Rabu, 27 Agustus 2025

Pilkada Serentak 2020

Pilkada saat Pandemi: PDI-P Tak Ingin Korbankan Rakyat hingga PAN Khawatir Partisipasi Publik Rendah

Gelaran pilkada di tengah pandemi, PDI-P tak ingin korbankan rakyat hingga PAN khawatir partisipasi publik rendah.

Penulis: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Meski tengah dilanda pandemi Covid-19, Pemerintah tetap akan menggelar pemilihan kepada daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Berbagai organisasi masyarakat pun ramai-ramai menentang pelaksanaan Pilkada.

Namun, Pemerintah memastikan gelaran 'pesta rakyat' ini akan tetap berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sehingga, tidak berpotensi menjadi klaster baru penularan virus corona.

Beberapa partai politik menanggapi kritikan publik terkait gelaran Pilkada 2020 di masa pandemi.

PDI Perjuangan (PDI-P) menjawab anggapan Pilkada digelar dengan mengorbankan rakyat memilih dalam kondisi darurat.

DPD PDIP Jatim menggelar  rapat konsolidasi internal PDI Perjuangan Jatim, Minggu (30/8/2020). Rapat ini dipimpin langsung oleh Sekjend DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan dihadiri diantaranya bakal Calon Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Tri Rismaharini, Ketua DPP Bidang Kebudayaan sekaligus Wali Kota Surabaya, Djarot Saiful Hidayat , Ketua DPP Bidang Kaderisasi dan Organisasi; Arif Wibowo,  Wakil Sekjend dan Kusnadi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, pengurus dari 19 daerah penyelenggara pilkada di Jawa Timur turut menjadi peserta. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)
DPD PDIP Jatim menggelar rapat konsolidasi internal PDI Perjuangan Jatim, Minggu (30/8/2020). Rapat ini dipimpin langsung oleh Sekjend DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan dihadiri diantaranya bakal Calon Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Tri Rismaharini, Ketua DPP Bidang Kebudayaan sekaligus Wali Kota Surabaya, Djarot Saiful Hidayat , Ketua DPP Bidang Kaderisasi dan Organisasi; Arif Wibowo, Wakil Sekjend dan Kusnadi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, pengurus dari 19 daerah penyelenggara pilkada di Jawa Timur turut menjadi peserta.  (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Baca: Jika ada Sanksi Tegas, Peserta Pilkada Bakal Pikir Ulang Langgar Protokol Kesehatan

Baca: Sejumlah Cakada Meninggal Akibat Covid-19, Pengamat: Ini Pilkada yang Dipaksakan dan Cenderung Nekat

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan, tidak ada pemimpin yang ingin mengorbakan rakyatnya.

Terlebih dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 ini.

Menurut Hasto, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin justru ingin melindungi rakyat.

Yakni dengan cara memberikan kepastian terkait pemimpin daerah.

"Kita semua memahami enggak ada pemimpin yang mau mengorbankan rakyatnya," kata Hasto dalam webinar bertajuk 'Corona dan Benang Kusut Pilkada 2020', Sabtu (10/10/2020).

"Kita pahami bagaimana Pak Jokowi, Kiai Haji Ma'ruf Amin sosok yang berasal dari rakyat," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Pasangan Joko Sutopo-Setyo Sukarno dan penantangnya Hartanto-Joko Purnomo saat pengundian nomor urut di Pilkada Wonogiri 2020.
Pasangan Joko Sutopo-Setyo Sukarno dan penantangnya Hartanto-Joko Purnomo saat pengundian nomor urut di Pilkada Wonogiri 2020. (TribunSolo.com/Dok KPUD Wonogiri)

Baca: KPU Diminta Koordinasi dengan TNI-Polri Cegah Pelanggaran Protokol Kesehatan Saat Kampanye Pilkada

Baca: Epidemiolog UI : Pilkada 2020 Risiko Tinggi Penularan Covid-19 dan Sulit Patuhi Protokol Kesehatan

Ia menambahkan, Pilkada 2020 digelar untuk memberikan kepastian di tengah krisis pandemi Covid-19.

Terutama dalam memberikan pemimpin yang memiliki legalitas untuk bisa mengambil kebijakan strategis bagi rakyat.

"Jangan sampai di tengah krisis kemudian tidak ada suatu kepemimpinan yang memiliki legitimasi," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan