Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Hal 71: Etika Komunikasi

TRIBUNNEWS.COM – Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 71 bab 3 mempelajari tentang Indahnya Etika Pergaulan dan Komunikasi Islami.

Salah satu materi yang dibahas pada buku pelajaran buku pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 71, karangan Suryatini Iis, dkk. terbitan Kemdikbud Ristek tahun 2022 yakni etika komunikasi yang islami.

Etika komunikasi yang Islami adalah cara berkomunikasi yang mengikuti ajaran Islam, baik dalam ucapan, tulisan, maupun perbuatan.

Tujuannya agar setiap interaksi membawa kebaikan, kejujuran, dan kedamaian, serta tidak menimbulkan fitnah atau permusuhan.

Pada latihan soal kali ini, siswa diminta menjawab pertanyaan terkait aktivitas yang ada dalam halaman tersebut.

Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 71 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.

Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 71: Aktivitas 4.

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 71

Aktivitas 5

Bacalah materi tentang sopan santun di bawah ini, kemudian carilah profil tokoh idola kalian yang senantiasa menerapkan etika komunikasi dalam memanfaatkan media sosial. Sebutkan etika komunikasinya dan hal apa yang akan kalian teladani dari tokoh tersebut!

Jawaban :

Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Hal 95: Aktivitas 4

1. Tokoh Idola: Aiman Witjaksono

Aiman Witjaksono adalah seorang jurnalis, presenter berita, dan tokoh publik Indonesia yang dikenal karena gaya komunikasinya yang kritis, santun, serta berintegritas tinggi.

Ia pernah menjadi pembawa acara di sejumlah stasiun televisi nasional seperti Metro TV, Kompas TV, dan kini aktif pula sebagai komentator sosial-politik di media digital.

Lulusan Universitas Indonesia jurusan Psikologi ini telah berkarier lebih dari dua dekade di dunia jurnalistik dan dikenal luas lewat program investigatif seperti “Aiman” di Kompas TV yang mengulas isu sosial dan politik dengan pendekatan mendalam dan objektif.

2. Etika Komunikasi yang Diterapkan Aiman Witjaksono

• Berbicara Berdasarkan Fakta dan Data

Dalam setiap liputan atau unggahan di media sosialnya, Aiman selalu mengedepankan validitas informasi.

Ia tidak menyebarkan opini tanpa dasar atau berita sensasional. Hal ini menunjukkan etika komunikasi yang berlandaskan kejujuran dan tanggung jawab informasi.

Sesuai dengan prinsip jurnalistik dan ajaran Islam untuk tabayyun (memeriksa kebenaran sebelum menyampaikan informasi).

• Menjaga Kesantunan dan Menghormati Lawan Bicara

Meskipun dikenal tegas dan kritis dalam wawancara, Aiman tetap menunjukkan rasa hormat dan kesantunan dalam bertanya maupun menanggapi jawaban narasumber.

Dalam etika komunikasi Islami, hal ini sejalan dengan perintah untuk berkata yang baik (qaulan ma‘rufa) dan lembut (qaulan layyina), sebagaimana diajarkan dalam Al-Qur’an.

• Menghindari Ujaran Kebencian dan Provokasi di Media Sosial

Dalam aktivitasnya di platform digital, Aiman cenderung menjaga keseimbangan opini dan menghindari narasi yang memecah belah.

Ia sering mengajak masyarakat untuk berpikir kritis, bukan reaksioner, terhadap isu politik dan sosial.

Sikapnya ini menunjukkan penerapan etika komunikasi modern yang bertanggung jawab, sekaligus nilai Islami berupa amar ma’ruf nahi munkar mengajak kepada kebaikan dan mencegah hal yang buruk melalui cara yang bijak.

3. Hal yang Dapat Saya Teladani

Dari sosok Aiman Witjaksono, saya belajar bahwa komunikasi yang baik bukan hanya soal berbicara, tetapi juga tentang sikap, integritas, dan tanggung jawab moral.

Hal-hal yang saya teladani antara lain:

• Keberanian menyampaikan kebenaran dengan cara yang santun dan berbasis data.
• Kemampuan berpikir kritis dan logis tanpa mudah terpengaruh oleh opini publik.
• Disiplin dalam menjaga akurasi dan etika digital, termasuk tidak menyebarkan berita hoaks atau ujaran kebencian.

Dengan meneladani etika komunikasi Aiman Witjaksono, saya ingin belajar untuk menjadi pribadi yang cerdas dalam berpendapat, sopan dalam berinteraksi, dan bijak dalam memanfaatkan media sosial, agar setiap kata yang disampaikan membawa manfaat dan kebenaran, bukan kebingungan atau perpecahan.

*) Disclaimer:

• Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
• Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Namira)