Piala Dunia 2010
Aneka Minuman ala Afrika Selatan
Dalam urusan konsumsi minuman, masyarakat Afrika Selatan (Afsel) memiliki cita rasa yang hampir sama dengan orang Indonesia
TRIBUNNEWS.COM -- Dalam urusan konsumsi minuman, masyarakat Afrika Selatan (Afsel) memiliki cita rasa yang hampir sama dengan orang Indonesia. Bukan dalam artian dalam dunia modernitas, golongan masyarakat tradisional mereka yang berada di daerah pedalaman, entah itu sebagai pemburu maupun farmer, memiliki sebuah budaya yang membuat siapapun akan cepat akrab. Tidak hanya itu, jika terlalu lama di sini, bisa jadi akan makin jatuh cinta dan kerasan.
Sekedar catatan tambahan, selama berada di Afsel, Tribun benar-benar merasakan sesuatu yang berbeda tatkala berada di tengah masyarakat yang jauh dari peradaban kota. Meski harus ke sana tanpa menggunakan alat perekam, baik itu suara maupun kamera, karena memang ada aturan tak tertulis seperti itu, siapapun bisa merasa kalau sesungguhnya Afsel memiliki tingkat keamanan tertinggi dibanding negara manapun di dunia.
Dalam urusan kriminal?. Tentu saja bukan, melainkan kenyamanan bersahabat dengan alam, yang membuat hidup benar-benar tenang. Seperti yang Tribun rasakan kala bersama dengan komunitas keluarga yang tinggal di sekitar kawasan Crocodile River, yang terletak berseberangan dengan kawasan eks pembangkit listrik tenaga nuklir, sekitar 80 kilometer ke arah utara Pretoria.
Mereka mengungkapkan, tempat tinggal saat ini adalah lokasi paling aman sedunia, sampai kiamat nanti. "Anda tahu, Afsel akan menjadi tempat tujuan utama dalam 100-200 tahun ke depan karena masalah keamanan, terutama yang berhubungan dengan kejadian alam," sebut Tsakene Khwazila, tetua `kampung' Crocodile River.
Kembali ke masalah cita rasa minuman, Tribun sangat menikmati selama penyelenggaraan piala dunia 2010. Bir tetap menjadi pilihan utama, tapi ketika mereka, terutama para orang pinggiran dan bergabung dengan para turis mancanegara, kopi adalah pilihan utama, selain bir. Setelah itu barulah teh yang juga berasa sangat istimewa.
Saat bir sangat dibatasi selama piala dunia karena hanya boleh ada satu merk yang berstatus sponsor utama perhelatan empat tahunan ini, pilihan lain jatuh ke kopi dan teh. Pilihan kopi bisa menjadi obat `perangsang' tenaga, terutama saat musim dingin mulai merasuk pada akhir Juni dan awal Juli, sebelum mencapai puncak pada pertengahan bulan ini. Kepintaran racikan kopi, membuat setiap resto atau warung memiliki rasa berbeda, meski dalam sebutan yang sama.
"Saya penggemar kopi, dan saya pikir selama berada di Afsel, saya selalu menemukan rasa baru di setiap warung atau restoran. Benar-benar pengalaman yang sangat luar biasa, dan saya sungguh mulai jatuh cinta dengan negara ini," tukas Jeremie Wetminski, seorang penggemar bola asal Jerman, keturunan Polandia.
Selain kopi, teh juga menjadi bagian dari minuman yang sangat khas disajikan tuan rumah perhelatan ke-19 piala dunia ini. Rooibos, Achetez, Allergies dan Ntingwe adalah beberapa nama teh asli Afsel yang menjadi favorit para pelancong yang datang di negeri Nelson Mandela ini.
Di antara semua produk tersebut, paling terkenal adalah Rooibos, sebuah teh herbal yang sebenarnya berasal dari rumput!. Namun dengan teknologi alami, rumput tersebut bisa menjadi minuman yang menyegarkan badan.
Sementara Ntingwe adalah produk istimewa yang daun teh-nya hanya bisa ditemukan di kawasan KwaZulu Natal, karena memang berasal dari kebiasaan suku Zulu. Jenis ini juga menjadi kegemaran dari Presiden Afsel, Jacob Zuma.
Kini, seiring dengan sistem modernitas, semua golongan kopi dan teh tersebut sudah masuk ke arena resto modern dan mall. Jadi, jika Anda suatu saat pergi ke Afsel, jangan lewatkan gaya tradisional minumal ala masyarakat Afsel. (tribunnnews. com/bud)