
"Mohamed Salah itu mendapatkan apresiasi yang sangat positif dari saudara-saudara kita Muslim. Apalagi dia seorang pemain hebat. Mereka turut merasakan kedekatan dengan Salah karena seiman. Begitu juga saya jika melihat gestur seperti ini dilakukan oleh pesepak bola Katolik," kata Romo Baltasar.
Baltasar Lukem, SVD menjalani misi di Rusia sejak 1999, setahun setelah menerima Sakramen Imamat.
Kala itu dia menjadi misionaris pertama dari Asia, khususnya Indonesia, yang menjalani misi di Rusia.
Awalnya Rusia tidak menjadi pilihan Romo Baltasar saat mengisi daftar negara misi tujuan.
Dulu dia memilih negara-negara berbahasa Spanyol di Amerika Selatan, Brasil, dan Jepang.
Di menit-menit akhir sebelum mengirimkan lamaran ke Vatikan, Romo Baltasar mendadak mengubah daftar.
Dia mengganti Jepang dengan Rusia.
"Tiba-tiba saya ingin Rusia, seperti ada keinginan untuk mencoba," tuturnya.
Baca: Jalan Bolshaya Pokrovskaya: Lokasi Kumpul Favorit para Suporter
Menjadi pastor di Rusia tidaklah mudah.
Romo Baltasar menghadapi tantangan dalam pelayanannya.
Tantangan itu adalah jumlah umat Katolik yang sedikit di Saint Petersburg.
Alasannya adalah agama Katolik bukan agama mayoritas di Rusia dan banyak warga Rusia yang tidak beragama.
"Kalau misa dihadiri oleh 50 umat saja itu sudah bagus. Beda dari di Indonesia," ujar Romo Baltasar yang telah mendapatkan izin tinggal tetap di Rusia. (*)