Pilpres 2019
BPN Prabowo-Sandi Sebut Survei Median Tunjukkan Pemerintah Jokowi Kurang Berprestasi
Miftah Sabri mengatakan bahwa survei Median terbaru menunjukkan banyak masyarakat menilai masa pemerintah Jokowi kurang beprestasi.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Miftah Sabri mengatakan bahwa survei Median terbaru mengenai elektabilitas pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019 menunjukkan banyak masyarakat menilai masa pemerintah Jokowi kurang beprestasi.
"Survei Median mengkonfirmasi bahwa kepresidenan Pak Jokowi bukan kepresidenan yang berprestasi berprestasi amat, ada problem mendasar di bidang pemenuhan hak dasar warga negara pada kebutuhan pokok dan soal biaya hidup rumah tangga yang tidak mampu dipenuhi oleh pemerintahan ini" ujar Miftah, saat dihubungi, Selasa, (22/1/2019).
Baca: Moeldoko: Rencana Pembebasan Baasyir Tidak Ada Kaitannya dengan Elektabilitas
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa program perubahan ekonomi yang diusung Prabowo-Sandi diterima masyarakat.
Karena menurutnya perbedaan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terus menipis.
"Dalam waktu yang kurang dari 90 hari gap sudah 9,2 persen, artinya persoalan pokok ekonomi rumah tangga yang disuarakan oleh Prabowo Sandi selama ini benar adanya, bukan hoax, dan real, masyarakat menankap resonansi ide pembaharuan ekonomi yang dibawa Prabowo Sandi sesuai dengan keresahan keseharian mereka sehari hari" katanya.
Baca: Tokopedia Battle of Friday by ESPL - Dota 2 Memasuki Final Four, EVOS Tidak Pernah Kalah
Kondisi sekarang ini menurutnya berbeda saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju dalam Pemilu Presiden untuk kedua kalinya pada 2009 lalu.
Saat itu sebagai pertahana elektabilitas SBY di atas 60 persen.
"Coba bandingkan dengan Incumbent Pak SBY, atau Incumbent Gubernur/Walikota berprestasi di Indonesia, yang berhasil terpilih kembali adalah yang 3 bulan sebelum pemilihan approval ratingnya di atas 70 persen dan kedipilihannya di atas 60 persen" katanya.
Ia mengatakan bahwa para petahana yang perolehan surveinya di bawah 50 persen, kebanyakan akan kalah dalam pemilu.
Karena itu, kubu BPN sangat optimis bahwa elektabilitas Prabowo-Sandi pada Maret nanti akan menyalip Jokowi-Ma'ruf.
"Survei ini menkonfirmasi, this election is all about economy, stupid! Bukan tentang yang lain. Semakin menjauh dari isu ekonomi ini, maka Petahana akan semakin mendekat pada kekalahannya," katanya.
Baca: Umrah dan Bulan Madu Bareng Suami, Kartika Putri : Berasa Seperti Punya Tour Guide Pribadi
"Survei mengkonfirmasi, masyarakat di bawah ingin perubahan, terutama di bidang ekonomi, yang lebih mengarusutamakan rakyat kecil di lapisan bawah, terutama soal harga harga kebutuhan pokok, listrik dan lainnya" katanya.
Sebelumnya, dalam rilis survei Median, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat suara 47,9 persen suara, pasangan Prabowo-Sandi mendapat suara 38,7 persen, sedangkan undecided voters sebesar 13,4 persen.
Survei itu dilakukan pada 6-15 Januari 2019 dengan 1.500 orang responden.