Pilpres 2019
Fahri Hamzah Sebut LSI Denny JA Tim Sukses
Fahri Hamzah menilai bahwa Denny JA saat ini lebih condong seperti tim sukses bukan ilmuwan.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai bahwa Denny JA saat ini lebih condong seperti tim sukses bukan ilmuwan. Pasalnya materi riset lembaganya yakni LSI Denny JA dalam Pemilu Presiden cenderung tendensius.
"Denny JA itu tim sukses, dia bukan ilmuan. Menurut saya surveinya mulai berbahaya karena memasukan elemem-elemen adu domba antar warga negara," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (6/3/2019).
Pernyataan Fahri tersebut merespon hasil survei LSI Denny JA yang menyebut bahwa mayoritas pemilih muslim Prabowo-Sandi menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah.
Menurut Fahri materi survei tersebut berpotensi mengadu domba masyarakat.
"Saya terus terang belakangan semakin kurang, dulu dia kakak kelas saya, saya kagum lah sama Denny, sekarang agak payah surveinya, materinya tendensius, janganlah. jangan mau adu domba," katanya.
Lagian menurut Fahri siapa yang menginginkan Indonesia seperi negara di kawasan Timur Tengah. Indonesia menurutnya lebih nyaman ketimbang negara di Kawasan Timur Tengah yang kebanyakan porak poranda.
Baca: Jaksa Tuntut Advokat Lucas 12 Tahun Penjara
"Siapa yang mau jadi Timur Tengah orang negara bubar, ini kan otaknya kayak nggak masuk gitu loh. ini negara enak di sini, masa kita, wah enak nih tinggal di negara bubar, gimana sih itu orang, kan pakai akal aja dong, Denny, Denny, cari makan jangan gitu amatlah," pungkasnya.
Sebelumnya seperti diberitakan Kompas.com, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan penelitian mengenai pergeseran sentimen agama setelah 6 bulan masa kampanye calon presiden dan wakil presiden.
Hasilnya, ada 3,5% pemilih muslim yang menyatakan Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah (Arab).
Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa mereka memilih pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Yang ingin Indonesia khas Pancasila, lebih banyak pendukung Jokowi- Ma'ruf. Yang ingin Indonesia seperti Timur Tengah, adalah pemilih Prabowo-Sandiaga," ujar peneliti LSI Ardian Sopa dalam jumpa pers di Kantor LSI Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Adapun, jumlah pemilih muslim yang menjadi responden survei LSI sebanyak 87,8%.
Saat diminta menjawab atas tiga pilihan orientasi politik yang diberikan, sebanyak 84,7% menyatakan Indonesia harus khas dengan Pancasila.
Kemudian, 3,5% menyatakan Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah (Arab).
Hanya 1,1% yang memilih Indonesia harus seperti dunia Barat.