Sabtu, 23 Agustus 2025

Pilkada Solo 2020

'Gibran Jangan Anggap Enteng Kotak Kosong, Berbagai Kemungkinan Sangat Mungkin Terjadi'

Djayadi menegaskan Gibran harus memastikan Achmad Purnomo untuk tidak maju atau diusung partai politik lain dalam kontestasi politik tersebut.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUN/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran
Pasangan Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Teguh Prakosa (kanan) saling berpegangan tangan dengan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (tengah), dalam acara pengumuman rekomendasi pasangan calon yang diusung PDI-P pada Pilkada Serentak 2020, oleh DPD PDI-P Jateng, Jumat (17/7/2020). Pasangan Gibran-Teguh direkomendasikan oleh DPP PDI-P untuk terjun dalam ajang Pilkada Solo. TRIBUNNEWS/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran 

Toto menambahkan kembali, hal lainnya, terkait dengan mengganas dan meluasnya wabah Covid-19 yang sangat rawan dipolitisir menjadi kekecewaan publik terhadap pemerintah pusat, yang nota bene dipimpin ayahnya, Presiden Jokowi.

Apalagi, wabah ini sudah berefek liar dan luas ke bidang lain, khususnya ekonomi.

"Bukan mustahil, pada saatnya nanti, kekecewaan publik terhadap Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan pusat akan ditumpahkan dalam bentuk, bisa dengan cara tidak datang ke TPS, atau datang ke TPS tapi memilihnya kotak kosong. Apalagi, jika penanganan Covid-19 ini tidak makin membaik sampai Desember," jelasnya.

Dalam konteks inilah, Toto menyarankan perlunya strategi khusus yang dikemas dengan elegan agar langkah-langkah yang diambil Gibran tidak kontra produktif.

Termasuk, mengemas personal figurnya agar lebih cair, lentur dan alami. Sehingga, terbentuk image yang kuat sebagai sosok yang peduli dan merakyat seperti ayahnya, Jokowi.

Baca: Belum Sepekan Gibran Terima Rekomendasi, Kisruh Terjadi di PDIP Solo, Seorang Kader Diduga Dikeroyok

Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan Gibran dan calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh sangat berpotensi melawan kotak kosong.

Diketahui, jumlah kursi di DPRD Solo sebanyak 45 kursi, 30 kursi diraih PDIP, sisanya PKS 5 kursi, Gerindra, Golkar, PAN masing-masing 3 kursi dan PSI 1 kursi.

"Penantang juga berpikir ulang untuk melawan Gibran, bisa dipastikan Gibran powerful. Ia anak presiden, Solo basis PDI Perjuangan dan didukung hampir semua parpol. Jadi, melawan Gibran di Solo itu sia-sia saja," kata Adi. (tribun network/genik/yat/dit)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan