Senin, 29 September 2025

Pilpres 2019

Kader Demokrat Ancam Keluar Koalisi BPN, Ferdinand Hutahaean: Itu Hanya Reaksi Emosional Sesaat

perihal keluar dari koalisi, Ferdinand menegaskan hal tersebut bukanlah kader yang menentukan, melainkan pimpinan partai.

Tribunnews.com/Dennis Destryawan
Juru bicara Partai Demokrat Imelda Sari dan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat menggelar konferensi pers di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019). 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membenarkan bahwa pria yang mengancam akan keluar dari koalisi BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, adalah salah satu anggotanya di Divisi Hukum.

Namun perihal keluar dari koalisi, Ferdinand menegaskan hal tersebut bukanlah kader yang menentukan, melainkan pimpinan partai.

"Yang menentukan pimpinan partai bukan kader. Yang menentukan arah politik, Ketua Umum dan Majelis Tinggi Partai. Kalau ada bicara itu hanya reaksi sesaat, reaksi kecil," ujar Ferdinand, di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).

Menurutnya, emosi anggotanya itu dipicu karena yang bersangkutan tidak bisa masuk ke ruangan debat lantaran gelang barcode yang menjadi akses disebut tak ada.

Baca: Prabowo Minta Jokowi Mencontoh Cina

Ferdinand menuturkan pernyataan anggotanya itu hanyalah reaksi emosional sesaat. Ia juga menegaskan pihaknya tetap mendukung kubu 02.

"Ini kan dia punya undangan, (tapi) gelangnya katanya nggak ada, jadi nggak bisa masuk. Ya dia marah, protes lah itu," kata dia.

"Itu reaksi emosional sesaat saja nggak perlu dipermasalahkan. Garis partai ini tetap mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang kader Partai Demokrat meninggalkan lokasi debat. Lelaki berkemeja biru tersebut bersuara lantang dan meneriakkan bahwa Partai Demokrat akan keluar dari koalisi Prabowo-Sandi.

"Bilang Pak AHY kita keluar dari koalisi. Aku Ardy Mbalembout. Kita keluar dari koalisi. Saya Sekretaris Divisi Advokasi Partai Demokrat," katanya di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).

Tak lama meneriakkan hal tersebut, Ardy kemudian diam dan meminta kepada wartawan untuk bersabar.

Di tempat yang sama, Ferdinand Hutahaean selaku Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat mengklarifikasi soal kader Partai Demokrat tersebut.

"Kalau ini hanya masalah salah paham. dia kan punya tiket. Tadi katanya gelangnya tidak ada jadi tidak bisa masuk," kata Ferdinand.

Ferdinand pun tampak tak kembali lagi ke lokasi debat. Dia beralasan dirinya sakit perut.

"Saya sakit perut mau pulang dulu," ujarnya seraya pergi menuju mobilnya.

Terkait pergi dari koalisi, Ferdinand mengatakan yang menentukan adalah pimpinan bukan kader.

"Yang menentukan arah partai ini Ketua Umum, dan majelis tinggi partai. Kalau ada yang bicara-bicara begitu itu hanya reaksi sjaa. Itu emosional sesaat aja. Garis partai ini tetap mendukung Prabowo sandi di pilpres," pungkasnya

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan