Jumat, 15 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pesawat Inggris Memata-matai Langit Gaza untuk Israel dalam Beberapa Pembantaian 

Penerbangan pengintaian Inggris ini bagian dari penargetan daerah kantong Palestina, yang telah menghadapi perang sengit Israel selama 22 bulan

khaberni/tangkap layar
BANTU ISRAEL - Pesawat pengintai Inggris dilaporkan melakukan penerbangan di atas Langit Gaza sebelum Israel melakukan penyerangan yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa. 

Pesawat Inggris Memata-matai Langit Gaza untuk Israel dalam Beberapa Pembantaian 

TRIBUNNEWS.COM - Situs web asal Inggris, Declassified mengungkapkan kalau pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan penerbangan pengintaian mendadak di Jalur Gaza atas nama Tel Aviv. 

Penerbangan pengintaian ini sebagai bagian dari penargetan daerah kantong Palestina, yang telah menghadapi perang sengit Israel selama 22 bulan.

Baca juga: Siapakah Samir Halila? Pengusaha yang Digadang Entitas Israel Jadi Gubernur Baru di Gaza

Situs web tersebut menambahkan, beberapa penerbangan pengintaian mendadak ini, yang berasal dari pangkalan Inggris di Siprus, terbang di dekat kamp pengungsi Nuseirat sebelum dan saat pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel Desember lalu.

"Penerbangan pengintaian pesawat Inggris sebelum serangan Israel juga terjadi selama dua minggu sebelum pembantaian sebelumnya pada bulan Juni tahun lalu," tulis laporan tersebut, dilansir Khaberni, Rabu (13/8/2025).

Laporan terbaru dari Declassified, situs web yang berfokus pada politik dan intelijen Inggris, kembali mengungkap tuduhan kalau London terlibat dalam genosida dengan mendukung Israel dalam perangnya di Jalur Gaza.

Laporan tersebut merinci penerbangan pengintaian yang diluncurkan dari pangkalan Inggris di Siprus di atas kamp pengungsi Nuseirat tepat pada malam sebelum pembantaian Israel yang menewaskan 30 orang pada 12 Desember.

"Dua pesawat pengintai, satu milik perusahaan Amerika Street Flight Nevada, Beechcraft Super King Air 350, berangkat dari pangkalan Inggris pada malam sebelum pengeboman dan terbang selama 20 menit," kata laporan itu.

Sementara pesawat lainnya, British Shadow R1, terbang pada sore hari di hari yang sama saat pengeboman, dan bersamaan dengan pengeboman, pesawat tersebut tetap berada di lepas pantai Gaza selama sekitar setengah jam dan terus terbang di dekat Gaza kurang dari satu jam setelah pengeboman berakhir.

Pihak berwenang Inggris tidak mengungkapkan sifat informasi yang dipertukarkan dengan pihak Israel pada hari itu atau hari lainnya.

Inggris hanya mengonfirmasi bahwa pengintaian mendadak mereka merupakan bagian dari upaya pencarian tahanan Israel.

Pesawat pengintai Inggris
BANTU ISRAEL - Pesawat pengintai Inggris dilaporkan melakukan penerbangan di atas Langit Gaza sebelum Israel melakukan penyerangan yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa.

Sudah Ratusan Pengintaian

Sejak dimulainya perang, Inggris telah melakukan lebih dari 600 penerbangan pengintaian di atas Jalur Gaza, menurut analisis organisasi Action on Armed Violence yang berpusat di London.

Pembantaian 12 Desember di Nuseirat bukan satu-satunya yang didahului oleh serangan mendadak Inggris, menurut Declassified.

Pendudukan Israel juga menyerang kamp Nuseirat pada 8 Juni 2024, dengan dalih ingin membebaskan empat tahanan Israel. Serangan tersebut mengakibatkan pembantaian besar-besaran yang menewaskan lebih dari 270 martir Palestina.

Declassified mengatakan bahwa dalam dua minggu sebelum pengeboman, Angkatan Udara Inggris melakukan 24 serangan mendadak di atas atau dekat Gaza.

Info Intelijen Diserahkan ke Tentara Israel

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan