Pilkada Serentak 2020
Hasto: Perlu diluruskan, Jangan Sampai Ada Analogi Pilkada 'Perang Hidup Mati'
Selain netralitas yang dijunjung saat Pilkada, pihaknya menganalisa bahwa konflik pilkada juga terjadi karena adanya paham yang dimunculkan
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
'TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan soal netralitas dalam gelaran Pilkada serentak tahun 2020 adalah hal sangat penting.
Hal itu menjadi bagian dari pilar untuk membangun sistem pemilu yang demokratis dan menciptakan trust (kepercayaan).
Maka, ia berharap birokrasi, TNI, Polri, dan Kejaksaan bisa melaksanakannya dengan baik.
Hasto juga mengatakan, selain netralitas yang dijunjung saat Pilkada, pihaknya menganalisa bahwa konflik pilkada juga terjadi karena adanya paham yang dimunculkan bahwa 'pemilu adalah perang'.
Hal itu disampaikan Hasto dalam webinar Unhan dalam rangka puncak perayaan Hari Perdamaian Dunia, Senin (21/9/2020).
Baca: PDIP Absen Delapan Wilayah Melaksanakan Pilkada 2020, Hasto Kristiyanto Beberkan Alasannya
Baca: Istana: Pemerintah Akan Pertimbangkan Usulan Tunda Pilkada 2020
Baca: Mahasiswa UGM Tewas Tenggelam saat Penelitian di Sungai Oya Bantul, Tak Sengaja Terjun ke Palung
Baca: Air Bendung Katulampa Bogor Naik dan Terdengar Suara Benturan Besi, Waspada Banjir Luapan Ciliwung
Baca: Agar Ngacir, Andrea Dovizioso Tak Segan Belajar Gaya Balap dari Anak Didik Valentino Rossi
"Ini harus dihindari. Jangan masukkan wacana rakyat dengan perang, meskipun ini perang demokrasi. Pemilu itu kontestasi. Kami diajarkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri menang juga hanya 5 tahun. Tetapi kalau kalah juga hanya 5 tahun. Kalau kalah kita perbaiki diri sendiri melalui komunikasi politik, kaderisasi, dan ini hanya lima tahun, sementara kalau menang harus penuhi tanggung jawab kepada rakyat," kata Hasto.
Penerima beasiswa doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia ini menegaskan, bahwa pemilu bukannya sebuah perang hidup mati.
Sehingga, analogi yang berkembang tersebut perlu diluruskan.
"Jadi, jangan dianggap pemilu termasuk pilkada ini sebagai sebuah perang hidup mati. Itu perlu diluruskan jangan sampai ada analogi salah bahwa pemilu sebagai sebuah perang, perang badar dan sebagainya," kata Hasto.