Pilpres 2019
Jelang Pencoblosan, Aceh dan Sumbar Jadi Sorotan TKN
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengakui, suara paslon nomor 01 di dua provinsi di Sumatera masih terbilang lemah.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengakui, suara paslon nomor 01 di dua provinsi di Sumatera masih terbilang lemah.
Hal itu sesuai dengan perhitungan suara petahan Jokowi di Pilpres 2014 lalu yang kalah di Aceh dan Sumatera Barat.
"Memang Aceh dan Sumatera Barat yang memang kita masih lemah," kata Juru Bicara TKN Arya Sinulingga saat dihubungi, Selasa (26/3/2019).
Arya juga menyoroti beberapa provinsi yang sudah dalam posisi aman di provinsi Sumatera.
Yakni, Bengkulu, Lampung, Sumatera Utara. Namun, provinsi Jambi dalam posisi menang tipis dari paslon 02.
"Sisanya, masih aman," jelas politisi Perindo itu.
Baca: Jokowi Disambut Pawai Budaya Saat Berkampanye di Dumai
Ia juga merespon hasil survei Charta Politika yang dirilis pada Senin (25/3/2019).
Menurut Arya, Charta mencatat survei yang agak pesimis di Sumatera.
Sementara, angka di pulau Jawa mirip dengan catatan TKN.
"Charta agak pesimis di kita untuk daerah lain sih, kita Jawa sama mirip-mirip," terang Arya.
Sebelumnya, Lembaga survei Charta Politika mencatat Jokowi-Ma'ruf menguasai hampir di seluruh wilayah terkecuali, Sumatera.
Wilayah itu didominasi pasangan Prabowo-Sandiaga. Jokowi-Ma'ruf memiliki elektabilitas 43,3 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 48,3 persen.
"Dilihat dari segi wilayah Joko Widodo-Maruf unggul hampir di semua wilayah, kecuali di Sumatera di mana Prabowo-Sandi unggul," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, di Senin (25/3/2019).