Kabar Artis
Soal Kisruh Royalti, Charly Berikan Saran untuk Tengahi Konflik Kubu Ahmad Dhani vs Ariel NOAH
Charly Van Houten angkat bicara soal kisruh royalti, ia memberikan saran untuk meredam konflik antara kubu Ahmad Dhani dan Ariel NOAH.
Penulis:
Rinanda DwiYuliawati
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Polemik hak cipta dan pembayaran royalti kembali menjadi sorotan panas di industri musik Indonesia.
Persoalan ini tidak hanya melibatkan para pencipta lagu, tetapi juga menyeret sejumlah penyanyi yang kerap membawakan karya orang lain tanpa izin resmi.
Tak sedikit penyanyi akhirnya digugat oleh pencipta lagu akibat persoalan hak cipta ini.
Baru-baru ini, Ariel NOAH yang mewakili Vibrasi Suara Indonesia (VISI) hadir dalam rapat konsultasi DPR bersama Kemenkumham dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
Dalam forum tersebut, Ariel mendesak pemerintah untuk lebih tegas dalam mengatur mekanisme pembayaran royalti musik, terutama yang berkaitan dengan performing rights.
Performing rights sendiri merupakan hak eksklusif pencipta lagu atau pemegang hak cipta untuk mengendalikan sekaligus menerima kompensasi (royalti) atas pertunjukan maupun penyiaran karya musik mereka di ruang publik.
Namun, desakan Ariel ini justru memantik respons dari musisi senior Ahmad Dhani, yang membuat perseteruan keduanya semakin ramai diperbincangkan publik.
Suami dari Mulan Jameela tersebut menyinggung bahwa Ariel dianggap tidak pernah memikirkan nasib para komposer.
Menanggapi memanasnya situasi tersebut, Charly Van Houten ikut angkat bicara.
Lewat unggahan di Instargamnya, @charly_setiaku, pelantun lagu Isabella ini menyampaikan pesan terbuka untuk kedua kubu yang berseteru.
“Pesan terbuka untuk Kubu Ariel dan Kubu Ahmad Dhani yang saat ini terlihat sedang terus berseteru,” ujar Charly, dikutip Tribunnews, Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Disebut Manja oleh Ahmad Dhani Buntut Kisruh Royalti Lagu, Ariel NOAH: Salah Pengertian
Menurutnya, sudah saatnya pelaku industri musik, termasuk musisi dan seniman, melakukan perenungan bersama.
“Sepertinya sudah waktunya bagi para pelaku industri musik, termasuk para musisi dan senimannya, untuk diruwat massal."
Vokalis Setia Band ini menegaskan bahwa ruwatan yang dimaksud bukan sekadar dalam arti mistis, melainkan lebih pada pembersihan batin dan pikiran agar para musisi yang pernah terjebak ego, konflik, maupun urusan di luar esensi seni dapat kembali pada kemurnian sejati seorang musisi.
"Bukan ruwatan dalam arti mistis semata, melainkan ruwatan batin dan pikiran, agar jiwa-jiwa yang pernah terjebak dalam ego, konflik, dan urusan di luar esensi seni bisa kembali pada kemurnian sejati seorang musisi,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.