Senin, 29 September 2025

Pilpres 2019

Pelemahan Rupiah Bisa Jadi 'Senjata Andalan' untuk Pasangan Prabowo-Sandiaga

"Kubu Prabowo-Sandi harus memperlihatkan ini (nilai tukar rupiah yang kian melemah) kesalahan pemerintah," ujar Ardian.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Warta Kota/henry lopulalan
TES KESEHATAN-Bakal calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno melambaikan tangan usai pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jl. Abdul Rahman Saleh No. 24, RT.6/RW.1, Senen, RT.6/RW.1, Senen, Jakarta Pusat, Senin (13/8). KPU menyelenggarakan tes kesehatan bagi para kandidat capres dan cawapres Pilpres 2019. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, menilai meningkatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dapat dimanfaatkan oleh kubu Prabowo-Sandiaga untuk menggerus elektabilitas Jokowi-Maruf Amin.

"Kubu Prabowo-Sandi harus memperlihatkan ini (nilai tukar rupiah yang kian melemah) kesalahan pemerintah," ujar Ardian di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (5/9/2018).

Sedangkan kubu Jokowi-Ma'ruf, menurut Ardian, harus mampu mengklarifikasi bahwa nilai tukar rupiah yang kian merosot bukanlah kesalahan pemerintah.

"Kubu Jokowi-Ma'ruf harus klarifikasi ini bukan kesalahan pemerintah. Tapi karena keadaan di luar wewenang pemerintah," tutur Ardian.

Baca: Setelah Intervensi BI, Rupiah Ditutup Melemah

Namun menurut Ardian, pada akhirnya masyarakat yang akan menentukan dukungan.

Argumentasi masing-masing calon bakal menjasi penentu arah dukungan masyarakat.

"Ini masyarakat yang menentukan. Mana kira-kira dari dua argumen itu, apakah kesalahan pemerintah atau faktor eksternal. Jadi kuat-kuatan argumentasi yang lebih dianggap mendekati kebenaran yang bisa mengubah dukungan," jelas Ardian.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan