah awal yang baik untuk memahami perbedaan dan persamaan antara shalat tahajud dan shalat hajat.
Namun, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut tentang:
- Waktu yang tepat untuk shalat tahajud dan shalat hajat.
- Jumlah rekaat yang dianjurkan untuk shalat tahajud dan shalat hajat.
- Surat-surat yang dianjurkan untuk dibaca dalam shalat tahajud dan shalat hajat.
Dengan demikian, kita bisa memahami perbedaan dan persamaan antara kedua shalat ini dengan lebih jelas.
Disclaimer:
- Kunci jawaban Fikih di atas hanya digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, pastikan anak mengerjakan sendiri terlebih dahulu.
(Tribunnews.com/Rinanda)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.