Pilpres 2019
TKN: Tidak Ada yang Salah dari Ajakan Jokowi Agar Masyarakat Berbaju Putih ke TPS
"Tidak ada yang salah dengan ajakan untuk berbaju putih," tegas politikus Golkar ini.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak ada yang salah dari ajakan Capres 01 Joko Widodo (Jokowi) kepada masyarakat untuk berondong-bondong pilih dirinya dengan KH Ma'ruf Amin yang menggunakan baju putih.
Demikian juga atas ajakan berbondong-bondong berbaju putih ke TPS, pada 17 April mendatang.
Demikian menurut Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Rabu (27/3/2019).
"Tidak ada yang salah dengan ajakan untuk berbaju putih," tegas politikus Golkar ini.
Anggota DPR RI ini menilai, ajakan Jokowi adalah hal yang biasa saja.
Baca: BPN Nilai Ajakan Jokowi Kenakan Baju Putih ke TPS akan Picu Konflik
Bahkan kata Ace, lebih simpatik agar masyarakat datang ke TPS dengan hati yang putih bersih.
"Masa memakai baju putih mengajak bentrokan sih?
Putih kan simbol pikiran yang penuh dengan kejernihan dan diliputi kebersihan hati," jelas Ace.
Sementara itu, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak menilai ajakan Jokowi kepada masyarakat saat berkampanye di Dumai untuk datang ke TPS meneganakan baju putih sangat berbahaya.
Hal itu menurut Dahnil berpotensi memecah belah masyarakat.
"Ketika menyoblos prinsipnya dan aturannya tidak boleh mengenakan simbol-simbol tertentu yang berasosiasi pada calon tertentu, ajakan itu jelas adalah ajakan yang berbahaya yang bisa menyebabkan perpecahan pada saat pencoblosan nanti," kata Dahnil saat dihubungi, Rabu, (27/3/2019),
Apa yang disampaikan Jokowi saat berkampanye di dumai tersebut, menurut Dahnil menandakan bahwa Capres petahana tidak memahami aturan. Salah satunya aturan larangan menggunakan simbol-simbol tertentu saat pencoblosan.
"Dan perlu dicatat ajakan beliau agar pendukungnya mengenakan baju putih ketika mencoblos,mencerminkan beliau tidak memahami aturan," katanya.
Dahnil meminta kepada Jokowi untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Jadi stop mengeluarkan statement yang memecah belah," pungkasnya.
Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada warga Dumai, Riau, pada 17 April 2019 untuk berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggunakan baju putih sesuai dengan pakaian yang dikenakan Jokowi-Ma'ruf di surat suara.
Capres nomor urut 01 itu pun meminta warga Dumai untuk tidak salah memilih pasangan capres-cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019. Yang mana, dirinya bersama cawapres Ma'ruf Amin menggunakan baju putih.
"Jangan lupa saya ingatkan 17 April itu kita pakai baju putih, karena yang mau dicoblos bajunya putih, karena kita adalah putih, putih adalah kita," kata Jokowi di Dumai.(*)