Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Hal 237: Kisah Tabayun pada Era Media Sosial
Berikut kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 237: Kisah Tabayun pada Era Media Sosial
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM – Simak, berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 237, karangan Abd. Rahman, dkk. terbitan Kemdikbud Ristek tahun 237.
Pada buku pelajaran buku pelajaran PAI kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 218 terdapat latihan soal Aktivitas 8.2.
Dalam soal tersebut siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 237 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Hal 237
Tabayun pada Era Media Sosial
Saat berjalan-jalan di suatu tempat, tiba-tiba ada yang berteriak sambil menunjuk ke kalian, “Copeeeeet….” Banyak orang yang ada sekelilingmu menghakimi kalian, tanpa ada konfirmasi sebelumnya. Padahal, kalian tidak menjadi pelakunya. Kalau kejadian tersebut menimpamu, Bagaimana perasaanmu?
Peristiwa di atas, bisa saja terjadi di dunia media sosial kalian. Walaupun sudah menggunakan smartphone dengan teknologi yang canggih, di media sosial seringkali bersifat reaktif tanpa melakukan penyaringan dan konfirmasi. Dalam bahasa agama Islam, saat mendapatkan informasi dari media sosial, seringkali sengaja atau tidak, langsung di forward ke berbagai grup, tanpa ditashih dan tabayun terlebih dahulu.
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 136: Idola Da’i dan Mubaligh
Sekarang ini, dengan kecanggihan teknologi, dalam hitungan detik, sebuah informasi akan cepat menyebar ke seluruh dunia. Padahal dalam ajaran Islam diajarkan untuk: tabayyun terlebih dahulu, jangan menggunjing, jangan mencari-cari kesalahan orang lain, jangan mempermalukan orang lain di depan umum, jangan bersikap kasar, jangan bersikap sombong, jangan merusak kehormatan orang lain, jangan menganggap diri kalian suci, jangan mengkafirkan sesama orang lain, jangan berbohong, dan seterusnya.
Terkadang interaksi di media sosial menjadi sama “berisiknya” seperti interaksi di pasar. Hanya bedanya, saat media sosial menggunakan smartphone zaman now, cara berkomunikasinya masih sama dengan interaksi di pasar. Terkadang apabila ada berita baik maupun buruk tentang seorang tokoh, tanpa ada verifikasi maupun tabayun kebenaran informasi tersebut, langsung di share. Jadi yang menentukan benar dan salahnya bukan isi berita, melainkan apakah senang atau tidaknya dengan tokoh yang dibicarakan. Dalam ajaran agama Islam, kita semua diingatkan untuk bersikap adil meski terhadap kelompok atau orang yang tidak kita sukai.
Aktivitas 8.2
Dari bacaan di atas, tulislah 3 kata kunci. Kemudian jelaskan maksudnya.
JAWABAN:
1. Tabayyun
Tabayyun berarti meneliti atau memverifikasi kebenaran informasi sebelum bertindak atau menyebarkan informasi tersebut.
Dalam konteks media sosial, tabayyun sangat penting untuk mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks.
Sebelum meneruskan suatu berita, kita harus memastikan bahwa berita tersebut benar dan tidak membahayakan pihak lain.
Sikap tabayyun akan membantu kita untuk tidak menjadi penyebar fitnah dan menjaga kehormatan orang lain.
2. Konfirmasi
Konfirmasi adalah bagian dari tabayyun yang berarti memastikan kebenaran informasi dengan cara memeriksa sumbernya terlebih dahulu.
Di era media sosial, banyak informasi yang tersebar begitu cepat tanpa ada konfirmasi dari pihak yang bersangkutan.
Konfirmasi diperlukan agar kita tidak langsung percaya dan bertindak berdasarkan informasi yang belum tentu benar.
Dalam Islam, konfirmasi juga termasuk menjaga kehormatan dan keadilan dalam menyebarkan informasi.
3. Adil
Adil berarti bersikap objektif dan tidak memihak, meskipun terhadap seseorang yang mungkin kita tidak sukai.
Di media sosial, seringkali kita melihat orang-orang langsung memvonis atau menghakimi tanpa memberikan kesempatan kepada pihak yang dituduh untuk memberikan klarifikasi.
Bersikap adil, termasuk di media sosial, artinya tidak langsung menyebarkan informasi yang bisa merugikan pihak lain tanpa adanya bukti yang jelas.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.