
Lantas, apa yang menjadi alasan bagi Sardar untuk tak membela lagi panji Tim Melli?
Usut punya usut, Sardar memilih mundur setelah ibunya alami sakit keras.
Sakit yang dialami ibunda Sardar ini ternyata datangnya berkaitan dengan performa sang anak di lapangan!
Ya, sang ibu jatuh sakit setelah mengetahui putranya itu menjadi sasaran caci maki ketika membela Iran di Piala Dunia 2018 di Rusia.
Cacian ini datang karena Sardar - yang kerap dijuluki 'Messi-nya Iran' - tampil tak maksimal di Rusia.
Sebelum memulai turnamen Piala Dunia, ia sempat menjaringkan 23 gol dalam 33 pertandingan untuk tim nasional Iran.
Namun performanya ini bertolak belakang dengan apa yang ia perlihatkan di Rusia.
Ia tidak berhasil menyarangkan sepeser gol pun dalam Piala Dunia di Rusia ini!
Padahal, Sardar bermain 90 menit penuh dalam tiga pertandingan Grup B di Rusia ini ketika Iran mengalahkan Maroko, kalah melawan Spanyol dan bermain imbang melawan Portugal.

Mandulnya Sardar ini pun dituding suporter sebagai salah satu alasan kuat tim asuhan Carlos Queiroz tersebut harus puas berada di tempat ketiga Grup B, di bawah Spanyol dan Portugal.
Karena hal tersebut, hujatan dan cacian pun menghujani keluarga Sardar
Melansir dari BBC, Sardar menganggap ucapan-ucapan kasar yang diarahkan kepada keluarganya inilah yang membuat sang ibu jatuh sakit.
"Ibu saya berhasil sembuh dari penyakit serius dan saya gembira," ujar Sardar.
"Malangnya, karena sikap tidak baik sebagian orang, dan caci maki - yang diarahkan kepada saya dan kepada sesama pemain satu tim - yang sebenarnya tidak pantas, penyakit ibu saya bertambah parah."
Sardar sendiri juga menyebut keputusannya berhenti membela tim nasional sebagai langkah yang "menyakitkan".
Namun mau dikata apa lagi, bagi Sardar, kebahagiaan sang ibunda adalah prioritas paling utama dibandingkan karir yang dijalaninya.
"Kondisi ini menempatkan saya pada posisi yang sulit di mana saya harus memilih salah satunya - dan saya memilih ibu saya."
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)